PERINTAH RASULULLAH
SAW
Rasulullah
saw telah memerintahkan umatnya agar selalu berlindung dari kejahatan
lisannya. Dari Syakal bin Humaid r.a , dia berkata bahwa “ Aku pernah
menghadap Nabi saw lalu aku katakan, “ Wahai Rasulullah ! Ajarilah aku bacaan
ta’awudz ( doa perlindungan ) yang akan kujadikan perlindungan diri . Lalu beliau
memegang telapak tanganku dan berkata, “ qul allahumma innii a’uudzu bika min
syarri sam’ii wa min syarri basharii wa min syarri lisaanii wa min syarri
qalbii wa min syarri maniyyii “ yang
artinya “ Bacalah, Ya Allah sesunggunya aku berlindung kepadamu dari kejahatan
pendengaranku, penglihatanku, lisanku, hatiku dan kejahatan maniku “ ( HR Abu
Dawud, Tirmidzi ).
Rasulullah sudah
mengajarkan demikian ,lalu kenapa kita tidak bermohon dan berlindung kepada
Allah swt agar Dia menjaga kita terhadap kejahatan lisan kita. Apakah karena
merasa sudah aman dari tipu daya lisan kita.
Padahal, kita lihat lisan itu melakukan ghibah ( menggunjing ), namimah
( adu domba ) , caci maki, mengumpat, merusak, dan berbuat jahat.
Oleh karena
itu marilah kita berwasilah kepada allah swt agar melindungi kita dari
kesalahan-kesalahan lisan kita.
Dan juga berdoa dengan penuh keyakinan dan
keikhlasan, agar kita tidak terbinasa dari neraka jahim dan kerugian. Aaaamiin
Yaa Rabbal’aalamiin .
Dari Bara bin Azib r.a ,dia berkata, “ Telah datang
seorang Arab badui ke hadapan Rasulullah saw dan bertanya, “ Wahai Rasulullah,
ajari aku suatu amalan yang bisa memasukkanku ke dalam surga,” Beliau menjawab,
“ Jika kamu memendekkan khutbah, maka kamu akan merangkum masalah. (
Menyampaikan khutbah secara ringkas dengan tetap merangkum masalah secara luas
dan banyak ), Merdekakanlah jiwa dan bebaskanlah budak. Jika kamu tidak
sanggup, maka berilah makan orang yang lapar dan berilah minum orang yang
dahaga, suruhlah yang baik ( ma’ruf ) dan cegahlah yang munkar. Jika kamu tidak
sanggup pula, maka tahanlah lisanmu, kecuali dari suatu kebaikan “. ( HR Ahmad
).
Dari Uqbah bin Amir r.a, dia berkata, “ Aku bertanya,
“Wahai Rasulullah apakah keselamatan itu ?” Beliau menjawab, “ Tahanlah lisanmu
atas dirimu, dan hendaknya rumahmu memberi keleluasaan padamu, dan tangisilah
kesalahanmu “ ( HR Ahmad, Tirmidzi )
Dari Tsauban r.a ,Rasulullah saw bersabda, “ Beruntunglah
bagi orang yang bisa mengendalikan lisannya, dileluasakan oleh rumahnya, dan
menangisi kesalahannya “ ( HR Tabrani )
Dari Sha’al bin Sa’ad r.a, Rasulullah saw bersabda, “
Barangsiapa menjamin untukku apa yang ada di antara kedua dagunya ( lisan ) dan
apa yang ada di antara kedua kakinya ( kemaluan ), maka aku akan menjamin
untuknya surga “ ( HR Bukhari ).
Dari Anas r.a, Rasulullah saw bersabda, “ Tidak akan
lurus keimanan seorang hamba hingga lurus hatinya, dan tidak akan lurus hatinya
hinga lurus lisannya. Dan tidak akan masuk surga orang yang tetangganya tidak
aman dari kejahatannya “. ( HR Ahmad )
Daru Mu’adz bin Jabal r.a, Rasulullah saw bersabda, “
Sesungguhnya kamu akan tetap selamat selagi kamu diam. Jika kamu berbicara,
maka itu akan dicatat sebagai pahala atau dosa atas dirimu “. ( Al Hadits )
Dari Mughirah bun Syu’bah r.a, Rasulullah saw bersabda, “
Sesungguhnya Allah membenci tiga hal pada kalian, Qila wa qala ( menyebarkan
gosip ), menyia-nyiakan harta, dan banyak bertanya “ ( Al Hadits )