Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim .
Shalat Dalam Mencegah
Akhlakul Madzmumah atau akhlak yang buruk . Mari kita ikuti petunjuk
Allah untuk perumpaman shalat dalam menyembah Allah, sebagaimana yang Allah
perintahkan kepada kita dalam firman-Nya.
….Dan dirikanlah shalat,
sesungguhnya shalat itu bisa mencegah diri dari perbuatan keji dan muingkar…..
(QS. Al-Ankabut [29] : 45).
.Wahai orang-orang yang
beriman, ruku.lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan kerjakanlah yang
baik, supaya kamu beruntung..
(Q.S Al-Hajj [22] : 77).
Dalil di atas menunjukkan
bahwa seseorang akan terhindar dari segala perbuatat buruk yang bersifat keji
dan munkar, jika seseorang benar-benar telah melakukan shalat, kemudian
membiasakan berperilaku baik.
Hal ini akan menjamin
seorang terhindar dari perbuatan yang buruk atau keji. Allah SWT dengan tegas
menyebutkan dalam firman-Nya di atas bahwa kita diperintahkan untuk ruku.,
sujud, menyembah tuhan dan membiasakan melakukan yang baik-baik.
Karena jika seseorang
telah terbiasa dengan perilaku baik, maka ia tidak akan mungkin untuk melakukan
perbuatan atau perilaku yang buruk.
Dalam pelaksanaan shalat
ada dua hakikat bagi shalat yaitu, hakikat lahir dan hakikat batin. Shalat
seseorang itu tidak akan dianggap sempurna, melainkan dengan menerapkan kedua
hakikat ini sekaligus.
Adapun hakikat lahir itu
ialah, berdiri, membaca, ruku., sujud dan yang semisal itu dari tugas-tugas
shalat yang lahir.
Sedang hakikat batinnya
ialah khusyu., hadir hati, ketulusikhlasan yang sempurna, meneliti dan memahami
makna-makna bacaannya, tasbih dan yang semisal itu dari tugas-tugas shalat yang
batin.
Imam al-Ghazali berkata,
perumpamaan orang yang mendirikan shalat secara hakikat lahir saja dengan
mengabaikan hakikat batinnya, ibarat seorang yang
menghadiahkan seorang putri yang sudah mati, tidak bernyawa lagi, kepada
seorang maharaja agung.
Dan perumpamaan orang yang
lalai dalam mendirikan hakikat shalatnya yang lahir, ibarat seseorang yang
menghadiahkan seorang putri yang putus kaki tangannya dan buta pula matanya,
kepada seorang raja.
Kedua orang ini akan
dimurkai oleh raja disebabkan hadiahnya. Mereka akan disiksa dan dianiaya oleh
raja, karena menghina kedudukan raja dan mengabaikan haknya.
Selanjutnya, imam Ghazali
berkata, perumpamaan itu sama dengan anda yang menghadiahkan shalat kepada Tuhan.
Waspadalah, jangan anda
menghadiahkan shalatmu dengan sifat-sifat itu, sehingga anda patut menerima
siksaan Allah SWT, demikianlah maksudnya.
Itulah yang Allah
perintahkan kepada kita. Hal itu merupakan cara Allah untuk memberi petunjuk
kepada kita dalam hal pelaksanaan shalat.
Allah memberikan
pengajaran kepada kita dalam gerak-gerik dalam shalat, baik itu dalan
berdirinya, ruku.nya, sujudnya menyembah Allah dan duduknya.
Maka mari kita pelajari apa yang Allah ajarkan kepada kita untuk tata cara kita menyembah Allah swt dalam melakukan shalat supaya shalat kita itu memberikan bekas dalam kehidupan sehari - hari agar dijauhkan dari perbuatan keji dan munkar .
Semoga ini bermanfaat .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar