Selasa, 11 Agustus 2015

SURAT QURAISY . ( QS 106 : 1 - 2 )



QS QURAISY  AYAT  1 -  2

Allah swt berfirman di dalam QS Quraisy ayat 1 – 2 yang berbunyi sebagai berikut :

Li iilaafi quraisyin  --   ii laa fihim rihlatasy syitaaaa i wash shaiif . (  QS 106 1 – 2  )

Karena kebiasaan orang-orang Quraisy – ( yaitu ) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas.

Melalui ayat 1 dan 2 surat Quraisy ini Allah menerangkan profesi suku Quraisy sebagai kaum pedagang di Negara yang tandus dan mempunyai dua jurusan perdagangan. 

Pada musim dingin ke arah Yaman untuk membeli rempah2 yang datang dari Timur Jauh melalui Teluk Persia dan pada musim panas ke arah Syam untuk membeli hasil pertanian yang akan dibawa pulang ke negeri mereka yang tandus lagi kering itu.

Orang-orang penghuni padang pasir ( suku Badui ) amat menghormati suku Quraisy karena mereka dipandang sebagai jiran ( tetangga ) Baitullah, penduduk tanah suci, dan berkhidmat untuk memelihara Ka’bah. 

Oleh karena itu, suku Quraisy berada dalam aman dan sentosa, baik ketika mereka pergi maupun ketika mereka pulang walaupun banyak terjadi perampokan dalam perjalanan.

Karena rasa hormat kepada Baitullah itu merupakan suatu kekuatan jiwa  dan berwibawa untuk memelihara keselamatan mereka dalam misi-misi perdagangannya ke uatara atau ke selatan; sehingga timbullah suatu suatu kebiasaan dan kegemaran untuk berniaga dan yang menghasilkan banyak rezeki. 

Rasa hormat terhadap Baitullah yang memenuhi jiwa orang Arab itu adalah kehendak Allah semata, lebih-lebih lagi ketika mereka melihat bagaimana Allah menghancurkan tentara Gajah yang ingin meruntuhkan Ka’bah sebelum mereka sampai mendekatinya .

Sekiranya penghormatan terhadap Baitullah kurang mempengaruhi jiwa orang-orang Arab atau tidak ada sama sekali pengaruhnya niscaya orang-orang Quraisy tentu tidak mau mengadakan perjalanan perdangan tersebut. Akibatnya akan berkuranglah sumber rezeki mereka, sebab negeri mereka bukanlah tanah yang subur .

Sekarang apa yang dapat kita pelajari hikmah dari kedua ayat surat Quraisy ini ? 
Sebab di ayat ini hanya menjelaskan tentang masalah perdagangan, Sekarang kalau kita bukan pedagang, misalnya buruh, tani, nelayan, karyawan kantor dsb. Apa yang mesti kita lakukan ?

Yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut

Setiap diri hendaknya berusaha dan bekerja sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.

Setiap diri hendaknya bisa mengembangkan potensi yang ada dengan meningkatkan profesinya masing-masing, agar penghasilannya bisa bertambah.

Setiap diri harus berani mengembangkan sayapnya dengan cara pergi ke daerah lain yang sekiranya bisa menambah penghasilannya sesuai dengan bidangnya masing. 

Kecuali sebagai karyawan kantor, maka ia harus meningkatkan kinerjanya untuk meraih jabatan yang lebih tinggi lagi. Ingat semakin tinggi jabatan, maka akan semakin besar pendapatan. Akan tetapi semakin besar pula tanggung jawab yang diembannya. 

Karena bila salah langkah maka saat jatuh, maka harga dirinya sudah tidak ada lagi di mata masyarakat.

Setiap diri hendaknya selalu bersyukur atas pemberian Allah yaitu berupa berbagai macam nikmat apakah nikmat yang datang dari luar diri, seperti makanan, minuman, tempat tinggal dan sejenisnya. 

Sedangkan yang dari dalam diri seperti, sehat, selamat, kuat, mata bisa melihat, telinga bisa mendengar, tangan bisa berbuat, mulut bisa bicara, lidah bisa merasa, kaki bisa melangkah, otak bisa berfikir hati bisa merasa yang kesemuanya itu nikmat-nikmat Allah yang tidak pernah terfikirkan sama sekali oleh kita semua. 

Dianggapnya semua itu adalah hal biasa terjadi secara alami. Padahal semua itu ada yang menggerakkannya yaitu Allah swt

Jadi kemanupun kita pergi dan dimanapun kita berada harus selalu ingat Allah. Allah hanya akan memperhatikan mereka , melindungi dan menyelamatkan mereka bagi yang dekat denganNya. 

Semakin kita banyak bersyukur maka akan semakin bertambah nikmatNya yang Dia berikan kepada kita. Semakin kita menjauhiNya, maka kita akan semakin sesat jalannya. 

Rezeki yang didapatpun tidak akan mendapatkan barakahNya. Di dunia kita akan dihinakan Allah dan di akhirat akan diazab olehNya dengan azab yang pedih.
 
Semoga saja kita semua selalu bisa mensyukuri berbagai nikmatNya yang telah Dia berikan kepada kita. Kita selalu berada dalam bimbingannya, sehingga kita tidak tersesat jalan. 

Semoga saja setiap rezeki yang kita terima akan membawa barakah buat kita semua. Dan kita selalu mendapatkan taufik, hidayah, inayah dan maunahNya, sehingga kita bisa hidup selamat dan berbahagia baik di dunia maupun adi akhirat. 

Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar