Senin, 18 Desember 2017

PERLAKUKAN YANG BERBEDA .

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.





Wahai saudaraku di akhir – akhir ini banyak sekali kejadian yang aneh tapi nyata  yang terkadang tidak terjangkau oleh akal fikiran, daya nalar  oramng yang awam dalam hal hukum .

Dialog berikut ini mudah – mudahan bisa dijadikan pembelajaran oleh kita semua agar kita jangan main – main dengan hukum bila tidak ingin dihukum  .

Kecuali bila aparat menegak hokum tersebut benar – benar melaksanakan hukumannya berdasarkan keadilan , terutama sekali adilnya bukan menurut hukum yang dibuat oleh manusia,

 akan tetapi hukum yang dibuat oleh Allah, maka sudah pasti tidak ada yang diuntungkan ataupun dirugikan .

HAMBA   :  Ya syekh aku mau tanya  bagaimanakah  sikap kita bila ada orang yang dikucilkan atau diperlakukan berbeda ?

SYEKH      :  Di zaman sekarang memang  apa yang kamu tanyakan itu banyak terjadi di masyarakat luas .

HAMBA   :  Kenapa hal tersebut bisa terjadi  ?

SYEKH      :  Karena  mereka memutuskan sesuatu  bukan atas dasar aturan Allah dan RasulNya , tapi atas kepentingan pribadinya , atau kepentingan tertentu bagi dia dan golongannya . 

Sehingga  dia berbuat tidak adil  . Itulah yang disebut dengan penyalah gunaan kekuasaan atau  wewenang .

HAMBA   :  Artinya dia atau mereka telah menyalah gunakan amanat Allah swt dan rasul-Nya .

SYEKH      :  Betul  itu. Bila kamu tanya bagaimanakah  sikap kamu menghadapi hal tersebut . 

Maka kamu tidak bisa bertindak sendiri untuk menuntut keadilan , tapi harus melalui proses yang tidak mudah . 

Kecuali bila kamu dibantu oleh aparat atau lembaga yang menangani masalah hukum  .  

Contoh ada seseorang yang hanya mencuri sandal saja, oleh pemilik sandal langsung diperkarakan. Maka dia dijatuhi hukuman beberapa tahun . 

Padahal kalau yang memperkarakan itu punya nurani . Harga sandal itu berapa ? Yang penting sandal sudah balik , ya sudah saja .  

Yang mencurinya dinasehati agar perbuatan tersebut jangan diulang kembali. Bahkan alangkah lebih baiknya , sudah saja sandalnya berikan kepadanya . 

Dan diberikan saran agar jangan mengulagi perbuatan tersebut dimanapun dia berada . Sehingga dia tidak duhukum beberapa tahun . Itu kan sama saja dengan menyiksa atau berbuat zalim. 

Walaupun secara hukum masyarakat itu benar , tapi belum tentu menurut hukum Allah .  Andaikan dia mau kaji diri dia yang mencuri kemudian dia dihukum seperti apa yang dia lakukan, maka pasti dia  tidak akan mau . 

Dan itulah salah satu sifat keburukan manusia yang hanya mementingkan egonya,  sombongnya . Apalagi bila yang bersangkutan itu aparat hiukum. 

Itu sama saja memberitahukan kepada masyarakat luas bahwa alangkah rendahnya akhlak yang bersangkutan .

Kemudian ada yang melakukan korupsi milyaran rupiah bahkan trilyunan rupiah , merasa nahwa dirinya tidak bersalah , sehingga dirinya masih bebas belum diperkarakan .

Tapi lama kelamaan tetap saja setelah diproses masuk juga ke rumah tahanan  dan juga hanya dihukum beberapa tahun 

HAMBA   :  Iya betul memang terkadang  kasihan terhadap mereka  yang hidupnya miskin , tidak ada yang membela. Seperti ada ibu – ibu yang mencuri setundun pisah juga dihukum  beberapa tahun .
SYEKH      :  Itu memberitahukan bahwa sang pemilik kebun itu adalah orang yang kikir . Padahal bila dinilai dengan hukuman yang diterima sang pencuri setundun pisang 

dengan hukuman yang dijalaninya itu sangat jauh sekali dengan harga setundun pisang itu berapa ?  Coba kamu buka Qur’an terjemah yang ada di meja itu  QS Al An’aan  ayat 57 yaitu  وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ  apakah artinya  ?

HAMBA   :  Allah swt berfirman yang artinya  “Dan Dia pemberi keputusan yang terbaik.”
(QS.Al-An’am:57)

SYEKH      :  Intinya adalah hanya ketetapan Allah lah yang terbaik, hanya keputusan atau hukum Allah lah yang adil . 

Selama hukum itu masih menganut hukum yang dibuat oleh manusia maka tetap saja pasti ada kelemahan . 

Hukum bisa diputar – putar , direkayasa sedemikian rupa. Agar yang harusnya dihukum berat bisa menjadi ringan atau kalau bisa dibebaskan dari perkara tersebut. 

Atau orang yang salah jadi benar dan yang benar malah disalahkan .  

HAMBA   : Lalu kalau sudah demikian bagaimana itu syekh ?

SYEKH      :  Yang terbaik hanyalah disikapi dengan kesabaran . 

Serahkan segala sesuatunya kepada Allah swt. Karena  Allah swt Maha mengetahui apa yang dilakukan oleh para penegak hukum. 

Allah juga Maha mendengar apa yang diucapkan mereka  , yang direkayasa ataupun yang diniatkan di dalam hati mereka  . 

Walau hanya sebesar debu  , tidak akan lolos dari hukum Allah swt.  Untuk menyikapi ketidak adilan dari aparat hukum , maka 

sebaiknya jangan berbuat sesuatu yang akan melibatkan  dengan aparat hukum, itulah sikap yang aman dan yang terbaik  . 

Intinya jika kamu tidak ingin menemukan masalah, maka jangan membuat masalah , kecuali bila masalah itu dari Allah, maka pasti Allah akan membantu memecahkan solusinya, 

membimbing jalan keluar dari masalah tersebut selama kamu masih mau berusaha untuk berubah.  

Tinggal masalah itu baik atau buruk. Bila baik maka kamu akan meningkat nama baikmu , namun bila buruk, maka kehormatan dan harga diri kamu akan jatuh. Paham apa yang saya maksudkan ?

HAMBA   :  Ya syekh paham sekali dan terima aksih atas penjelasannya . Semoga teman – teman yang membaca uraian ini juga bisa mengerti .


SYEKH      :  Insya Allah . Aaaaamiin.

Semoga bermanfaat untuk kita semua. 

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar