Kamis, 18 Desember 2014

SURAT AL BAQARAH AYAT 272 ( Petunjuk dan Rdha Allah )



Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah ayat 272  yang artinya berbunyi sebagai berikut :

“Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapatkan petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk ( memberi taufiq ) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya ( dirugikan ) “.

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua  yaitu “Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapatkan petunjuk, akan tetapi Allah lah yang memberi petunjuk ( memberi taufiq ) siapa yang dikehendaki-Nya” maksudnya adalah petunjuk ( hidayah , taufik) itu milik Allah. Tugas Rasul hanyalah menyampaikan , menjelaskan ayat-ayat Allah dan juga siapapun yang memang oleh Allah telah diberi pengetahuan tentang Al Qur’an dan agama. Dan tidak boleh memaksakan kehendaknya agar orang yang mendengarkannya itu harus mengikuti apa yang telah disampaikannya. Akan tetapi semua itu urusan Allah . Bagi yang menerima dan menjalankannya berarti mendapatkan hidayah Allah, dan bagi yang masih tetap di jalannya berarti belum mendapatkan hidayah Allah. Karena Allah hanya akan memberikan hidayah itu kepada siapa yang Dia kehendaki, atau sebaliknya Dia akan mencabut hidayah dari orang yang Dia kehendaki.

Lalu “Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri” maksudnya adalah apapun yang dinafkahkan di jalan Allah, yang disadaqahkan, asalkan yang baik/halal , maka pahalanya adalah untuk dirinya.
Kita juga boleh sadaqah kepada yang non Islam, namun bersadaqah kepada sesama Muslim itu lebih baik atau lebih utama

Sadaqah ini mengandung manfaat timbal balik yaitu orang yang menerima sadaqah dapat tertolong dari kesulitan dan penderitaan, dan orang yang memberinya mendapatkan pahala di sisi Allah. Selain itu dihargai oleh orang-orang di sekitarnya, asalkan dia memberikan sadaqah itu dengan cara yang baik, sehingga orang yang menerima tidak sakit hati, dan dilakukan dengan tulus ikhlas karena Allah dan hanya untuk Allah.

Lalu “ Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaaan Allah” maksudnya adalah apapun yang dikeluarkan harta itu dengan ikhlas ,artinya tidak mengharapkan apapun, walaupun kita tahu bahwa pasti akan mendapatkan pahala dari Allah. Biarkan saja masalah pahala atau balasan itu urusan Allah, akan tetapi yang diharapkan oleh kita adalah ridhanya Allah. Karena bila llah tidak meridhai maka tidak akan terjadi.

Lalu “Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak akan dianiaya ( dirugikan ) “ maksudnya adalah kita tidak usah khawatir dengan apa yang telah dikeluarkan, karena Allah itu Maha mengetahui apa yang telah kita kerjakan, dan Dia akan membalasnya sesuai dengan apa yang telah kita lakukan. Dia tidak akan menzalimi hambaNya sedikitpun, artinya Dia tidak akan merugikan siapa saja.

Semoga saja kita menjadi orang yang yakin akan diri kita sendiri dan yakin terhadap Allah swt

Aaaamiin Yaa Rbbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar