Manusia yang paling dicintai Allah adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Yang memiliki ilmu, maka ilmunya itu diamalkan terhadap orang lain, kemidian orang tersebut menjalani ilmu tersebut dan ditularkan kepada orang lain. Ilmu itu ada dua macam ilmu untuk urusan duniawi dan ilmu untuk urusan ukhrawi.
Ilmu untuk urusan duniawi seperti dagang, tani, bekerja jadi pegawai, ilmu sejarah, kimia, fisika matematika dan lain sebagainya. Dan dengan ilmu itu bisa untuk mencari pekerjaan sebagai profesi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama berada di dunia . Dengan catatan digunakannya atau diamalkannya sesuai dengan syariat agama.
Ilmu untuk urusan ukhrawi adalah ilmu agama, yang kaitannya dengan muamalat, baik hubungan dengan Allah, dengan sesama manusia dan dengan alam semesta.
Kalau untuk ilmu dunia amat banyak yang mampu, namun untuk ilmu akhirat itu harus dipelajari sejak usia dini sebagai modal dasar agama, agar sang anak tidak mudah terpengaruh terhadap hal-hal yang buruk, yang akan membuat dirinya celaka.
Semua itu bisa didapat dengan cara belajar yaitu dengan membaca. Istilah membaca itu bukn buku saja, namun amat luas, seperti membaca situasi dan kondisi, membaca strategi, membaca sifat dan karakter orang dan sebagainya. Masalah pandai atau tidaknya itu urusan Allah. Yang penting manusia dituntut memiliki kemauan.
Kemauan untuk berubah, untuk maju, menumbuh kembangkan pribadinya, secara utuh baik lahir maupun batin, agar di dalam menghadapi hidup dan kehidupan ini tidak merasa takut, banyak ilmu pengetahuan yang dimiliki dan wawasan dan cara pandangnyapun akan berubah.
Semoga kita semua bisa menjadi pribadi pribadi yang sesuai dengan kehendak Sang Penciptanya, menjadi manusia yang mulia di sisiNya, bukan menjadi manusia yang dimurkai Allah dan yang sesat. Aaaamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar