Allah
swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 268- 269 yang artinya berbunyi sebagai berikut :
“Syaitan
menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat
kejahatan (kikir) ; sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripadaNya dan
karunia. Dan Allah Maha (Luas karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.
Allah
menganugerahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As
Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugerahi al
hikmah itu, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya
orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman
Allah)”.
Melalui ke dua ayat ini Allah swt
menjelaskan kepada kita semua bahwa syaitan itu selalu membisikkan sesuatu yang
jelek ke dalam hati kita agar kita jangan berinfak, “Masa sudah susah-susah
cari rezeki, setelah dapat lalu sebagian diberikan kepada orang lain begitu
saja tanpa mereka kerja dulu kepada kita, kan nantinya hartanya akan berkurang.
Bagaimana kalau kita gara-gara dengan memberikan harta tersebut, lalu menjadi
miskin dan sengsara? Lebih baik disimpan saja, dikumpulkan, sedikit demi
sedikit, maka lama kelamaan kan akan menjadi banyak. Sekarang kalau kita sudah
jatuh miskin lalu mau minta tolong sama siapa ?”
Itulah bisikan-bisikan halus syaitan ke
hati manusia. Syaitan selalu mengajak manusia untuk berbuat kikir dan bakhil.
Dan bagi yang lemah imannya, maka akan kena bujuk rayu itu. Namun bagi yang
kokoh imannya, maka tidak akan terpengaruh sedikitpun. Bahkan akan lebih yakin
lagi, dan berkata, bahwa apapun yang didapat ini bukan miliknya tapi milik
Allah yang dititipkan kepadanya, maka apapun yang diperintahkan olehNya ya akan
dipatuhi. Apa yang terjadi pada kita kalau perintahNya dilanggar ? Lalu Dia
mencabut semua apa yang sudah ada pada kita, siapa yang bisa
menghalang-halanginya.
Bahkan Allah menjanjikan ampunan kepada
orang-orang yang berinfak, dan akan menggantinya dengan berlipat ganda. Di
dunia akan lebih dimudahkan lagi segala urusannya dan di akhirat akan dimuliakan
hidupnya oleh Allah.
Allah berfirman,”.....Dan apa saja yang
kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang terbaik
“ (QS 34 : 39)
Jadi berinfak adalah salah satu wujud
syukur kita kepada Allah. Orang yang berinfak dengan ikhlas adalah orang yang
bersyukur kepada Allah. Semakin kita banyak bersyukur, maka semakin bertambah
pula rahmatNya kepada kita
Allah berfirman, “....Sesungguhnya jika
kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu
mengingkari (nikmatKu) maka pasti azabKu sangat berat. (QS 14 ; 7).
Selain dari mendapatkan ampunan dari
Allah, rezeki semakin ditambahkan kepada orang-orang yang berinfak, juga Allah
akan memberikan al hikmah. Apakah al hikmah itu ?
Al Hikmah adalah suatu akal yang sehat
dan cerdas, yang bisa memahami sesuatu berdasarkan dalil-dalil dan bukti-bukti,
juga memahami sesuatu menurut hakekat yang sebenarnya.
Barangsiapa yang telah mencapai al
hikmah dengan pengetahuan yang demikian maka dia telah dapat membedakan antara
janji Allah dan bisikan syaitan, kemudian janji Allah diyakini dan dijalani,
sedangkan janji syaitan ,ditinggalkan.
Adapun puncak kesempurnaan daripada al
hikmah adalah dia tidak mau menerima bisikan-bisikan jahat dari syaitan, bahkan
dia gunakan seluruh panca inderanya, akal dan pengetahuannya untuk mengetahui
mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang petunjuk Allah dan mana yang
merupakan bujukan syaitan, kemudian dia berserah diri kepada Allah.
Dan di ayat yang terakhir Allah
berfirman,” Dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)”. Ini
merupakan teguran Allah kepada kita semua dengan amat halus tapi isinya keras
dan tegas. Artinya bagi siapapun yang telah membaca ayat-ayat ini, lalu tidak
mau melaksanakannya, maka dianggapnya sudah tidak yakin lagi kepada Allah,
tidak percaya lagi kepada friman-firmanNya, maka orang tersebut sudah mengikuti
aliran syaitan. Atau dikatakan sudah hilang akal sehatnya.Naudzubillahi min
dzaalik. Allahu Akbar , Subhanallah
Semoga kita semua tidak termasuk dengan
golongan yang seperti itu.
Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar