Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku
setiap pemimpin pasti punya wilayah dan kekuasaan . Tergantung jabatan apa yang dipegangnya .
Seorangpemimpin
di tingkat manapun harus bertanggung jawab terhadap daerah ( wilayah )
kekuasaannya.
Pemimpin wajib
menegakkan keadilan , mengembalikan hak bagi pemiliknya , menghormati
kemerdekaan rakyatnya ,
mau bermusyawarah dengan rakyatnya dalam berbagai
persoalan hidup , menghormati pendapat rakyatnya ,
mendengarkan nasihat
rakyatnya , rela menerima kritikan rakyatnya
demi kemajuan roda pemerintahan ,
senantiasa berusaha memakmurkan
rakyatnya , mengusahakan lapangan kerja
bagi rakyatnya agar tidak terjadi pengangguran
,
membuat jalan dan meningkatkan taraf hidup perekonomian rakyatnya ,
mencegah tindakan pidana dan perdata baik dikalangan para pembantunya juga
rakyatnya ,
memberantas tempat – tempat pelacuran dan perjudian dan yang
lainnya yang bisa menghancurkan martabat bangsa agar bangsa ini bisa sejajar
kehormatannya dengan bangsa – bangsa lain .
Allah sungguh
tidak akan menghancurkan suatu negeri bila para penduduknya berbuat baik dan
saleh.
“ Wa maa kaa na
rabbuka liyuhlikal quraa bidzulmin wa ahluhaa mushlihuuna “ Yang artinya
“ Dan Tuhanmu tidak akan
membinasakan negeri-negeri secara zalim , sedang penduduknya orang- orang yang berbuat kebaikan “
QS Huud [ 11 ] : 117
Wahai
saudaraku bila Allah menghendaki
seseorang menjadi pemimpin , walau dihalangi dengan berbagai macam cara apakah cara halal ataupun haram. Tetap saja
dia jadi pemimpin.
Bila dia sudah
jadi pemimpin berarti Allah sudah menilai bahwa dirinya sanggup untuk memimpin.
Dengan jadinya
dia sebagai pemimpin, maka itu juga ujian buat dirinya , sanggupkah
melaksanakan kepemimpinannya sesuai dengan amanah Allah swt.
Karena rakyat itu
hanya sebagai media saja , yang menentukan jadi atau tidaknya adalah tetap
Allah swt .
Ujian itu bukan hanya pemimpinnya saja akan tetapi juga rakyatnya
tetap diuji oleh Allah swt.
Bila cara menjadi
pemimpin itu dilakukan dengan cara – cara yag tidak baik, walau Allah
meridoinya tetap saja dalam pelaksanaan kepemimpinannya akan berjalan kurang
baik .
Apalagi saat dia memimpin itu ada
fihak yang mengendalikannya , jadi bukan asli pola pikirnya sendiri yang murni,
maka hasilnya akan kurang baik .
Untuk itu bila anda menjadi pemimpin maka ikutilah pesan atau wasiat Ki Hajar Dewantara tentang TRILOGI KEPEMIMPINAN yaitu :
1. Bila anda berada di depan maka jadilah suri tauladan bagi yang berada di belakangnya atau di bawahnya ( Ing Ngarso Sung Tulodo )
2. Bila anda berada ditengah - tengah masyarakat, maka jadilah pendengar setia dan menampung semua aspirasi, insppirasi, motivasi yang sifatnya pisitif demi kesejahteraan masyarakat luas atau yang dipimpinnya . ( Ing Madya Mangun Karso )
3. Bila anda berada di belakang maka doronglah masyarakat arahkan , bimbing dan jangan lupa kontrol dengan baik dan tertib serta teratur, supaya segalanya bisa berjalan sesuai dengan program yang sudah direncanakan . ( Tutwuri Handayani )
Kayanya Trilogi Kepemimpinan Ki Hajar Dewantara untuk saat ini hanya slogan saja . Buktinya terjadinya korupsi dan manipulasi itu justru banyak terjadi di kalangan para pejabat sebagai pemegang kekuasaan .
BalasHapus