Selasa, 15 Mei 2018

SHALAT MENCEGAH AKHLAK BURUK


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .

Shalat Dalam Mencegah Akhlakul Madzmumah atau akhlak yang buruk .


Mari kita ikuti petunjuk Allah untuk perumpaman shalat dalam menyembah Allah, sebagaimana yang 

Allah perintahkan kepada kita dalam firman-Nya.

….Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu bisa mencegah diri dari perbuatan keji dan muingkar….. 

(QS. Al-Ankabut [29] : 45).

.Wahai orang-orang yang beriman, ruku.lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan kerjakanlah yang baik, supaya kamu beruntung.. 

(Q.S Al-Hajj [22] : 77).

Dalil di atas menunjukkan bahwa seseorang akan terhindar dari segala perbuatat buruk yang bersifat keji dan munkar, jika seseorang benar-benar telah melakukan shalat, kemudian membiasakan berperilaku baik.

Hal ini akan menjamin seorang terhindar dari perbuatan yang buruk atau keji. 

Allah SWT dengan tegas menyebutkan dalam firman-Nya di atas bahwa kita diperintahkan untuk ruku., sujud, menyembah tuhan dan membiasakan melakukan yang baik-baik.

Karena jika seseorang telah terbiasa dengan perilaku baik, maka ia tidak akan mungkin untuk melakukan perbuatan atau perilaku yang buruk.

Dalam pelaksanaan shalat ada dua hakikat bagi shalat yaitu, hakikat lahir dan hakikat batin. 

Shalat seseorang itu tidak akan dianggap sempurna, melainkan dengan menerapkan kedua hakikat ini sekaligus.

Adapun hakikat lahir itu ialah, berdiri, membaca, ruku., sujud dan yang semisal itu dari tugas-tugas shalat yang lahir.

Sedang hakikat batinnya ialah khusyu., hadir hati, ketulusikhlasan yang sempurna, meneliti dan memahami makna-makna bacaannya, tasbih dan yang semisal itu dari tugas-tugas shalat yang batin.

Imam al-Ghazali berkata, perumpamaan orang yang mendirikan shalat secara hakikat lahir saja dengan mengabaikan hakikat batinnya,

ibarat seorang yang menghadiahkan seorang putri yang sudah mati, tidak bernyawa lagi, kepada seorang maharaja agung.

Dan perumpamaan orang yang lalai dalam mendirikan hakikat shalatnya yang lahir, ibarat seseorang yang menghadiahkan seorang putri yang putus kaki tangannya dan buta pula matanya, kepada seorang raja.

Kedua orang ini akan dimurkai oleh raja disebabkan hadiahnya. Mereka akan disiksa dan dianiaya oleh raja, karena menghina kedudukan raja dan mengabaikan haknya.

Selanjutnya, imam Ghazali berkata, perumpamaan itu sama dengan anda yang menghadiahkan shalat kepada Tuhan.

Waspadalah, jangan anda menghadiahkan shalatmu dengan sifat-sifat itu, sehingga anda patut menerima siksaan Allah SWT, demikianlah maksudnya.

Itulah yang Allah perintahkan kepada kita. Hal itu merupakan cara Allah untuk memberi petunjuk kepada kita dalam hal pelaksanaan shalat.

Allah memberikan pengajaran kepada kita dalam gerak-gerik dalam shalat, baik itu dalan berdirinya, ruku.nya, sujudnya menyembah Allah dan duduknya.

Maka mari kita pelajari apa yang Allah ajarkan kepada kita untuk tata cara kita menyembah Allah dalam melakuan shalat supaya shalat kita itu memberikan bekas dalam kehidupan sehari-hari agar di jauhi dari perbuatan keji dan munkar. 

Semoga ini bermanfaat .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar