Sabtu, 08 Maret 2014

RIDO ALLAH RIDO KEDUA ORANG TUA


KASIH SAYANG ALLAH KASIH SAYANG KEDUA ORANG TUA

Sebagaimana halnya kita menanam, maka kita pun akan mengetam dan sebagaimana kita menolong orang lain, maka kita pun akan ditolong orang lain. Sebagaimana kita memberi pinjaman, maka kita pun akan diberi pinjaman dan sebagaimnya.

Barangsiapa yang menanam kejahatan , maka dia akan menuai penyesalan, dan barangsiapa yang menanam kebaikan , maka dia akan menuai kesyukuran. Tiadalah balasan kebaikan itu kecuali kebaikan pula dan tiadalah akibat kejahatan melainkan kerugian jua.

Wahai manusia ingat-ingatlah bahwa sesungguhnya sikap kasih sayang terhadap kedua orangtua adalah haq yang paling kuat dan kewajiban yang paling utama. Taat kepada kedua orang tua merupakan perbuatan yang paling mulia. Dengan catatan kedua orangtuanya benar-benar taat kepada Allah, atau ahli ibadah. Selagi orang tuanya tidak melaksanakan shalat, tidak berpuasan ramadhan, maka jangan diiikuti, akan tetapi tetap mereka harus dihormati, karena mereka juga sama makhluk Allah.

Oleh karena itu Allah mensejajarkan haq kedua orang tua dengan haq-Nya dan mensejajarkan kesyukuran kepada kedua orang tua dengan kesyukuran kepada-Nya.

Adapun hak kedua orang tua yang harus dilaksanakan oleh kita semua adalah menghormati mereka, bersikap baik terhadap mereka,  menyerahkan diri dan harta kita demi menempuh jalan kemaslahatannya ( bagi yang belum berumah tangga), bagi yang sudah berumah tangga bntulah kedua orang tua dan mertua sesuai dengan kadar kesanggupannya, karena harus mengutamakan keluarganya sendiri terlebih dahulu, barulah mereka. Rido Allah ada pada rido kedua orang tua kita.

Seandainya di antara kita kedua orang tuanya diberikan panjang usia, maka uruslah mereka dengan baik, mumpung mereka masih berada di dunia. Maafkanlah atas segala prilakunya andaikan banyak membuat jengkel, marah, kesel dan sebagainya, janganlah mereka disakiti. Jangan sampai mereka dititipkan di panti lansia, walaupun di sana mere diurus dengan benar, tetap sama saja dengan membuang kedua orang tua kita, karena sudah tidak bermanfaat lagi. Prilaku demikian adalah prilaku Yahudi dan Nasrani. Jangan ditiru. Termasuk perayaan hari ulang tahun kelahiran kita.

Kalau mau merayakan hari ulang tahun kelahiran secara Islam, tidak  seperti pesta besar, undang teman-teman dan tetangga, dengan diiringi ucapan selamat ulang tahun semoga panjang umur, banyak rezeki, cepet dapat jodoh , dan sebagainya.

Umur kita tidak bisa dipanjangkan dan dipendekkan, sudah ditulis sejak roh ditiupkan ke dalam rahim ibu kita, dan Allah tidak akan merubahnya sedikitpun. Jadi yang dikatakan panjang umur itu, kalau prilaku kita itu diteruskan oleh anak cucu kita. Kemudian banyak rezeki. Banyak rezeki itu kalau kitanya mau berusaha, mau bekerja, mau nyari, kalau hanya sekadar berdoa saja siang dan malam, gimana mau dapat rezeki banyak ? Adapun masalah jodoh itu urusan Allah, tugas kita bergaul dengan sesamanya untuk saling menghormati, mengingatkan, membantu,memberi , silaturahmi. Ntar kalau dah waktunya jodoh pasti ketemu. Bagi Allah hal itu perkara yang mudah. Hanya saja kitanya yang belum sadar diri, inginnya memaksa. Kalau memaksa berarti Allah diatur oleh kita, apakah perbuatan itu dibenarkan secara agama ?


Kembali lagi dengan masalah kedua orang tua kita seandainya mereka sampai tua renta, kondisinya semakin lama semakin melemah, hendaklah kita tetap memberikan kasih sayang terhadap mereka dan bermurah hati terhadap mereka. Karena mereka pun telah berbuat sama terhadap kita disaat kita masih lemah, terus berangsur-angsur menjadi kuat dan mandiri , terutama ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar