Sabtu, 12 April 2014

ILMU MANUSIA ITU BERVARIASI



Rasulullah saw bersabda, " Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengan membawanya adalah seperti hujan yang lebat yang turun mengenai tanah .  Pertama : tanah yang dapat menyerap air sehingga dapat menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak.  Kedua : Tanah yang keras lalu menahan air ( tergenang ) sehingga dapat diminum oleh manusia, memberi minum hewan ternak dan untuk menyiram tanaman.  Ketiga : Permukaan tanah yang berbentuk lembah yang tidak dapat menahan air dan juga tidak dpat menumbuhkan tanaman.  Perumpamaan itu adalah seperti orang yang faham agama Allah dan dapat memanfaatkan apa yang aku diutus dengannya, dia mempelajarinya dan mengajarkannya,  dan juga perumpamaan  orang yang tidak dapat mengangkat derajat dan tidak menerima hidayah Allah dengan apa yang aku diutus dengannya .  (  HR Bukhari  )

Dari Hadits di atas jelas bahwa Diutusnya Rasulullah kepada manusia itu dengan membawa Kitab Allah Al Qur'an untuk disampaikan kepada manusia.

Setelah disampaikan ilmu Al Qur'an, atau ayat-ayat tersebut ternyata di dalam penerimaannya itu berfariasi. ada yang hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri. Ada juga yang bisa bermanfaat bagi dirinya sendiri , juga amat bermanfaat bagi orang banyak. Namun ada juga yang tidak bisa menerima sama sekali.

Yang dimaksud dengan mermanfaat bagi dirinya sendiri artinya ilmu tersebut bisa diterima oleh dirinya dan dijalaninya sesuai dengan apa yang telah diterimanya, namun untuk ditularkan kepada yang lain, dia tidak mampu, atau bisa juga yang penting buat diri sendiri dulu, orang lain itu nomor dua. Orang yang seperti ini adalah yang hanya mementingkan diri sendiri atau bisa juga mementingkan golongannya sendiri.

Yang dimaksud dengan amat bermanfaat bagi dirinya sendiri juga bermanfaat bagi orang banyak. Artinya dia berusaha belajar menuntut ilmu itu untuk bekal hidupnya. Setelah mendapatkan ilmu tersebut, lalu dikerjakannya sesuai dengan apa yang telah diketahuinya. Namun selain itu dia juga berfikir apakah artinya ilmu yang didapat kalau hanya baru buat dirinya sendiri, sehingga dia berusaha untuk menularkannya kepada orang lain dan  bisa dimanfaatkan bagi orang banyak. Orang-orang yang seperti inilah yang diharapkan oleh Allah dan RasulNya. Inilah yang disebut Hamblum minan naas ( hubungan antar manusia ).

Yang dimaksud dengan tidak menerima sama sekali, artinya ilmu yang sampai kepadanya, kebenaran yang datang kepadanya itu tidak membekas sama sekali. Manusia yang seperti ini sungguh hatinya lebih keras daripada batu. Bila dinasehati, dia mendebat sok tahu. Bila diingatkan, diamerasa sudah lebih tahu. Bila diajak bergaul dengan sesamanya, dia sok tahu. Orang-orang yang seperti inilah orang yang hidupnya sia-sia. Umurnya dibuang begitu saja. Waktunya dilewatkan berlalu begitu saja. Hartanya hanya digunakan untuk memperturutkan hawa nafsunya saja.

Semoga kita semua dalam hidup ini bisa bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, agamanya, masyarakat, bangsa dan negara, sesuai dengan apapun yang telah Allah berikan kepada kita. Bukan menjadi manusia yang tidak peduli terhadan sesama, yang akan membuat kerusakan di muka bumi ini. Dan tentunya semua itu tidak terlepas dari taufik dan hidayah serta rido Allah swt. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar