HIKMAH DIBALIK TANAMAN RUMPUT
Marilah kita sama2 belajar dari rumput. Rumput adalah makhluk yang amat lemah, namun memiliki nilai kesabaran yang amat tinggi.
Rumput selalu berdoa tiada berhenti siang kepanasan, malam kedinginan, hujan kehujanan, agar hdupnya itu selalu bermanfaat.
Dinjak oleh manusia rumput menerimanya dgn ikhlas. Disabit dgn celurit mereka menerima, lalu diberikan menjadi makanan ternak, jadi bisa menolong ternak yg sedang kelaparan.
Alangkah tersiksanya saat mrk dicabuti lalu diletakkan di galengan sawah agar terkena terik matahari,agar membusuk , nsmun tetap saja dlm penderitaannya itu selalu berdoa agar masih bisa bermanfaat. Dan nyatanya setelah mereka membusuk, jadilah humus, lalu bisa digunakan sebagai rabuk.
Sekarang bisakah kita menjalani hidup ini saat kita mengalami senang dan susah, masih bisa berbagi dengan sesamanya agar hidup kita itu masih bisa bermanfaat bagi orang banyak, bagi keluarga, bagi agama , bagi masyarakat, bagi bangsa dan bagi negara kita ini Indonesia, tempat di mana kita dilahirkan, dibesarkan dan diberinya kehidupan, agar bisa bertahan sampai batas ketentuan yaitu ajal menjemput kita.
Marilah kita manfaatkan hidup ini dengan sebaik-baiknya selagi Tuhan masih memberikan kehidupan kepada kita.
Lakukanlah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan profesi kita masing-masing untuk menciptakan ketenangan, ketenangan, kedamaian di manapun kita berada, dan kemanapun kita pergi apakah di sekitar kita se RT, se RW, se Desa, se Kecamatan, se Kabupaten/Kotamadya, se Propinsi,
se Indonesia.
Sehingga terbentuk suatu negara yang tertib damai, aman sejahtera, subur makmur, gemah ripah , lohjinawi sesuai dengan keinginan dari para pendahulu kita sebelum negeri ini merdeka, masih di tangan para penjajah.
Melawan penjajah asing itu sungguh lebih mudah daripada penjajah yang berasal dari negeri kita sendiri.
Semoga saja coretan ini akan bermanfaat bagi kita semua. Aaaamiin Ya Rabbal'aalamiin.
Marilah kita sama2 belajar dari rumput. Rumput adalah makhluk yang amat lemah, namun memiliki nilai kesabaran yang amat tinggi.
Rumput selalu berdoa tiada berhenti siang kepanasan, malam kedinginan, hujan kehujanan, agar hdupnya itu selalu bermanfaat.
Dinjak oleh manusia rumput menerimanya dgn ikhlas. Disabit dgn celurit mereka menerima, lalu diberikan menjadi makanan ternak, jadi bisa menolong ternak yg sedang kelaparan.
Alangkah tersiksanya saat mrk dicabuti lalu diletakkan di galengan sawah agar terkena terik matahari,agar membusuk , nsmun tetap saja dlm penderitaannya itu selalu berdoa agar masih bisa bermanfaat. Dan nyatanya setelah mereka membusuk, jadilah humus, lalu bisa digunakan sebagai rabuk.
Sekarang bisakah kita menjalani hidup ini saat kita mengalami senang dan susah, masih bisa berbagi dengan sesamanya agar hidup kita itu masih bisa bermanfaat bagi orang banyak, bagi keluarga, bagi agama , bagi masyarakat, bagi bangsa dan bagi negara kita ini Indonesia, tempat di mana kita dilahirkan, dibesarkan dan diberinya kehidupan, agar bisa bertahan sampai batas ketentuan yaitu ajal menjemput kita.
Marilah kita manfaatkan hidup ini dengan sebaik-baiknya selagi Tuhan masih memberikan kehidupan kepada kita.
Lakukanlah sesuai dengan kemampuan kita masing-masing dan profesi kita masing-masing untuk menciptakan ketenangan, ketenangan, kedamaian di manapun kita berada, dan kemanapun kita pergi apakah di sekitar kita se RT, se RW, se Desa, se Kecamatan, se Kabupaten/Kotamadya, se Propinsi,
se Indonesia.
Sehingga terbentuk suatu negara yang tertib damai, aman sejahtera, subur makmur, gemah ripah , lohjinawi sesuai dengan keinginan dari para pendahulu kita sebelum negeri ini merdeka, masih di tangan para penjajah.
Melawan penjajah asing itu sungguh lebih mudah daripada penjajah yang berasal dari negeri kita sendiri.
Semoga saja coretan ini akan bermanfaat bagi kita semua. Aaaamiin Ya Rabbal'aalamiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar