Assalaamu’alaikum
wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku seringhkali kita
keliru mengukur keimanan diri kita .
Kebanyakan manusia memahami keimanan itu
hanya sebatas mengerjakan ritual saja.
Ritual itu kan baru hubungan vertikal antara kita dengan Allah saja.
Sedangkan
horizoltalnya , hamblum minannaas nya , masih banyak yang tidak sesuai dengan
syariat agama Islam .
Apakah itu berupa
prilaku sosial kita, baik atau buruk kita , ini masih banyak yang lolos dari perhatian.
Yang ada itu saling memperkaya diri, menimbun harta ,
menzalimi sesama, memfitnah orang lain. Menghakimi orang lain dengan kejam,
walaupun yang bersangkutan telah meminta maaf .
Sekarang mari kita mencoba bertanya pada diri sendiri,
tidak usah melihat ke orang lain.
Apakah kita merasa senang saat mengerjakan kebaikan
?
Apakah kita puas dengan kebaikan yang
telah kita kerjakan ?
Sudahkah kita
bersyukur atas perbuatan tersebut ? .
Lalu apakah kita merasa bersedih saat mengerjakan
keburukan, atau justru menikmatinya ?
Bila kita saat mengerjakan kebaikan hati kita senang dan
saat mengerjakan keburukan hati kita sedih, mudah-mudahan kita termasuk
golongan orang yang beriman. Insya Allah.
Abu Umamah ra. Berkata , “Seorang lelaki bertanya pada
Rasulullah saw , “ Ya rasul , apakah iman itu ? “ Rasulullah saw bersabda , “
Kalau kebaikanmu itu membuatmu senang dan kalau kejelekanmu itu membuatmu susah
maka engkau seorang mukmin “ HR Ahmad ,
Tabrani .
Semoga kita semua bisa menjadi orang yangeriman sesuai
dengan harapan Allah dan RasulNya. Aaaaamiin
….
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar