TIMBANGAN AMAL (
MIIZAN ) . ( QS 101 : 6 – 7 ) Ke 1
Allah swt berfirman di dalam QS Al Qaari’ah
ayat 6 – 7 yang berbunyi sebagai berikut
Fa
ammaa man tsaqulat mawaa ziinuh -- fahuwa fii ‘iisyatin raadhiyah . ( QS 101 : 6 - 7 )
Maka
adapun orang yang berat timbangan ( kebaikan ) nya --
maka dia berada dalam kehidupan yang memuaskan ( senang
) . ( QS 101 : 6 – 7 )
Melalui kedua ayat ini Allah swt
menjelaskan tentang ganjaran bagi orang-orang yang melakukan amal kebajikan
yang diridhai olehNya.
Memangnya ada yang yang berbuat kebajikan itu tidak
mendaptkan ridhaNya ? Dan kalau iya ada yang macam mana yang itu ?
Jelas ada ! Yaitu orang-orang yang
merasa dirinya berbuat kebajikan, menegakkan agama Allah, menasehati orang
lain, berpakaian yang berlebihan agar dirinya layaknya seorang alim.
Semua yang
dilakukannya itu agar mendapatkan pujian dari orang banyak, agar dihormati,
dihargai dan disebagi sebagai orang alim, orang yang berilmu. Jadi apa yang
dilakukannya bukan karena Allah.
Perlu diketahui hanya amal kebajikan
yang diridhai Allah sajalah yang bisa diterima Allah, yaitu apa yang
dilakukannya itu hanya karena Allah semata dan untukNya,
Ia tidak mengharapkan
imbalan apapun tentang urusan dunia, ia hanya mengharapkan rahmatNya dan
ridhaNya saja. Ia hanya berharap apa yang dilakukannya bisa diterima olehNya.
Dan untuk kelanjutannya ia serahkan kepadaNya. Ketetapan apapun untukNya
,diterimanya dengan ikhlas, walaupun situasi dan konsinya itu bertentangan
dengan selera dan harapannya.
Tujuannya hanya satu kelak saat meninggal bisa
dalam keadaan khusnul khatimah, rezeki yang didapatkan agar selalu mendapatkan
keberkahan dariNya, saat berada di akhirat bisa bertemu denganNya dan disambut
olehNya dengan suka cita.
Selain itu ia hanya berharap bisa bertemu dengan
kekasihNya, utusanNya yaitu Nabi Muhammad saw dan bisa selalu dekat dengan
beliau.
Alangkah gembiranya mereka di hari
kiamat segala proses dapat dilaluinya dengan mudah dari mulai mengalami
kematian, lalu, keberadaannya di alam kubur, saat terjadinya hari kebangkitan,
hari hisab utk pertanggung jawaban, terus miizan, ditimbangnya amal semua amal perbuatan,
diterimanya kitab dengan tangan kanan, lalu saat menyebarngi jembatan sirathal
mustaqim sampai mencapai tujuan akhir, semuanya dimudahkan, dilancarkan. Dan
itu semua berkat bantuan dan perlindungan dari Allah swt .
Sungguh ia benar-benar menjadi manusia
yang beruntung di sisiNya. Segala kepahitan hidup, kesengsaraan dan penderitaan
hidup, segala musibah, segala ujian dan cobaan yang telah dialaminya selama
hidup di dunia, telah tergantikan dengan kegembiraan, suka cita, kenikmatan dan
kebahagiaan yang luar biasa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah
didengar oleh telinganya, dan belum pernah dirasakan oleh hatinya .
Semoga saja kita semua akan
mendapatkan seperti apa yang digambarkan seperti di atas. Namun tidak semudah
seperti membalikkan telapak tangan . Penuh dengan ujian dan cobaan dari Allah.
Bila kita semua menerima dengan ikhlas apa yang terjadi pada diri kita dan kita
tetap konsekuen dan konsisten di dalam beribadah kepadaNya, mudah2an atas izin,
barakah, rahmat dan ridhaNya, apa yang digambarkan di atas bisa terwujud dan
bisa kita peroleh. Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar