Minggu, 02 Agustus 2015

MENGAPA ALLAH MENURUNKAN SURAT AL KAFIRUN ? ( QS 109 : 1 - 2 )



MENGAPA ALLAH MENURUNKAN SURAT AL KAFIRUN  ? 

Pada suatu hari Nabi saw  kedetangan beberapa pembesar diantaranya adalah  Quraisy yaitu Walid bin Mughirah, As bin Wa’il, Aswad bin Abdul Muthalib dan Umaiyah bin Khalaf .

Mereka mengajak Nabi saw untuk mengikuti agama mereka dan mereka akan mengikuti agama nabi saw. Lalu Nabi saw agar menyembah Tuhan mereka selama setahun dan mereka pun akan menyembah Tuhan Nabi saw selama setahun.

Bila agama yang dibawa Nabi saw itu benar maka mereka akan berpindah mengikuti agama Nabi saw dan mau bekerjasama dengan Nabi saw. Tapi bila agama mereka yang benar maka Nabi saw harus berpindah ke agama yang mereka jalani. 

Setelah mendengar ucapan mereka lalu Nabi saw menjawab bahwa beliau hanya berlindung kepada Allah dari siapapun dan apapun yang berusaha menyamaiNya.

Maka kemudian turunlah surat Al Kafiruun ( sebagai jawaban lengkap dari Allah ) kepada mereka.

Setelah pembicaraan dengan mereka selesai , kemudian Nabi saw pergi ke Masjidil Haram untuk menemui orang2 Quraisy yang kebetulan sedang pada kumpul. Dan dibacakanlah surat Al Kafirun itu kepada mereka.

Mendengar bacaan surat tersebut, mereka menjadi putus asa untuk membujuk Nabi saw. Akhirnya mereka semakin meningkatkan permusuhan dengan Nabi saw dan para sahabat beliau. Sehingga Nabi saw Hijrah ke Madinah atas perintah Allah.

Allah swt berfirman di dalam QS Al Kafirun ayat 1 – 2 yang artinya sebagai berikut

Katakanlah ( Muhammad ), “ Wahai orang-orang kafir ! ( QS 109 : 1 ) Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah . ( QS 109 : 2 )

Melalui ayat ini Allah swt memerintahkan Nabi Muhammad agar berbicara kepada orang-orang kafir dan musyrik bahwa Tuhan yang beliau sembah itu sangat jauh sekali dengan Tuhan yang mereka sembah.

Kalau Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad itu Maha segala-galanya, tidak ada yang menandingiNya, dan juga Maha Sempurna di dalam segala hal. Dia tidak punya anak dan istri. Tidak bisa dijangkau oleh akal fikiran manusia, tidak ditentukan oleh tempat dan tidak terikat oleh masa .

Selain dari itu Dia tidak memerlukan perantara dan tidak memerlukan penghubung . Sedangkan Tuhannya orang-orang kafir dan musyrik bila akan berbuat sesuatu masih memerlukan bantuan, bahkan Tuhannya punya keturunan lagi, ada lagi Tuhannya itu bisa berubah bentuk menjadi macam-macam bentuknya ssuai dengan apa yang mereka inginkan.

Mari kita simak uraian di atas. Apakah di zaman sekarang sudah tidak ada ? Ternyata masih banyak yang menuhankan kuburan, tempat-tempat yang dianggap keramat, barang-barang yang dianggapnya memiliki kekuatan, menuhankan manusia yang dianggap dekat dengan Allah mendalam agamanya, luas wawasan ilmunya, percaya pada sihir, ilmu falak, pada bintang-bintang, matahari, bulan.

Pada zaman jahiliyah Kitab Allah belum turun. Tapi pada zaman sekarang sudah ada Al Qur’an tapi masih percaya pada yang begituan. Maka mana yang lebih bodoh, apakah orang-orang zaman jahiliyah atau orang-orang jaman sekarang ? Naudzu billaahi min dzaalik. Astaghfirullah al’adziim.

Semoga saja kita tidak ikut terjerumus ke dalam golongan yang menuhankan kepada selain Allah. Dan semoga kita semua dijauhkan dari segala perbuatan yang akan menjadikan kita musyik.

Semoga kita semua selalu dibimbing, dituntun dan diberi petunjuk, taufik, hidayah dan inayah dari Allah agar kite selalu berada di jalan yang benar, jalan yang diridhai Allah. Sehingga kita bisa hidup dengan penuh barakahNya, rahmatNya dan ridhaNya. 

Sehingga kita dimudahkan olehNya dalam segala hal, dilindungi dari berbagai macam ancaman , hambatan dan gangguan baik yang timbul dari dalam diri ataupun yang dari luar diri, serta diselamatkan dari berbagai macam musibah dan bencana.

Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar