Selasa, 16 Januari 2018

RAHASIA KEHIDUPAN DIBALIK QS AL MUNAFIQUUN KE 1

Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirahiim.



Wahai saudaraku marilah kita belajar kehidupan melalui  Surat Al Munafiquun . 

Mudah – mudahan setelah selesai membaca uraian tentang surat ini kita bisa sedikit banyaknya melihat karakter manusia yang ada di dunia ini . 

Sehingga di dalam melangkah itu disamping tetap waspada agar jangan sampai celaka.  Setidaknya kita bisa memperingatkan teman dekat kita agar berhati hati dengan orang tersebut. 

Kita menuduh buruk tidak boleh , tapi akan ada perbedaan antara berbicara apa adanya dengan ada apanya. Akan ada perbedaan sikap dan prilaku yang sudah menjadi kebiasaan dan yang dibuat – buat. 

Di ayat ayat berikut inilah akan dijelaskan karakter orang munafik yang pada intinya itu ada empat yaitu 

pertama bila bicara banyak dustanya . 
Kedua bila berjanji banyak khianatnya  atau banyak tidak dilaksanakan . 
Ketiga bila berjanji banyak dilanggarnya dan 
Keempat senantiasa berprilaku buruk dan mengajak orang lain bekerja sama tapi menyimpang dari jalan yang benar serta menghalangi orang lain untuk berbuat benar . 

Untuk lebih jelasnya mari kita ikuti penjelasan dari ayat demi ayat di surat Munafiquun ini .
Allah swt berfirman di dalam QS Al Munafiquun [ 63 ] :  1  yaitu

“ Idzaa jaa akal munafiquuna qooluu nasyhadu innaka rasuululloohi , walloohu ya’lamu innaka larosuuluhu , walloohu yasyhadu innal munaafiquuna lakaadzibuun
Yang artinya
“  Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta  “.  QS 63 : 1

Orang2 munafik bila hadir di Majelis Ilmu mereka mengaku beriman. Dan pengakuannya itu benar – benar tidak meragukan sedikitpun , sehingga orang mukmin langsung percaya bahwa mereka termasuk golongan orang beriman. 

Ini banyak terjadi di kalangan masyarakat luas termasuk di zaman Nabi saw pun begitu seperti yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay. 

Dia memberitahukan golongannya bahwa Nabi Muhammad saw itu benar-benar utusan Allah yang telah diberi wahyu oleh Allah berupa Al Qur’an sebagai rahmat bagi seluruh manusia yang ada di dunia ini . 

Dia selalu memberikan peringatan kepada manusia agar tidak hidup dalam kesesatan, dan menuntun manusia agar hidup berbahagia sesuai tuntunan Al Qur’an. 

Kata-katanya tertata dengan rapih sehingga memudahkan untuk mempercayainya . Namun Allah tahu bahwa apa yang dilakukan oleh Abdullah bin Ubay itu lain ucapan lain pula isi hatinya . 

Sebenarnya hatinya itu menentang keras , bahkan kalau bisa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw itu dilenyapkan dari muka bumi . 

Itulah salah satu keburukan orang munafik zaman dulu . Kalau zaman sekarang bagaimana ?  

Lihat para calon pemimpin yang ingin jadi pemimpin. Mereka menjanjikan itu dan ini, mereka menydorkan program – program yang oke banget dan karena penampilannya meyakinkan, sehingga masyarakat langsung percaya ., maka terbujuklah . 

Dan jadilah dia pemimpin, yang mnemimpin mereka. Setelah berjalan beberapa waktu mulailah kelihatan aslinya . 

Mana janji – janji yang sudah diungkapkan saat kampanye. Mana program – program saat kampanye disodorkan , pelaksanaannya seperti apa , mana buktinya ?  

Jawabannya pasti akan berbeda lagi , karena sekarang sudah terjun ke lapangan . Banyak  kelebihan yang seperti pemborosan dan banyak kekurangan yang masih harus dibenahi . 

Lalu apakah akan melemparkan semua itu kepada pemimpin yang terdahulu . Sama sekali tidak . Karena dia telah dipilih oleh masyarakat. 

Dan itu adalah amanat masyarakat lho, termasuk amanat Alloh yang diembannya , maka harus dihadapinya denga legowo. 

Sehingga banyak program – program yang dulu saat kampanye tidak sesuai lagi dengan sekarang setelah dirinya menjadi pemimpin.  

Bila dirinya baik menurut Allah , maka pasti akan ada jalan terbaik, karena Allah membantunya . Tapi bila yang terjadi sebaliknya, artinya dia memilih jalan syaitan dan rayuan iblis, maka akan terjadi adalah sebaliknya . 

Akan banyak hujatan, kemarahan , kejengkelan , penasaran bahkan bila masyarakat sudah tidak tahan lagi dengan aturan kebijakannya, akan terjadi perlawanan . 

Perlawanan ini bukan melawan pemerintah , akan tetapi melawan kemudharatan.  Karena korupsi, manipulasi , birokrasi tumbuh subur dan berkembang , akibatnya banyak terjadi kezaliman  . 

Dan Otomatis wilayah tersebut bukan tercipta aman, tentram dan damai , yang terjadi adalah kekacauan , perampokan , otoriter , kebohongan dan keburukan lainnya tumbuh subur dan berkembang dengan pesat . 

Apalagi bila sudah membawa – bawa agama , maka perlawanan akan lebih sadis lagi. Dianggapnya menjual agama untuk mencapai tujuannya dsb . 

Disinilah syaitan dan iblis tertawa gembira bertepuk bersukaria karena misinya berhasil. Sampai yang sudah berpegang agamapun ikut terbawa arus hanya untuk menyelematkan dirinya , 

bukan menyelamatkan agamanya, menegakkan kebenaran dan keadilan karena Allah dan rasulnya. Naudzubillaahi min dzaalik .


Semoga ayat ini bisa memberikan pembelajaran untuk kita semua , agar kita semua tidak berbuat seperti yang sudah dijelaskan oleh Allah dan rasulNya . Insya Alloh . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar