Assalaamu’alaikum wa rahmatullaahi wa barakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku ada dua nikmat yang Allah swt berikan kepada manusia yaitu
nikmat ciptaan atau IJAD dan nikmat lanjutan atau IMDAD .
Manusia itu awalnya
tidak ada, lalu diciptakan Allah swt menjadi ada atau wujud ( IJAD ) . Setelah wujudnya ada, barulah Allah swt menyempurnakannya melalui proses berkelanjutan
( IMDAD ) .
Dan dengan kedua nikmat
tersebut maka hiduplah manusia di dunia
ini . Kemudian dengan nikmat IMDAD atau berkelanjutan Allah swt memberikan dua macam pertolongan
yaitu Jasmani dan Rohani .
Pertolongan
jasmani yaitu dengan memberinya kekuatan
dengan makanan dan minuman. Memberinya pakaian dsb untuk untuk
melanjutkan hidup dan kehidupannya di muka bumi ini .
Karena tanpa pertolongan
Allah swt , maka manusia tidak dapat melanjutkan atau melangsungkan hidupnya
dan juga kehidupannya artinya relative jasmani akan mati .
Adapun pertolongan rohani yaitu melalui
jiwanya dikuatkan Allah swt dengan diisi berupa keimanan, ilmu yang bermanfaat,
sehingga nuraninya menjadi terang bercahaya laksana lampu pelita menuju kepada
makrifatNya .
Wahai saudaraku mari kita
simak bersama firman Allah swt berikut ini , “
Wa maa min daaab batin fil ardhi illaa ‘alallaahi rizquhaa wa ya’lamu
mustaqarrhaa wa mus tau da’ahaa kullun fii kitaabin mubiin “ .
Yang artinya , “ Dan tidak ada suatu binatang melata pun di
bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat
berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab
yang nyata (Lauh mahfuzh). “ QS
Huud 6
Wahai saudaraku melalui ayat ini Allah swt memberittahukan kepada kita
semua bahwa masalah rezeki itu Dia lah yang merencana , mangatur, melapangkan,
menyempitkan, memberi, mencabut , memberikan berkah rezeki dsb. Dan Dia akan berikan kepada siapa yang
Dia kehendaki dan Dia akan cakut dari siapa yang Dia kehendaki .
Janganlah menilai rezeki dengan arti sempit
yaitu yang namanya rezeki itu kebanyakan larinya langsung ke uang saja. Tapi
fahamilah rezeki itu secara luas yaitu ilmu, jodoh, kerjaan , sahabat , sehat ,
selamat, iman , Islam . Itu semua adalah
rezeki .
Dan pertolongan Allah swt yang
berupa jasmani dan rohani hanya diberikan kepada hambaNya yang beriman. Kenapa
hanya kepada yang beriman saja ?
Artinya
rezeki yang datang kepada manusia bila dia beriman, maka akan mendatangkan
keberkahan . Tapi bia manusia yang tidak beriman justru semakin menyesatkan
dirinya semakin menjauh dari Allah swt alias tidak berkah .
Maka banyak-banyaklah bersyukur atas segala
nikmat Allah yang telah Allah swt berikan kepada kita semua dan itu merupakan
rezeki dari-Nya .
Karena semakin kita
bersyukur maka Allah semakin menambahkan karunia-Nya kepada kita semua.
Sebaliknya bila kita tidak mensyukurinya, artinya kita mengingkari peberian-Nya
, maka sungguh Dia telah menyiapkan azab yang sangat pedih ( di akhirat ) dan
di dunianya, dia akan dihinakan , direndahkan , dijatuhkan harga dirinya oleh
Allah, sampai serendah-rendahnya .
Cara bersyukur itu tidak hanya mengucapkan
Alhamdulillah saja, tapi ada kelanjutannya,. Dan Allah swt menunggu tindakan
atau langkah apa yang dilakukan setelah mengucapkan Alhamdulillah.
Cara bersyukur yang baik dan benar adalah
setelah mengucapkan syukur atas nikmat itu lalu memanfaatkan nikmat tersebut
untuk hal-hal yang disukai oleh Allah swt .
Bila diberi harta, maka harta itu
dinafkahkan di jalan yang benar dan sebagian disedekahkan serta untuk membantu
kaum yang lemah, kelaparan.
Bila diberi jabatan, maka memanfaatkan jabatan itu
untuk kesejahteraan yang dibawahnya yang menjadi tanggung jawabnya.
Bila diberi
ilmu, maka disebarkanlah ilmu tersebut agar bisa bermanfaat bagi yang lain.
Semoga saja setelah membaca uraian ini Allah membukakan hati kita semua yang
selama ini telah tertutup rapat, sehingga rahmat dan karuniaNya bisa merasuk ke
dalam jiwa kita …. Aaaaamiin …..
Subhanakalloohumma wa bihamdika
asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubuu ilaik ….
Walloohu a’lam bish showab…..
Barakalloohu fiikum ……
Wassalaamu’alaikum wa Rahmatullaahi wa Barakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar