MENGAPA
ALLAH MENURUNKAN SURAT AL KAFIRUN ?
Pada suatu hari Nabi saw kedetangan beberapa pembesar diantaranya
adalah Quraisy yaitu Walid bin Mughirah,
As bin Wa’il, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umaiyah bin Khalaf .
Mereka mengajak Nabi saw untuk
mengikuti agama mereka dan mereka akan mengikuti agama nabi saw. Lalu Nabi saw
agar menyembah Tuhan mereka selama setahun dan mereka pun akan menyembah Tuhan
Nabi saw selama setahun.
Bila agama yang dibawa Nabi saw itu
benar maka mereka akan berpindah mengikuti agama Nabi saw dan mau bekerjasama
dengan Nabi saw. Tapi bila agama mereka yang benar maka Nabi saw harus berpindah
ke agama yang mereka jalani.
Setelah mendengar ucapan mereka lalu
Nabi saw menjawab bahwa beliau hanya berlindung kepada Allah dari siapapun dan
apapun yang berusaha menyamaiNya.
Maka kemudian turunlah surat Al
Kafiruun ( sebagai jawaban lengkap dari Allah ) kepada mereka.
Setelah pembicaraan dengan mereka
selesai , kemudian Nabi saw pergi ke Masjidil Haram untuk menemui orang2
Quraisy yang kebetulan sedang pada kumpul. Dan dibacakanlah surat Al Kafirun
itu kepada mereka.
Mendengar bacaan surat tersebut,
mereka menjadi putus asa untuk membujuk Nabi saw. Akhirnya mereka semakin
meningkatkan permusuhan dengan Nabi saw dan para sahabat beliau. Sehingga Nabi
saw Hijrah ke Madinah atas perintah Allah.
Allah
swt berfirman di dalam QS Al Kafirun ayat 1 – 2 yang artinya sebagai berikut
Katakanlah
( Muhammad ), “ Wahai orang-orang kafir ! ( QS 109 : 1 ) Aku tidak akan
menyembah apa yang kamu sembah . ( QS 109 : 2 )
Melalui ayat ini Allah swt
memerintahkan Nabi Muhammad agar berbicara kepada orang-orang kafir dan musyrik
bahwa Tuhan yang beliau sembah itu sangat jauh sekali dengan Tuhan yang mereka
sembah.
Kalau Tuhan yang disembah oleh Nabi
Muhammad itu Maha segala-galanya, tidak ada yang menandingiNya, dan juga Maha
Sempurna di dalam segala hal. Dia tidak punya anak dan istri. Tidak bisa
dijangkau oleh akal fikiran manusia, tidak ditentukan oleh tempat dan tidak
terikat oleh masa .
Selain dari itu Dia tidak memerlukan
perantara dan tidak memerlukan penghubung . Sedangkan Tuhannya orang-orang
kafir dan musyrik bila akan berbuat sesuatu masih memerlukan bantuan, bahkan
Tuhannya punya keturunan lagi, ada lagi Tuhannya itu bisa berubah bentuk
menjadi macam-macam bentuknya ssuai dengan apa yang mereka inginkan.
Mari kita simak uraian di atas. Apakah di
zaman sekarang sudah tidak ada ? Ternyata masih banyak yang menuhankan kuburan,
tempat-tempat yang dianggap keramat, barang-barang yang dianggapnya memiliki
kekuatan, menuhankan manusia yang dianggap dekat dengan Allah mendalam
agamanya, luas wawasan ilmunya, percaya pada sihir, ilmu falak, pada
bintang-bintang, matahari, bulan.
Pada zaman jahiliyah Kitab Allah belum
turun. Tapi pada zaman sekarang sudah ada Al Qur’an tapi masih percaya pada
yang begituan. Maka mana yang lebih bodoh, apakah orang-orang zaman jahiliyah
atau orang-orang jaman sekarang ? Naudzu billaahi min dzaalik. Astaghfirullah
al’adziim.
Semoga saja kita tidak ikut terjerumus
ke dalam golongan yang menuhankan kepada selain Allah. Dan semoga kita semua
dijauhkan dari segala perbuatan yang akan menjadikan kita musyik.
Semoga kita semua selalu dibimbing,
dituntun dan diberi petunjuk, taufik, hidayah dan inayah dari Allah agar kite
selalu berada di jalan yang benar, jalan yang diridhai Allah. Sehingga kita
bisa hidup dengan penuh barakahNya, rahmatNya dan ridhaNya.
Sehingga kita
dimudahkan olehNya dalam segala hal, dilindungi dari berbagai macam ancaman ,
hambatan dan gangguan baik yang timbul dari dalam diri ataupun yang dari luar
diri, serta diselamatkan dari berbagai macam musibah dan bencana.
Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar