Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillahirranmaanirrahiim
.
Wahai saudaraku tidak bosan2nya kami menghimbau kepada anda semua
khususnya untuk kami sendiri agar
senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah swt .
Ingat takwa itu merupakan benteng
untuk mejauhi perbuatan yang dilarang dan dimurkai oleh Allah swt.
Selain dari itu kitapun hendaknya banyak mengucap rasa syukur kepada
Allah atas segala nikmatNya terutama nikmat taufik , hidayah, maunah serta
inayahNya , khususnya adalah nikmat Iman dan Islam
Wahai saudaraku marilah kita senantiasa bersolawat atas junjungan kita
nabiyullah Muhammad saw sebagai penghormatan kita kepada beliau .Sebagaimana
yang telah dicontohkan oleh Allah swt dan juga para malaikatNya .
Wahai saudaraku salah satu nsisi ketakwaan itu adalah
kita mengamalkan ajaran – ajaran Islam dengan landasan ima kepada Allah swt ,
sehingga dalam beramal bukan karena pura – pura saja .
Bila beramal hanya berpura – pura maka di dalam hati
masih punya sifat nifaq atau munafik
. Karena Allah swt membagi mausia itu
kedalam 4 kelompok yaitu beriman , kafir , munafak dan fasik.
Allah swt berfirman di dalam QS Al Baqarah : 8 – 10 yang
artinya .
“ Di antara manusia ada yang
mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman “ . QS 2 :
8
Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita tentang
sebagian dari sifat orang munafik yaitu bila di hadapan kita ( orang yang
beriman ) mereka mengaku telah beriman. Padahal di dalam hatinya masih tetap
dalam kekafiran .
Mengapa mereka berbuat seperti ini ?
Karena mereka tujuannya untuk menyelidiki rahasia-rahasia dan kekuatan
kaum muslimin dari dalam .
Setelah mereka mengetahuinya barulah hal ini disampaikan
kepada teman – teman kelompoknya .
Agar
mereka bisa bergerak leluasa untuk mengembangkan misinya , untuk
memperkuat golongannya.
“ Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu
dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar
“ . QS 2
: 9
Melanjutkan penjelasan dari ayat sebelumnya dimana kepura-puraan orang2 munafik itu
sebenarnya hanyalah untuk menipu orang –
orang muslim ( khususnya ) mereka yang beriman .
Mungkin sebagian
bisa tertipu oleh kegiatan mereka . Akan
tetapi mereka tidak bisa menipu Allah swt.
Apa yang dilakukan oleh mereka ( golongan munafik ) itu
sesungguhnya telah menipu diri mereka sendiri, Dan akhirnya yang celaka adalah
diri mereka sendiri .
‘ Dalam
hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka
siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta
“. QS 2
: 10
Melanjutkan dari ayat
sebelumnya , karena mereka hendak menipu orang-orang yang beriman umumnya namun
khususnya menipu Allah .
Artinya di
dalam hati mereka itu ada penyakit ( hasad , iri, dengki , sombong , ego ,
merendahkan orang lain ) yang kesemuanya itu berdampak buruk bagi mereka .
Dengan keadaan seperti itu oleh Allah swt bukannya
dimusnahkan atau dimatikan, akan tetapi penyakit mereka itu semakin ditambahkan
kepada mereka.
Akhirnya mereka yang tadinya sudah sombong , hasad
dengki , maka penyakit keburukan yang ada pada dirinya itu ditambahkan
semakin matang. Yang sudah gila menjadi semakin gila .
Yang sudah sesat semakin tersesat . Yang sudah jauh
dengan Allah menjadi semakin jauh dengan
Allah. Jalan yang benar sudah tidak
ditemukan lagi .
Itulah sebagian sifat – sifat orang munafik yang pada initinya orang munafik itu adalah
orang zalim .
Sekarang kita sudah diberitahu oleh Allah , apakah dalam
diri kita ada sifat tersebut ? Lalu menurut anda hal itu benar atau tidak ?
Kalau menurut anda benar maka silahkan dilanjutkan anamun
bila hal itu salah , maka segeralah anda berubah haluan . Karena yang akan rugi
dan celaka itu bukan orang lain akan tetapi diri anda sendiri.
Allah swt berfirman yaitu
“ Innal munaafiqiina
yukhaadi’uunallaaha wahuwa khaadi’uhum “
Yang artinya “
Wesungguhnya orang – orang yang munafik itu menipu Allah dan Allah akan
membalas tipuan mereka “ QS An
Nisaa 142
Semoga uraian ini bisa membuka mata hati kita semua yang
selama ini telah tertutup. Aaaammin
Wallahu ‘alam bish shawab
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika .
Barakallaahu fiikum
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar