Hatim Al Asam berkata, " Setiap waktu Subuh syaitan selalu bertanya kepadaku, " Apakah yang kau makan ? Apakah yang kau pakai ? Dan di mana tempat tinggalmu ? " Maka aku jawab , "Aku selalu makan kematian, pakian yang aku pakai adalah kain kafan, dan aku tinggalnya dikuburan " Dan syaitan pun lari dariku .
Hatimul asam nama aslinya adalah Abdur Rahman Hatim bin Ulwan atau disebut juga Hatim bin Yusuf. Beliau adalah seorang ulama besar di negeri Khurasan. Hatim Al Al Ansam artinya "Hatim yang tuli".
Sejarahnya adalah sebagai berikut: Pada suatu saat ada seorang wanita yang mendatangi Hatim menanyakan tentang suatu masalah. Tiba-tiba wanita tersebut kentut, sehingga merahlah wajah wanita itu karena malu.
Namun Hatim malah berkata, " Keraskanlah suaramu, aku kurang bisa mendengar " Wanita tersebut merasa senang, rasa malunya menjadi hilang, karena dia yakin kentutnya tidak terdengar oleh Hatim. Padahal pendengaran Hatim masih normal, hanya saja dia berpura-pura tuli agar wanita itu tidak kecewa karena malu. maka sejak itulah Rahman Hatim bin Yusuf dipanggilnya Hatim Al Asam.
Saudaraku semuanya sungguh suatu perbuatan yang amat mulia manakala kita kedatangan atau bertemu dengan seseorang dan kebetulan dia memang banyak melakukan kesalahan, banyak berbuat zalim kemudian dengan cara kita berbicara, dia merasa senang seperti kita tidak tahu permasalahan dia. Hal ini dibuktikan oleh Allah langsung.
Sungguh kata manusia itu banyak sekali berbuat salah kepada-Nya, jangankan yang besar , yang kecilpun banyak, jangankan yang nampak, yang tidak nampakpun Allah tahu. Tapi apa perlakuan Allah terhadap kita. Tetap saja aib kita, kesalahan kita, keburukan kita, kezaliman kita Allah tutupi, sehingga tidak ada seorangpun yang tahu tentang itu. Bisakah kita meniru perbuatan Allah. Janganlah menyanggah bahwa kita kan bukan Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar