Allah
swt berfirman di dalam QS Al Kafirun ayat 3 - 5 yang artinya sebagai berikut
Katakanlah
( Muhammad ), “ dan kamu bukan penyembah
apa yang kamu sembah , dan aku tidak pernah penyembah apa yang kamu sembah ,
dan kamu tidak pernah ( pula ) menjadi penyembah apa yang aku sembah. ( QS 109
: 3 – 5 )
Melalaui ketiga ayat ini Allah
menambahkan pernyataannya bahkan ayat 3 diulang lagi pada ayat 5 tujuannya
adalah untuk memperkuat pernyataanNya yaitu karena Tuhan yang disembah oleh
Nabi Muhammad saw beserta para pengikutnya dan orang-orang kafir dan musyrik
itu berbeda.
Maka cara penyembahan terhadap Tuhan masing-masing menjadi berbeda
pula. Kalau ibadah yang dilakukan oleh Nabi dan para pengikutnya hanya untuk
Allah saja. Sedangkan mereka menyembah Tuhan mereka itu bercampur dengan
perbuatan syirik, lalai terhadap Allah. Maka apa yang dilakukan oleh mereka
bukan merupakan ibadah.
Maka berhati-hatilah di dalam kita
melaksanakan ibadah itu. Jangan sampai tercampuri oleh perbuatan syirik seperti
yang dilakukan oleh orang-orang kafir dan musrik Quraisy. Begitu kita melaksanakan
ibadah maka pikiran dan hati kita harus murni hanya karena Allah dan hanya
untuk Allah, tidak tercampuri dengan urusan duniawi kita.
Misalnya agar
dagangnya menjadi laris, agar bisa naik pangkat dan jabatan, agar bisa menjadi
kaya, agar memperoleh wanita cantik yang di idam-idamkannya dan sejenisnya. Ini
sudah merupakan perbuatan syirik. Mengapa dikatakan syirik ? Karena ibadah yang
dilakukannya itu untuk tujuan duniawi.
Allah itu Maha Mengathui apa yang kita
kerjakan dan Maha mengetahui segala macam kebutuhan kita, Maha mengetahui
segala permasalahan persoalan hidup yang sedang dihadapi oleh kita.
Setelah Dia
mengetahui segalanya lalu apakah Dia diam saja ? Tidak ! Dia berfirman di surat
yunus ayat 44 yaitu Dia tidak pernah menzalimi hambaNya sedikitpun . Berarti
Dia amat berkasih sayang terhadap hamba2Nya termasuk kita semua.
Dia itu Maha
Adil lagi maha Bijaksana. Maha Adil artinya tidak akan merugikan siapapun.
Tidak ada seorang hambapun yang akan dirugikan olehNya. Dia itu maha bijak
artinya Dia akan memberikan sesuatu kepada hambaNya itu pada saat yang tepat,
tidak akan diperlambat atau dipercepat, tidak akan memberikan sesuatu yang
memberatkan dan menjadi beban hambaNya. Dia hanya akan memberikan sesuatu
kepada kita sesuai dengan kadar dan kesanggupan kita masing-masing.
Jadi
janganlah berkecil hati karena banyak ditimpa musibah, jangan takut kelaparan,
jangan takut penyakitnya tidak diobati, jangan takut tidak ditolong olehNya,
jangan takut tidak dibantu olehNya, jangan takut tidak diselamatkan olehNya.
Dan semua itu berpulang kepada apa yang dilakukan oleh kita. Bagaimana Dia akan
dekat dengan kita, kalau selama ini kita tidak berusaha mendekatiNya. Bagaimana
Dia akan sayang kepada kita, kalau kita masih banyak menzalimi hambaNya yang
lain. Bagaimana Dia akan menyelamatkan kita sementara itu kita berbuat tidak
sesuai aturanNya. Bagaimana Dia akan memberikan kebahagiaan bila kita tidak
pernah menjalani perintahNya dan menjauhi apa yang dilarang olehNya. Bagaimana
Dia akan memperhatikan keinginan kita, kalau kita sendiri tidak memperhatikan
apa yang diinginkan olehNya. Lalu apakah kita yang mengatur Allah atau Allah
yang mengatur kita ? Allahu Akbar. Subhanallaah. Astaghfirullah al’adziim .
Semoga saja kita tidak ikut terjerumus
ke dalam golongan yang menuhankan kepada selain Allah. Dan semoga kita semua
dijauhkan dari segala perbuatan yang akan menjadikan kita musyik.
Semoga kita
semua selalu dibimbing, dituntun dan diberi petunjuk, taufik, hidayah dan
inayah dari Allah agar kite selalu berada di jalan yang benar, jalan yang
diridhai Allah. Sehingga kita bisa hidup dengan penuh barakahNya, rahmatNya dan
ridhaNya. Sehingga kita dimudahkan olehNya dalam segala hal, dilindungi dari
berbagai macam ancaman , hambatan dan gangguan baik yang timbul dari dalam diri
ataupun yang dari luar diri, serta diselamatkan dari berbagai macam musibah dan
bencana.
Aaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar