Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirahiim.
Wahai saudaraku marilah
kita lanjutkan pembahsan Surat Al Munafiquun yang ini merupakan ayat terakhir
dari surat Al Munafiquun.
Allah swt berfirman di
dalam QS Al Munafiquun [ 63 ] : 11 yaitu
“ Wa lau yuuakh
khirolloohu nafsan idzaa jaa a ajaluhaa , walloohu khobiirun bimaa ta’maluun “
Yang artinya ,
“Dan Allah
sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang
waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan “ QS 63 : 11
Melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa Dia tidak akan
menunda ( kematian ) seseorang .
Ajal seseorang itu tidak bisa diundurkan ataupun
diajukan, dia datang tepat waktu.
Oleh karena itu bersiap - siaplah untuk menghadapi maut
tersebut .
Semua keinginan manusia Allah kabulkan. Semua kebutuhan
manusia Allah penuhi. Namun ada satu yang tidak diberikan oleh Allah yaitu
kematian.
Kematian seseorang itu tidak ada yang tahu , kecuali hanya Allah. Bila
ada orang yang bisa menebak kematian seseorang, maka orang itu sombong .
Dia
hanya bisa mengira – ngira , atas dasar pengalaman saja, tidak tahu persisnya
kapan. Mengapa Allah tidak memberitahukan tentang kematian seseorang ?
Agar manusia selalu siap sedia untuk
menghadapinya. Suka tidak suka, mau tidak mau, siap tidak siap, bila ajal datang
maka harus pasrah kepada Allah .
Silahkan saja manusia berusaha sekuat tenaga,
apakah dengan hartanya, dengan ilmunya untuk mempertahankan nyawanya. Tetap
tidak ada yang mampu.
Itulah makanya manusia tidak boleh sombong. Karena
kesombongan itu hak mutlak milik Allah swt.
Nabi saw sudah memperingatkan manusia agar manfaatkan hidupmu sebelum datang
kematianmu . Namun sayang manusia mengabaikan peringatan ini. Buktinya apa ?
Mereka tetap saja santai asyik dengan
kenikmatan duniawinya . Manusia sering
mendengar kematian seseorang . Pagi masih bisa bertemu , sorenya sudah tidak
bernyawa.
Mendengar hal itu hanya kaget
dan heran. Tidak dijadikan pelajaran , bagaimana bila hal tersebut terjadi
padanya .
Ada yang habis menjenguk ke rumah sakit , karena saudaranya sakit .
Pulang dari rumah sakit , baru juga duduk beberapa menit, langsung meninggal
dunia .
Mereka pada ribut menceritakan apa yang telah dikerjakannya. Tapi tidak
ada yang menjelaskan bahwa ini adalah contoh nyata , kematian itu setiap detik
mengintai kita.
Kita semua tidak tahu dalam usia berapa kita mati. Dimanakah
kita mati. Dalam keadaan apa kita mati. Hari apa dan jam berapa kita mati .
Bagaimanakah saat kita mati [ nazah / sakaratul maut ] . Dimanakah kita dikubur
saat kita telah mati .
Masih banyak manusia bila cerita tentang
keberhasilannya, hartanya, pekerjaannya, jabatannya dll merasa sangat senang
dan bangga .
Tapi begitu cerita tentang kematian. Bagaimanakah saat mati,
apakah khusnul khatimah [ baik ] ataukah su’ul khatimah [ buruk ] , pada tidak
mau . Mereka merasa takut . Padahal itu pasti .
Dan yang anehnya lagi mereka masih saja mempercayai mitos. Yaitu bila
matinya malem Sabtu dan hari Sabtu, maka akan membawa saudaranya yang terdekat.
Dalam waktu dekat akan menyusul untuk menemaninya. Ini pendapat para syaitan ,
tidak ada hal seperti itu.
Adalagi kalau meninggalnya malem Jum’at dan Hari
Jum’at atau di bulan Ramadhan atau di
Tanah Suci Mekkah saat berhajji maka itu meninggal yang baik, karena dosa2nya
diampuni, amalnya diterima oleh Allah, dan mendapatkan surgaNya .
Murah amat surga ! Orang yang berpendapat demikian itu juga
orang sombong . Semua itu hanya Allah yang tahu . Tidak ada yang mau
menjelaskan walaupun ibadah kita selama
ini rajin dan baik , apakah kita yakin bahwa semua yang telah kita kerjakan itu
diterima oleh Allah ?
Maka janganlah kita sombong dan takabur, tetaplah berharap
ridoNya agar semuanya itu diridoi olehNya . Sehingga tidak ada menduga-duga
berpendapat itu dan ini, yang ada hanya berharap dan berharap dll.
Masih banyak
lagi bila ingin dijelaskan tentang kematian, namun itu juga kami kira cukup
untuk pembelajaran kita semua.
Ingat baik – baik bahwa semakin
bertambahnya usia, maka umur kita semakin berkurang . Kesempatan hidup di dunia
ini semakin menyempit .
Bila ajal tiba, maka harta benda akan jadi warisan
keturunannya, kerjaan akan digantikan oleh yang lain, keluarga handai taulan ,
sahabat, teman2 semuanya ditinggalkan .
Hanya tiga yang mengikuti menjadi teman
setianya yaitu pertana : ilmu yang
bermanfaat . Karena saat hidup ilmunya diajarkan kepada orang lain , dan
dijalankan oleh mereka sehingga
pahalanya tetap datang kepadanya.
Kedua amal zariyah yaitu amal solehnya,
sedekahnya , zakatnya, infaqnya , puasanya yang selama ini telah dikeluarkan
untuk hal tersebut, setelah meninggal semuanya akan Allah kembalikan dan
dilipat gandakan oleh Allah . Juga bila masih dimanfaatkan dari sedekahnya, maka pahalanya
akan tetap datang kepadanya .
Ketiga adalah anak yang soleh , yaitu yang selalu
mendo’akan kedua orang tuanya . Ingat anak atau siapapun boleh berdo’a apa saja
kepada Allah untuk almarhum/almarhumah.
Namun dalam pengabulan do’a tetap Allah
yang menentukan . Walaupun kita berdoa siang dan malam tanpa henti, sampai
mengeluarkan air mata darah, kalau Allah
tidak mengabulkan lalu mau protes ke siapa .
Contoh orang yang tertolak amalnya
dan hartanya adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah [ musyrik ] , kafir
, munafik , fasik dan orang yang menjalani riba .
Setelah manusia masuk ke
dalam kubur, semua pengiring meninggalkannya sendirian di ruang yang sempit,
gelap, pengap.
Maka datanglah malaikat penjaga kubur , mebangunkannya dan
bertanya tentang apa saja yang telah dikerjakannya selama hidup di dunia yaitu
UMURNYA , JASAD [ ANGGOTA TUBUH ] NYA , ILMUNYA
dan HARTANYA.
Dan yang pertama kali akan
diperiksa itu adalah SHOLATNYA . Bila sholatnya diterima , maka amal2nya yang
lainnya diterima, Tapi bila sholatnya tidak diterima maka dia akan mendapatkan
siksa dan azab kubur selama masih berada di alam kubur . Begitu pula bila
sampai di akhirat akan ditempatkan di tempat yang paling buruk.
Wahai saudaraku marilah kita renungkan firman Allah swt
di dalam QS Al Qaari’ah [ 101 ] : 6 – 11 yang artinya
“ Maka adapun orang yang berat timbangan [ kebaikan ]
nya , maka dia berada dalam kehidupan
yang memuaskan [ senang ] . Dan adapun
orang yang ringan timbangan [
kebaikan ] nya , maka tempat kembalinya
adalah neraka Hawiyah . Dan
tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu ? [ Yaitu ] api yang sangat panas " .
Wahai saudaraku ayat sebelas sebagai ayat terakhir dari
surat Al Munafiquun ini Allah dengan tegas memberitahukan bahwa
Dia mengetahui
segala perbuatan hamba-Nya. Semuanya [ baik / buruk ] akan dibalas di hari
kemudian [ Hari Kiamat ] .
Yang baik dimasukan ke surgaNya dan yang jahat akan dimasukkan ke nerakaNya .
Semoga saja setelah membaca semua ayat – ayat dari surat
Al Munafiquun ini Allah memberikan hidayah kepada kita semua
sehingga mata hati yang selama ini tertutup akan menjadi terbuka dan rahmat
Allah berupa cahaya keimanan masuk ke hati kita . Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar