MEMBINA RUMAH TANGGA bagian ke 2
Jadi sekali lagi terciptanya rumah tangga yang bahagia itu tergantung
daripada pelakunya ( suami – istri ), dengan tujuan satu cita-cita, hidup
bersama dalam satu atap dengan memegang peranan dan tanggung jawab menurut
posisi dan fitrahnya masing-masing.
Apabila keduanya ( suami – istri ) bisa saling memegang peranan dan
tanggung jawab masing-masing pasti rumah tangga itu akan bahagia. Sebaliknya
apabila keduanya di dalam berumah tangga, salah satunya tidak bertanggung jawab
dan mengingkari peranannya, maka pasti rumah tangganya itu akan berantakan.
Hancurnya rumah tangga sudah tentu akan menyebabkan ketidak nyamanan suami
isti. Sehingga tujuan pernikahan untuk memperoleh kesenangan hidup, kebahagiaan hidup dan ketenangan hidup
tidak akan berhasil.
Lalu bagaimanakah caranya agar suami istri itu bisa berhasil membangun
rumah tangga yang berbahagia.untuk tujuan meningkatkan ketaqwaan keduanya
kepada Allah ? Untuk menuju ke arah itu, maka Allah pun berfirman di dalam QS
Ar Ruum ayat 21 yaitu
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا
لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [٣٠:٢١]
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar