Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 253 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada(pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya ".
Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita semua bahwa kepara para Rasul itu Allah memberikan kelebihan, daripada manusia biasa seperti
Nabi Muhammad saw diberi derajat yang lebih tinggi dari rasul-rasul sebelumnya di antaranya; beliau dinyatakan oleh Allah sebagai Nabi dan Rasul terakhir, untuk seluruh umat manusia. Jadi kalau di zaman sekarang ada yang mengaku sebagai rasul, berarti itu perbuatan setan (pendapat orang kafir) artinya apa, Al Qur'an sudah tidak asli lagi, karena sudah ada yang bisa jadi rasul, maka gugurlah Al Qur'an sebagai mukjizat Nabi saw. Kemudian beliau diutus untuk seluruh umat manusia, sedangkan rasul lainnya hanya untuk umat di zamannya saja. Jadi agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw itu berlaku untuk seluruh umat akhir zaman. Al Qur'an yang diterimanya selain sebagai mukjizat terbesar beliau, yang tidak tertandingi sepanjang masa, juga Al Qur'an menjadi petunjuk bagi umat manusia.
Bila ada yang bertanya dengan keadaan zaman sekarang manusia masih banyak yang berpegang pada agama nenek moyangnya, atau selain Islam. Tidak usah ribut, biarkan saja anda tetap bergaul dengan mereka, hargai dan hormati mereka layaknya mereka itu sebagai diri anda sendiri. Urusan keyakinan serahkan saja pada Allah, karena mereka juga sama memiliki hak hidup dan hak menjalani kehidupan ini dengan wajar. Walaupun sudah dijelaskan di dalam Quran dengan ayat yang jelas bahwa Allah hanya meridoi agama Islam, dan agama yang paling sempurna, berarti mereka yang tidak beragama Islam sama saja tidak mengakui Allah dan tidak rido terhadap Allah. Itu semua urusan Allah, bukan urusan kita semua.
Kemudian Nabi Isa telah diberinya berbagai macam mukjizat yang tidak diberikan kepada yang lain, seperti : beliau lahir tanpa Bapak ( Mariyam tidak menikah juga tidak berzinah dengan siapapun); beliau bisa berbicara ketika masih bayi (masih dalam buaian); beliau dapat menghidupkan orang yang mati; beliau dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit buta; beliau dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit sopak (kudis,kurap,lepra); beliau diperkuat oleh Roh Qudus(Malaikat Jibril); beliau diberi kelebihan jiwa yang murni.
Pada saat para rasul itu masih hidup mereka bersatu padu, akan tetapi sepeninggal para rasul, mereka berselisih dan bertengkar bahkan ada yang saling bunuh. Perbedaan faham masalah agama mendorong mereka untuk saling mencaci, bahkan saling mengkafirkan. Kefanatikan mereka terhadap satu mazhab atau seorang imam menyebabkan mereka tidak mau menerima kebenaran yang dikemukakan oleh golongan lain.
Walaupun kepada mereka sudah datang keterangan yang nyata, tetap saja mereka berselisih dan terus bertengkar, mereka merasa golongannya saja yang paling benar, sehingga menjelekkan golongan lain. Dengan keadaan ini jika Allah menghendaki semua berhenti dari perbuatan itu, sebenarnya bisa, dunia akan aman, damai.
Akan tetapi Allah berbuat sesuai dengan kehendakNya berdasarkan hikmah dan pengetahuanNya yang tidak tertandingi. Allah memberi manusia tabiat, pikiran, perasaan dan kemauan, agar manusia itu dapat berfikir dan berbuat lebih baik dari makhluk2 lainnya di muka bumi ini, agar mereka berfikir tentang Kebesaran dan Kekuasaan Allah .
Apabila manusia bisa menggunakan pikiran dan perasaannya dengan sebaik-baiknya, pasti mereka akan melihat tanda-tanda Kebesaran dan Kekuasaan Allah itu dimana-mana, karena alam semesta yang terbentang luas ini adalah ciptaan-Nya.
Allah mengaruniakan agama kepada manusia melalui rasul-rasulNya adalah untuk menuntun akal manusia ke jalan yang benar. Karena kemampuan akal manusia itu terbatas, apalagi tentang masalah yang gaib/abstrak/yang tidak nampak, seperti sifat-sifat Allah, masalah tentang hari kemudian ( hari kiamat,hari berbangkit,hisab,mizan,sirathal muataqim, surga,neraka ),apabila terjadi perselisihan tentang itu, mereka dapat menyelesaikannya dengan petunjuk agama.
Adapun perbedaan pendapat yang terjadi di antara manusia itu adalah wajar. Akan tetapi dengan adanya perbedaan ini bukan berarti harus bermusuhan, apalagi sampai menimbulkan saling bunuh.
Sampai sekarangpun perselisihan, pertengkaran masih saja terjadi, bahkan lebih parah lagi, yaitu terjadinya justru dalam lingkup satu agama ,yaitu Islam sendiri. Mereka terpecah menjadi berbagai macam golongan dan aliran, dan masing-masing golongan merasa bahwa hanya golongannya yang terbaik, sehingga bila ada kebenaran yang disampaikan oleh golongan lain, dianggap angin lalu saja, karena di hatinya sudah tertanam selain golongannya maka yang lain sudah dianggap kafir, termasuk kepada orang tuanya sendiri, tidak menghormatinya dan menghargainya, karena sudah dianggap kafir.
Oleh karena itu Allah swt pun berfirman di dalam QS An Nisaa ayat 59 yang artinya berbunyi sebagai berikut, " Wahai orang-orang yang beriman ! Taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah ( Al Qur'an) dan Rasul ( sunnahnya ), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar