Senin, 03 Agustus 2015

MENGAPA ALLAH MENURUNKAN SURAT AL KAFIRUN ? ke 2 ( QS 109 : 3 - 5 )



Allah swt berfirman di dalam QS Al Kafirun ayat 3 - 5 yang artinya sebagai berikut

Katakanlah ( Muhammad ), “ dan kamu  bukan penyembah apa yang kamu sembah , dan aku tidak pernah penyembah apa yang kamu sembah , dan kamu tidak pernah ( pula ) menjadi penyembah apa yang aku sembah. ( QS 109 :  3 – 5 )

Melalaui ketiga ayat ini Allah menambahkan pernyataannya bahkan ayat 3 diulang lagi pada ayat 5 tujuannya adalah untuk memperkuat pernyataanNya yaitu karena Tuhan yang disembah oleh Nabi Muhammad saw beserta para pengikutnya dan orang-orang kafir dan musyrik itu berbeda. 

Maka cara penyembahan terhadap Tuhan masing-masing menjadi berbeda pula. Kalau ibadah yang dilakukan oleh Nabi dan para pengikutnya hanya untuk Allah saja. Sedangkan mereka menyembah Tuhan mereka itu bercampur dengan perbuatan syirik, lalai terhadap Allah. Maka apa yang dilakukan oleh mereka bukan merupakan ibadah.

Maka berhati-hatilah di dalam kita melaksanakan ibadah itu. Jangan sampai tercampuri oleh perbuatan syirik seperti yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan musrik Quraisy. Begitu kita melaksanakan ibadah maka pikiran dan hati kita harus murni hanya karena Allah dan hanya untuk Allah, tidak tercampuri dengan urusan duniawi kita. 

Misalnya agar dagangnya menjadi laris, agar bisa naik pangkat dan jabatan, agar bisa menjadi kaya, agar memperoleh wanita cantik yang di idam-idamkannya dan sejenisnya. Ini sudah merupakan perbuatan syirik. Mengapa dikatakan syirik ? Karena ibadah yang dilakukannya itu untuk tujuan duniawi. 

Allah itu Maha Mengathui apa yang kita kerjakan dan Maha mengetahui segala macam kebutuhan kita, Maha mengetahui segala permasalahan persoalan hidup yang sedang dihadapi oleh kita. 

Setelah Dia mengetahui segalanya lalu apakah Dia diam saja ? Tidak ! Dia berfirman di surat yunus ayat 44 yaitu Dia tidak pernah menzalimi hambaNya sedikitpun . Berarti Dia amat berkasih sayang terhadap hamba2Nya termasuk kita semua. 

Dia itu Maha Adil lagi maha Bijaksana. Maha Adil artinya tidak akan merugikan siapapun. Tidak ada seorang hambapun yang akan dirugikan olehNya. Dia itu maha bijak artinya Dia akan memberikan sesuatu kepada hambaNya itu pada saat yang tepat, tidak akan diperlambat atau dipercepat, tidak akan memberikan sesuatu yang memberatkan dan menjadi beban hambaNya. Dia hanya akan memberikan sesuatu kepada kita sesuai dengan kadar dan kesanggupan kita masing-masing. 

Jadi janganlah berkecil hati karena banyak ditimpa musibah, jangan takut kelaparan, jangan takut penyakitnya tidak diobati, jangan takut tidak ditolong olehNya, jangan takut tidak dibantu olehNya, jangan takut tidak diselamatkan olehNya. 

Dan semua itu berpulang kepada apa yang dilakukan oleh kita. Bagaimana Dia akan dekat dengan kita, kalau selama ini kita tidak berusaha mendekatiNya. Bagaimana Dia akan sayang kepada kita, kalau kita masih banyak menzalimi hambaNya yang lain. Bagaimana Dia akan menyelamatkan kita sementara itu kita berbuat tidak sesuai aturanNya. Bagaimana Dia akan memberikan kebahagiaan bila kita tidak pernah menjalani perintahNya dan menjauhi apa yang dilarang olehNya. Bagaimana Dia akan memperhatikan keinginan kita, kalau kita sendiri tidak memperhatikan apa yang diinginkan olehNya. Lalu apakah kita yang mengatur Allah atau Allah yang mengatur kita ? Allahu Akbar. Subhanallaah. Astaghfirullah al’adziim .

Semoga saja kita tidak ikut terjerumus ke dalam golongan yang menuhankan kepada selain Allah. Dan semoga kita semua dijauhkan dari segala perbuatan yang akan menjadikan kita musyik. 

Semoga kita semua selalu dibimbing, dituntun dan diberi petunjuk, taufik, hidayah dan inayah dari Allah agar kite selalu berada di jalan yang benar, jalan yang diridhai Allah. Sehingga kita bisa hidup dengan penuh barakahNya, rahmatNya dan ridhaNya. Sehingga kita dimudahkan olehNya dalam segala hal, dilindungi dari berbagai macam ancaman , hambatan dan gangguan baik yang timbul dari dalam diri ataupun yang dari luar diri, serta diselamatkan dari berbagai macam musibah dan bencana. 

Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar