KASIH IBU SEPANJANG MASA
Saking senangnya dan saking betahnya
kita hidup di dunia ini, tak terasa kita sudah berusia ..........tahun. Apakah
kita langsung seperti ini ? Lalu siapakah yang menjadikan kita seperti ini atas
izin Allah ? Disadari atau tidak kita semua keluar dari rahim seorang ibu.
Dan di Hari Ibu yang jatuh setiap
tanggal 22 Desember, marilah kita merenung sejenak, kita fokuskan pemikiran
kita terhadap ibu kita masing-masing. Kalau untuk ngurusin dunia sampai
kapanpun tidak akan ada habisnya, tidak akan tuntas. Semakin banyak keduniaan
dimiliki, maka akan semakin kurang pula. Semakin besar penghasilan, maka akan
semakin meningkat pula kebutuhan hidup.
Mari kita simak firman Allah di dalam QS
Al Ahqaf ayat 15 yang artinya berbunyi,
“Kami
perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya,
ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah
(pula) . Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga
apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun dia berdo’a , “
Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau
berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang
saleh yang Engkau ridhai ; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku .
Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang berserah diri “
Di zaman Rasulullah saw ada seorang
lelaki bertanya kepada beliau, “ Wahai Rasulullah siapakah yang paling berhak
dengan baiknya persahabatanku “ Beluai bersabda, “IBUMU” ,dia bertanya lagi
“Kemudian siapa ?” Beliau bersabda, “IBUMU” , dia bertanya lagi, “Kemudian
siapa ?” Beliau bersabda, “IBUMU” , dia bertanya lagi, “Kemudian siapa ?”
Beliau bersabda, “AYAHMU”
Dari ayat Allah swt dan Hadist
Rasulullah saw , sudah jelas bahwa kita sebagai manusia punya tugas, disamping
kita menyembah Allah semata, dengan mengikuti ajaran yang disampaikan oleh
RasulNya, juga kita punya tugas lain yaitu
1.
Kita
harus selalu bersyukur dalam siatuasi dan kondisi apapun yang sedang dialami
kita. Di saat kita senang kita bersyukur atas segala nikmat Allah yang telah
Dia berikan kepada kita, juga di saat kita susah juga tetap harus bersyukur.
Sesusah apapun hidup kita Allah tetap masih menjamin rezeki kepada kita semua.
Dia tidak pernah menzalimi hambaNya sedikitpun.
2.
Ibadah
yang kita jalani itu bukan ingin minta surga dan bukan tidak mau neraka, akan
tetapi yang diminta kita hanyalah ridhanya Allah. Dan ridha Allah itu adanya
pada kedua orang tua kita (yang masih lajang), namun bila sudah berumah tangga
maka orang tuanya ada ampat. Bila orang tua kita sudah merasa senang dengan
prilaku kita maka Allah akan melapangkan jalan kehidupan kita, segalanya akan
dimudahkan olehNya. Bila tidak, maka yang terjadi adalah sebaliknya.
3.
Sekarang
mari kita ke titik balik, dengan usia kita yang sekarang ini, sudah sejauh mana
kebaikan yang kita tanamkan kepada kedua orang tua kita. Sadar gak sadar, kita
harus mengakui bahwa selama ini kita masih sering membuat orang tua kita
jengkel, marah, kesel, dibikin repot dan susah oleh kita. Bila kita dimintai
tolong oleh orang tua , kita sering menyangkal. Apalagi saat masa-masa remaja
yang kelakuannya semau gue, pendapat dan nasehat orang tua gak didengerin.
4.
Sungguh
mereka memelihara menjaga dan mendidik
kita itu tidak meminta imbalan sepeserpun dari kita. Kalau kita masih itung2an,
coba hitung biaya yang ditanggung oleh mereka terutama ibu selama mengandung (9
bulan) dan menyapih (21 bulan), apakah kita sanggup menebus rasa sakit dan
penderitaannya saat kita dalam
kandungannya, saat ibu melahirkan kita dan saat kita disapih olehnya, belum
lagi mendidik kita hingga kita bisa mandiri ?
5.
Alangkah
hinanya kita di mata Allah yang telah membuat orang tua kita berbuat baik
kepada kita, kemudian kita kurang perhatian terhadap mereka, cuek terhadap
mereka. Oleh karenanya Allah memberikan tugas kepada kita agar mendoakannya,
dan doa ini adalah dari Allah, sudahkah kita melaksanakannya ? Kalau belum,
mari mulai saat ini kita doakan mereka dengan doa yang telah Allah berikan,
jangan menunggu sampai usia ampat puluh tahun, karena kematian selalu beserta
kita dan, bisa datang secara tiba2 tanpa memberitahu terlebih dahulu.
6.
Karena
keteledoran ini, maka marilah kita memohon ampunan Allah, bertobat kepadaNya
dan berserah diri kepadaNya, agar kita selalu merada dalam naungan ridhaNya.
Karena mau tidak mau siap atau belum siap suatu saat cepat atau lambat kita
semua akan menghadap Allah dan harus mempertanggung jawabkan apa yang telah
kita perbuat selama barada di dunia. Ingat janganlah kita menjadi anak durhaka.
Mendurhakai orang tua berarti mendurhakai Allah.
Aaaamiin Ya Rabbal’aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar