Senin, 22 Oktober 2018

BERTAUBATLAH KEPADA ALLAH DENGAN BENAR, BUKAN TAUBAT2AN


Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Manusia itu adalah tempatnya salah dan dosa. Mudah sekali berbuat kekeliruan dan kesalahan. Mudah sekali menodai diri sendiri. Mudah sekali untuk berbuat dosa.

Berusaha berbuat benar saja, bila benarnya bukan menurut Allah tapi menurut sendiri atau menurut suara terbanyak tapi menyimpang dari syari'at agama dilakukan. 

Yang penting maksud dan tujuan bisa berhasil walau menyimpang dari aturan agama tidak peduli , 

walaupun akan banyak memakan korban. Toh yang penting pelasanaannya rapih dan nampak bersih.

Hanya manusia yang sombong saja yang tidak pernah bertaubat kepada Allah, karena selama ini tidak pernah berbuat salah .

Hanya orang yang tidak memiliki keimanan saja yang tidak mau bertaubat kepada Allah karena selama ini apa yang dihasilkan itu adalah hasil kerja kerasnya sendiri.

Rasulullah saw sendiri wallaupun dirinya sudah dianggap mahsum, bersih dari noda dan dosa , masih bertaubat kepada Allah minimal 100 kali.

Allah swt berfirman yaitu ,

“ Innamat taubatu ‘alalloohi 
lil ladziina ya’maluunas suua bi jahaalatin 
stumma yatuubuuna min qoriibin 
fa ulaa ika yatuubulloohu ‘alaihim . wa kaanalloohu ‘aliiman hakiiman .  
Wa laisatit taubatu lil ladziina ya’maluunas sayyi aati .  
hattaa idzaa hadhoro aiahada humul mautu qoola 
innii tubtul aana 
wa lal ladziina yamuutuuna wa hum kuffaarun 
ulaa ika a’tad naa lahum adzaa ban aliiman “

Yang artinya adalah ,

“ Sesungguhnya taubat di sisi Allah 
hanyalah taubat bagi orang – orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan 
yang kemudian mereka bertaubat dengan segera , 
maka mereka itulah diterima taubatnya 
dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana “
Dan tidaklah taubat itu diterima oleh Allah dari orang – orang yang mengerjakan kejahatan [ yang ] 
hingga apabila datang ajal kepada seseorang diantara mereka, [ barulah ] ia mentgatakan :  
Sesungguhnya saya bertaubat sekarang . 
Dan tidak [ diterima ] taubat orang – orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran , bagi mereka orang – orang itu telah Kami sediakan siksaan yang pedih “ .

Q An Nisaa [ 4 ] :  17  -  18  .

Melalui ayat ini Allah swt memberitahukan kepada kita semua bahwa taubat yang diterima oleh Allah adalah bila orang tersebut berbuat salah , 

lalu segera mendatangi pintu taubat-Nya. Memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi .

Allah swt tidak akan menerima taubat seseorang apabila nafasnya telah sampai di kerongkongan [ saat sedang nazah menjelang kematiannya ] .

Allah swt juga tidak akan menerima taubatnya orang yang meninggal dunia dalam keadaan kafir. 

Misalnya selama hidupnya tidak pernah melaksanakan shalat . Sering berbuat maksiat, menjalani riba , Sering mabuk - mabukan .

Walaupun dari fihak keluarganya, sahabatnya, handai taulannya memohonkan ampunan atas dirinya, tetap saja yang menentukan dikabul dan tidaknya itu adalah Allah swt.

Semoga saja kita semuanya tidak termasuk golongan kafir, musyrik, munafik dan fasik. Akan tetapi kita semua termasuk golongan orang - orang yang beriman dan soleh. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar