Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku di akhir – akhir ini banyak sekali
kejadian yang aneh tapi nyata yang
terkadang tidak terjangkau oleh akal fikiran, daya nalar oramng yang awam dalam hal hukum .
Dialog berikut ini mudah – mudahan bisa dijadikan
pembelajaran oleh kita semua agar kita jangan main – main dengan hukum bila
tidak ingin dihukum .
Kecuali bila aparat menegak hokum tersebut benar – benar melaksanakan
hukumannya berdasarkan keadilan , terutama sekali adilnya bukan menurut hukum yang
dibuat oleh manusia,
akan tetapi hukum yang
dibuat oleh Allah, maka sudah pasti tidak ada yang diuntungkan ataupun
dirugikan .
HAMBA : Ya syekh aku mau tanya bagaimanakah
sikap kita bila ada orang yang dikucilkan atau diperlakukan berbeda ?
SYEKH : Di
zaman sekarang memang apa yang kamu
tanyakan itu banyak terjadi di masyarakat luas .
HAMBA : Kenapa hal tersebut bisa terjadi ?
SYEKH :
Karena mereka memutuskan
sesuatu bukan atas dasar aturan Allah
dan RasulNya , tapi atas kepentingan pribadinya , atau kepentingan tertentu
bagi dia dan golongannya .
Sehingga dia
berbuat tidak adil . Itulah yang disebut
dengan penyalah gunaan kekuasaan atau
wewenang .
HAMBA : Artinya dia atau mereka telah menyalah
gunakan amanat Allah swt dan rasul-Nya .
SYEKH :
Betul itu. Bila kamu tanya bagaimanakah sikap kamu menghadapi hal tersebut .
Maka
kamu tidak bisa bertindak sendiri untuk menuntut keadilan , tapi harus melalui
proses yang tidak mudah .
Kecuali bila kamu dibantu oleh aparat atau lembaga
yang menangani masalah hukum .
Contoh ada seseorang yang hanya mencuri
sandal saja, oleh pemilik sandal langsung diperkarakan. Maka dia dijatuhi
hukuman beberapa tahun .
Padahal kalau yang memperkarakan itu punya nurani .
Harga sandal itu berapa ? Yang penting sandal sudah balik , ya sudah saja
.
Yang mencurinya dinasehati agar
perbuatan tersebut jangan diulang kembali. Bahkan alangkah lebih baiknya ,
sudah saja sandalnya berikan kepadanya .
Dan diberikan saran agar jangan
mengulagi perbuatan tersebut dimanapun dia berada . Sehingga dia tidak duhukum
beberapa tahun . Itu kan sama saja dengan menyiksa atau berbuat zalim.
Walaupun
secara hukum masyarakat itu benar , tapi belum tentu menurut hukum Allah . Andaikan dia mau kaji diri dia yang mencuri
kemudian dia dihukum seperti apa yang dia lakukan, maka pasti dia tidak akan mau .
Dan itulah salah satu sifat
keburukan manusia yang hanya mementingkan egonya, sombongnya . Apalagi bila yang bersangkutan
itu aparat hiukum.
Itu sama saja memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa
alangkah rendahnya akhlak yang bersangkutan .
Kemudian ada yang melakukan korupsi milyaran rupiah bahkan trilyunan rupiah , merasa nahwa dirinya tidak bersalah , sehingga dirinya masih bebas belum diperkarakan .
Tapi lama kelamaan tetap saja setelah diproses masuk juga ke rumah tahanan dan juga hanya dihukum beberapa tahun
HAMBA : Iya betul memang terkadang kasihan terhadap mereka yang hidupnya miskin , tidak ada yang
membela. Seperti ada ibu – ibu yang mencuri setundun pisah juga dihukum beberapa tahun .
SYEKH : Itu
memberitahukan bahwa sang pemilik kebun itu adalah orang yang kikir . Padahal
bila dinilai dengan hukuman yang diterima sang pencuri setundun pisang
dengan
hukuman yang dijalaninya itu sangat jauh sekali dengan harga setundun pisang
itu berapa ? Coba kamu buka Qur’an
terjemah yang ada di meja itu QS Al An’aan
ayat 57 yaitu وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ apakah
artinya ?
HAMBA : Allah swt berfirman yang artinya “Dan
Dia pemberi keputusan yang terbaik.”
(QS.Al-An’am:57)
SYEKH :
Intinya adalah hanya ketetapan Allah lah yang terbaik, hanya keputusan
atau hukum Allah lah yang adil .
Selama hukum itu masih menganut hukum yang
dibuat oleh manusia maka tetap saja pasti ada kelemahan .
Hukum bisa diputar –
putar , direkayasa sedemikian rupa. Agar yang harusnya dihukum berat bisa
menjadi ringan atau kalau bisa dibebaskan dari perkara tersebut.
Atau orang
yang salah jadi benar dan yang benar malah disalahkan .
HAMBA : Lalu
kalau sudah demikian bagaimana itu syekh ?
SYEKH : Yang
terbaik hanyalah disikapi dengan kesabaran .
Serahkan segala sesuatunya kepada
Allah swt. Karena Allah swt Maha
mengetahui apa yang dilakukan oleh para penegak hukum.
Allah juga Maha
mendengar apa yang diucapkan mereka ,
yang direkayasa ataupun yang diniatkan di dalam hati mereka .
Walau hanya sebesar debu , tidak akan lolos dari hukum Allah swt. Untuk menyikapi ketidak adilan dari aparat hukum
, maka
sebaiknya jangan berbuat sesuatu yang akan melibatkan dengan aparat hukum, itulah sikap yang aman dan yang terbaik .
Intinya jika kamu tidak ingin menemukan masalah, maka jangan membuat masalah ,
kecuali bila masalah itu dari Allah, maka pasti Allah akan membantu memecahkan
solusinya,
membimbing jalan keluar dari masalah tersebut selama kamu masih mau
berusaha untuk berubah.
Tinggal masalah
itu baik atau buruk. Bila baik maka kamu akan meningkat nama baikmu , namun
bila buruk, maka kehormatan dan harga diri kamu akan jatuh. Paham apa yang saya
maksudkan ?
HAMBA : Ya syekh paham sekali dan terima aksih atas
penjelasannya . Semoga teman – teman yang membaca uraian ini juga bisa mengerti
.
SYEKH : Insya
Allah . Aaaaamiin.
Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar