Kisah cara mendapatkan rahmat Allah ini bermula
ketika malaikat Jibril menyampaikan sesuatu pada Rasulullah. Terdapat seorang
hamba Allah yang telah beribadah sebanyak 500 tahun.
Ia hidup di puncak gunung
yang terletak di tengah laut. Sementara jarak lautan dengan
arah mata angin
masing-masing ialah 4000 farsakh.
Lebar daerah itu adalah 30 hasta dan 30 hasta
untuk panjangnya. Allah menyediakan mata air di puncaknya yang seukuran dengan
jari. Airnya pun sangat segar hingga tergenang di kaki gunung bawah.
Selain itu, terdapat pohon delima yang mengeluarkan
sebuah delima matang sehingga bisa dimakan di siang harinya.
Saat hari mulai
petang, ia akan turun ke bawah untuk berwudhu sambil memetik buah delima
tersebut. Ia pun pernah berdoa kepada Allah agar ia meninggal ketika sujud
dalam shalat dan jasadnya tidak akan rusak di liang lahat. Allah pun
mengabulkan doa orang itu.
Tibalah saat ia dibangkitkan di hari kiamat. Di
hadapan-Nya, Allah berfirman agar orang tersebut dimasukkan ke dalam surga
karena rahmat-Nya. Inilah masuk surga karena rahmat Allah.
Mendengar hal
tersebut, orang itu membantah. Ia ingin dimasukkan ke dalam surga karena
amalnya dan karena perbuatannya, bukan karena rahmat Allah.
Setelah itu, Allah memerintahkan malaikat untuk
menimbang antara amal perbuatan orang itu dengan kenikmatan yang telah
diberikan oleh Allah. Dan pastinya, kenikmatan yang diberikan Allah jauh lebih
banyak dari amalan ibadah selama 500 tahun. Allah pun memerintahkan agar orang
itu dimasukkan ke dalam neraka.
Orang itu pun kembali membantah, jika memang ia
bisa masuk surga karena rahmat-Nya maka ia pun akan masuk surga.
Allah
memerintahkan untuk mengembalikan orang itu dan Dia bertanya mengenai siapa
yang telah menciptakan orang itu, siapa yang memberi kekuatan pada orang itu
hingga mampu melakukan ibadah selama 500 tahun, siapa juga yang telah mencabut
nyawanya sesuai permintaan.
Semua jawabannya mengarah pada Allah karena Allah
yang Maha Kuasa.
Allah telah memberikan rahmat yang luar biasa
pada setiap hamba-Nya. Bahkan jika hamba-Nya telah mengingkari keberadaan Allah,
Dia masih akan memberikan kenikmatan padanya.
Hal ini tidak bisa dibandingkan
dengan amalan sebanyak apapun oleh seorang hamba. Akhirnya, orang tersebut
dimasukkan ke dalam surga karena rahmat Allah.
Setelah itu, malaikat Jibril melanjutkan jika
segala sesuatu bisa terjadi atas rahmat Allah. Oleh karena itu, janganlah kita
menjadi orang yang takabur atau sombong terhadap apa yang kita miliki.
Segala
yang ada di jagad raya dan seisinya merupakan milik Allah. Jadi harta kita,
keluarga, jabatan dan lain sebagainya adalah titipan Allah kepada kita sehingga
kita harus menjaganya sebaik mungkin. Hingga pada akhirnya Allah akan mengambil
itu semua dan kita harus siap.
Dengan demikian, beribadah selama 500 tahun saja
tidak cukup untuk masuk surga. Inilah amal baik dalam Islam.
Lalu bagaimana
dengan kita yang sering melalaikan ibadah?
Dari kisah ini, kita bisa mengambil
pelajaran agar kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan memperhatikan lagi
ibadah yang masih kurang benar serta berusaha memperbaikinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar