Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku Islam memiliki perhatian khusus kepada para pemuda.
Suatu ketika, khalifah
Umar ra duduk dengan para sahabatnya. Ia berkata
kepada mereka:
“Berangan-anganlah
kalian!”
Salah seorang dari mereka
berkata:
“Aku berangan-angan,
seandainya rumah ini
dipenuhi oleh emas untuk
aku infakkan di jalan Allah.”
Umar lalu berkata:
“Berangan-anganlah (lagi) kalian!”
Salah seorang lagi
berkata:
“Aku berangan-angan
sekiranya rumah ini dipenuhi
dengan permata agar aku
infakkan di jalan Allah dan bersedekah dengannya.”
Lalu Umar berkata lagi:
“Berangan-anganlah (lagi) kalian!”
Mereka lalu berkata:
“Kami tidak tahu lagi apa
yang harus kami katakan
wahai Amirul mukminin?”
Umar berkata:
“Aku justru
berangan-angan agar ada orang-orang
seperti Abu ‘Ubaidah bin Al-Jarrah, Mu’adz ibn Jabal dan Salim
budak Abu Hudzaifah, agar aku dapat meninggikan
“kalimat Allah” dengan bantuan mereka.”
Bukankah Mu’adz ibn Jabal
seorang faqih yang diutus oleh Rasul ke
Yaman ?
Ketika itu usianya masih
muda. Begitu juga dengan Salim:
ia termasuk salah seorang perawi
hadits. Usianya juga masih muda.
Dalam sejarah Islam juga
dikenal Muhammad Al-Fatih, pembebas kota
Konstantinopel. Saat itu usianya tidak
lebih dari 22 tahun.
Usamah ibn Zaid pergi ke
medan perang ketika usianya masih 15
tahun. Padahal ketika usinya 14
tahun semangat jihadnya sudah berapi-api: ia ingin
cepat berada di shaf para mujahid Allah.
Namun
Nabi saw melarangnya, karena masih teramat muda.
Ia juga pernah menjadi
pemimpin pasukan Rasul,
padahal saat itu para sahabat senior
seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq ada.
Namun Rasul saw
mempercayakan kepadanya. Mereka rela mengorbankan nyawanya demi agamanya sendiri .
R E N U N G A N :
Uraian di atas adalah contoh sekaligus sebagai pembelajaran untuk diri kita . Mereka berjihad demi menegakkan agam Islam , demi membela Islam agar Islam tidak dirusak , dihancurkan oleh orang - orang kafir, musyrik, munafik dan fasik.
Sekarang bagaimana untuk kita. Kita menganut agama Islam . Artinya kita ingin disayangi oleh Allah . Sudahkah kita menyayangi diri kita sendiri ?
Sayang pada diri sendiri itu dengan melaksanakan perintah Allah dengan baik dan benar. Dan menjauhi laranganNya sekuat mungkin . Sudahkah itu kita kerjakan ?
Bila belum lalu Islam yang menjadi pegangan hidup kita p, pedoman hidup kita apakah hanya cukup sebagai identitas saja agar tercantum di Kartu Tanda Penduduk agar disebut sebagai orang Islam ?
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar