Allah swt telah berfirman kepada Nabi Uzer yaitu wahai Uzer :
1. apabila engkau melakukan dosa kecil, jangan engkau pandang kecilnya itu dosa, akan tetapi lihatlah Dzat yang engkau telah berbuat dosa kepada-Nya ;
2. apabila engkau memperoleh kebaikan yang sedikit, maka jangan engkau lihat kecilnya kebaikan tersebut, akan tetapi lihatlah Dzat yang telah memberikan rezki kepada mu ;
3. Apabila engkau mendapatkan musibah, maka janganlah engkau ceritakan kejelekan-Ku kepada makhluk-Ku sebagaimana aku tidak pernah menceritakan kejelekanmu kepada malaikat-malaikat-Ku ketika catatan kejelekanmu dilaporkan kepada-Ku
Menceritakan nasib buruk ( sial ) kepada orang lain disebut syikayah, hukumnya haram.
Syikayah hanya boleh diceritakan kepada Allah saja .
Jika kita menceritakan nasib buruk kepada orang lain tapi hatinya rido dan sabar karena menjawab orang-orang yang bertanya kepadanya, maka hal itu tidak termasuk syikayah.
Sebab Nabi saw pun pernah berkata demikian, ketika ditanya oleh Malaikat Jibril. Saat menjelang wafat Jibril bertanya, " Ya Muhammad apa yang terasa olehmu ? " Nabi saw menjawab, " Aku susah dan bingung".
Jibril bertanya lagi, " Apa yang menyebababkan kau susah dan bingung ? " Nabi saw menjawab , " Nasib umatku di akhir zaman ".
Wahyu yang Allah sampaikan buat Uzer ini juga berlaku untuk kita semua. Coba lihat keadaan masyarakat di sekitar dimana kita tinggal . Banyak Islam hanya tinggal namanya saja. Apabila ada nasihat yang benar dianggapnya fanatik ortodok. Apabila kita tidak mau bergaul dengan mereka dianggapnya sombong, sok suci. Apabila diajak sama sama untuk berbuat kebenaran, mereka menghindar dengan berbagai macam alasan.
Fakir miskin kurang mendapatkan perhatian, anak yatim banyak yang terlantar, banyak bayi yang dibuang seperti membuang sampah akibat dari hubungan gelapnya, banyak terjadi pemerkosaan dari mulai kalangan anak-anak sampai yang sudah tua pun ikut2an.
Hal inilah sesungguhnya yang dikhawatirkan oleh Nabi saw. Tahun berapa saat wahyu ini turun, sekarang tahun 2014. Dan banyak kejadian yang sama yang menimpa manusia, alias tidak ada perubahan yang menyolok, bahkan sekarang semakin parah. Agama dibuat mainan, hukum disepelekan, aturan banyak dilanggar. Untuk meraih tujuan segala cara diakukan dan tidak mengenal apa itu halal atau haram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar