Keberadaan manusia di dunia ini adalah untuk bertahan hidup dan mengembangkan hidupnya, dengan menjalani kehidupan, sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Yang Memberi Hidup dan Yang Mengatur Kehidupan ini yaitu Tuhan Yang Maha Esa.
Allah menciptakan dunia ini selalu perpasang-pasangan, dan selalu berjalan seiring namun taidak pernah bertemu, akan tetapi saling mempengaruhi, antara yang baik dan yang buruk, yang bodoh dengan yang pandai, yang rajin dan yang malas, yang bahagia dan yang menderita, yang beruntung dan yang rugi dst.
Pada umumnya manuisa itu selalu memilih yang baik, yang pandai, yang rajin, yang bahagia, yang beruntung dll, namun sayangnya mereka tidak mau berjuang menempuh jalan yang sudah ditentukan untuk meraih apa yang diinginkan. Hampir semuanya inginnya instant, tidak mau melampaui proses secfara alami dan bertahap.
Mengapa Allah memberikan sesuatu itu silih berganti misalnya setelah manusia diberi kebahagiaan, lalu dibuatnya menderita ? Sebab kalau selalu hidupnya bahagia terus, sehat terus, mudah terus, senang terus, maka akan timbul kesombongannya seolah-olah siapa lawan.
Maka manusia diberinya dengan yang pahit-pahit dengan tujuan agar manusia berfikir dewasa, agar manusia bertambah matang jiwanya, agar manusia tidak cengeng, agar akal fikirannya bekerja keras untuk mengatasi segala permasalahan yang datang.
Disinilah letak kelemahan manusia yang tidak atau kurang memiliki dasar agama, bisanya mengeluh dan mengeluh, curhat kesono kemari, bicara seperti minta dikasihani , dan yang gak kuat terkadang protes ke Allah, bahwa Dia itu gak adil. Akan tetapi bagi mereka yang memiliki keimanan, mereka hadapi semua itu sambil tersenyum simpul dengan bertawakal dan tabah kepada Allah sambil berdoa kepadaNya dan bersabar menunggu ketetapanNya.
Allah itu Maha Adil, Dia tidak akan merugikan hamba-Nya sedikitpun. Dia menguji hambaNya itu sesuai dengan kadar kesanggupan setaip hambaNya. Semakin tebal keimanan seseorang, maka ujian dan cobaan yang datang kepadanya akan semakin berat. Dan siapapun yang lulus menghadapi ujian dan cobaan Allah, maka Dia akan memberikan sesuatu kepadanya yang rasanya lebih manis dari madu .
Rusaknya moral manusia bila ketauhidan hilang, maka akan datang kemusyrikan, lalai dalam beribadah, melupakan segala perintah Allah, akhirnya banyak prilaku yang menyimpang dari jalan kebenaran.
Semoga kita semua bisa menjadi seorang hamba yang benar-benar diharapkan oleh Allah swt sehingga barakah, rahmat dan ridoNya selalu mengocor terus menerus tiada henti kepada kita semua.
Aaaaamiin Yaa Rabbal 'aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar