Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 247 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
"Nabi mereka mengatakan kepada mereka,"Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu". Mereka menjawab,"Bagaimana Thalut memerintah kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya, sedang dia tidak diberi kekayaan yang banyak ?" (Nabi mereka) berkata,"Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa". Allah memberikan pemerintahan kepada siapa yang Dia kehendakinya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya lagi Maha Mengetahui. "
Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua dizaman setelah Musa kaum Bani Isra'il meminta agar dipilihkan seorang raja untuk memerintah, mengatur mereka .
Kemudian Allah memilihkan untuk mereka seorang untuk menjadi raja mereka yaitu Thalut. Lalu apa yang terjadi terhadap mereka setelah Thalut jadi raja ? Mereka menolaknya, karena Thalut itu bukan dari golongan mereka, dan Thalut ini menurut pandangan mereka itu miskin.
Kemudian Nabi saat itu menjelaskan kepada mereka bahwa Allah memilihkan Thalut untuk mereka itu sudah yang terbaik menurut Allah, bukan menurut penilaian manusia. Karena Allah yang memilih berarti Thalut ini adalah yang terbaik di antara mereka saat itu. Dan Thalut ini oleh oleh Allah diberi keistimewaan/kelebihan yaitu tubuh yang kuat/perkasa, juga diberikan ilmu yang amat luas.
Allah swt memberikan sesuatu itu kepada hambaNya tidak sembarangan, sudah dipertimbangkan masak-masak, diteliti dengan amat teliti, dan diputuskan seadil-adilnya. Dia lebih tahu apa yang ada di lubuk hati manusia, daripada manusia itu sendiri.
Allah memberikan sesuatu itu hanya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mencabut sesuatu dari siapa yang Dia kehendaki. Dia juga memuliakan, mengangkat derajat siapa yang Dia kehendaki dan menghinakan siapapun siapa yang Dia kehendaki, Dan sungguh Dia itu Maha Kuasa atas segala sesuatunya.
Di jaman sekarang juga terjadi, sebelum pemilihan orang nomor satu di negeri ini silahkan siapa saja yang ingin mencalonkan diri mendaftarkan diri untuk didata. Pencalonan selesai lalu diadakan pemilihan. Selesai pemilihan terpilihlah salah satu. Kalau ada yang jadi berarti ada yang tidak jadi. Dan setelah terpilih seorang pimpinan itulah sudah takdir dan kehendak Allah. kalau rakyat dan panitia,serta kalangan elit politik itu hanya media saja. Yang menentukannya tetap saja Allah.
Mestinya selesailah sudah segala macam bentuk kelompok ,melebur menjadi satu untuk pemanjadi pemerintahan yang satu dengan tujuan visi dan misinya sama, apa yang akan dilakukan setelah siapapun yang jadi untuk melaksakan program2nya. Bukannya dijegal dari sana ,dari sini, karena ada unsur ketidak puasan.
Disinilah banyak manusia mengaku beragama Islam namun, sungguh amat jarang yang mau memperdalami atau memberikan pandangan yang amat luas, tentang apa itu makna tentang takdir . Kurang menyadari katanya semua kehidupan yang ada di alam semesta ini Allah Yang Menciptakan, Yang memelihara, Yang Mengatur dan Yang menentukan atau Yang Menetapkan segala sesuatunya, kalau kita semua hanya sekedar menjalani prosesnya saja
Selama kesadaran tentang ini tidak dipahami dan dihayatinya maka, tetap kekacauan, kerusuhan, permusuhan, pengelompokan, keributan, akan terjadi dimana-mana.
Semoga kita semua bisa menjadi manusia yang banyak mengkaji diri, mengoreksi diri, mawas diri dan tahu diri, siapakah kita ini sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar