Assalam,u'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Dalam tradisi tasawuf,
peran shalat adalah membuat kita menghadap-Nya. Seperti sabda Nabi
Muhammad saw:
shalatlah kamu seolah-olah kamu melihat Allah, dan jika kamu
tidak bisa melihat-Nya, maka ketahuilah bahwa Dia selalu melihatmu.
Jika kita belum mencapai
tingkat kesadaran (makrifat) yang membuat kita dapat melihatnya, maka yakin dan
sadarlah bahwa Dia senantiasa melihat kita dalam setiap tindakan.
Jika demikian kondisi
rohani kita, maka shalat akan menunjukkan keluasan yang luar biasa.
Dia membawa kita dari
dunia bendawi, dari kehidupan keseharian yang yang sering kali berat dihadapi,
menuju sebuah pertemuan suci.
Saat-saat itu merupakan
saat kedamaian, ketika manusia merasa berada dalam kehadiran-Nya. Karena
bagaimana mungkin kita hadir di .hadapan-Nya jika tidak melalui-Nya?
Hal itulah yang memberikan
arti penting dan kekuatan luar biasa pada shalat.
Shalat Dan Implikasinya
Dalam Membentuk Akhlaqul Karimah .
Dan selanjutnya mari kita
ikuti petunjuk Allah untuk tata cara kita menyembah Allah dalam melakukan
shalat, supaya kita tidak ada kesalahan dalam menyembah.
Apabila kita sujud hendak
menyembah Allah dalam melakukan shalat. Sebagaimana yang Allah perintahkan
kepada kita dengan ayat-ayat-Nya yang firman-Nya:
.Dan (yang demikian itu
karena) tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan mereka menyembah
Aku. (Sungguh) Aku tidak menghendaki rezeki dari mereka (sedikitpun), dan tidak
(pula) aku menghendaki supaya mereka member makan kepada-Ku..
(QS. Az-Zariyat
[51] : 56-57
Maka sujudlah (kamu)
kepada Alah dan sembahlah (Dia).,
(QS. An-Najm [53] : 62).
Dari ayat di atas dapat
kita berkesimpulan bahwa petunjuk Allah yang telah Allah perintahkan kepada
kita dengan ayat-ayat-Nya, supaya kita menyembah Allah Tuhan yang telah
menciptakan kita.
Maka sembahlah Allah
sebagaimana yang telah Allah tunjukkan kepada kita dari perintah-Nya.
Dan yang demikian itu
karena tidaklah Allah menciptakan kita melainkan kita supaya menyembah Allah.
Dan Allah tiddak menghendaki rezeki dari kita sedikitpun, dan tidak pula Allah
menghendaki supaya kita memberi makan kepada-Nya.
Maka apabila kita sujud
dalam melakukan shalat, sembahlah Allah dengan rasa hati dan ingatan lurus
tercurah kepada Allah Tuhan yang telah menciptakan kita, sebagaimana yang telah
Allah tunjukkan kepada kita dari perintah-Nya.
Dan yang demikian itu
karena tidaklah Allah menyuruh kita agar kita mendirikan shalat, melainkan kita
supaya mengingat Allah dan menyembah-Nya, sebagaimana yang Allah perintahkan
kepada kita dengan firman-Nya:
Sesungguhnya Aku adalah
Allah, tidak ada Tuhan selain Aku maka sembahlah Aku, dan dirikanlah shalat
untuk mengingat aku (dan menyembah-Ku).
(Q.S Thaha [20] : 14)
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar