Senin, 19 November 2018

PILIHAN ADALAH KENIKMATAN .


Assalamu'alikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku dunia ini adalah sebagai pembelajaran bagi kita semua . Bila kita memilih pemimpin seharusnya pilihlah calon pemimpin 

yang banyak menebarkan kebaikan , banyak bersosial dengan masyarakat luas, banyak peduli pada mereka yang lemah .

Dan semua itu buth pemantauan yang tidak sedikit waktu . Sungguh memelerkukan pemantauan dalam jangka panjang, itu untuk calon .

Bila jadi calonnya secara mendadak, lalu menembarkan itu dan ini, apalagi bila sampai dengan main uang dengan cara berbagi itu dan ini. Yang macam beginilah yang akan merusak.

Karena bila dirinya sudah terpilih, maka langkah awal bukan melaksanakan program yang telah dijanjikan , tapi mencari uang untuk menutupi biaya yang telah dikeluarkan .
Calon yang terbaik itu bila yang dipilih oleh seluruh rakyatnya, bukan hanya oleh wakil rakyatnya saja. Tapi semuanya itu dimulai dari elemen yang terbawah.

Kalau wakil rakyat anyak yang sudah lupa karena sudah duduk di kurisi empuk , ruang ber AC , lalu larut dengan situasi yang ada .

Tidak terfikirkan sama sekali siapa yang menjadikan dirinya bisa duduk di tempat tersebut . Awalnya rendah hati, mulai berubah menjadi tinggi hati.

Awalnya mudah ditemui, sekarang tamu yang ditemui itu dipilih – pilih, yaitu yang akan menguntungkan dirinya .

Akhlaknya sudah banyak yang berubah seratus delapan puluh derajat . Ya mudah – mudahan di negeri kita ini tidak ada. Tapi terjadinya di negeri tetangga .  


Dari Ibnu Umar ra., dari Nabi saw, beliau bersabda :

“Seorang muslim wajib mendengar dan taat terhadap perintah yang disukainya maupun yang tidak. Kecuali bila ia diperintah mengerjakan kemaksiatan, maka ia tidak wajib mendengar dan taat.”

(HR Bukhari dan Muslim)

Bila setelah memilih kemudian kita membangkang karena ada banyak perbuatan yang tidak cocok ,kembali lagi ia itu pilihan siapa , atau siapa yang memilihnya ?

Bila tidak ditaatinya artinya kita memilih dia itu kemudian kita pula yang memukulinya . kalau berani datangi dia ajak biaca baik baik , berdialog sampai puas.

Lalu setelah itu ambil kesimpulan , bila bisa berubah menjadi baik maka taatilah namun bila masih tetap tidak berubah, lakukan perubahan sesuai aturan .

Tidak ada manfaatnya demo turun ditengah jalan dengan mengumpulkan temen2, kemudian melakukan orasi , bicara itu dan ini .

Disinilah nanti akan dimasuki oleh mereka yang selama ini berambisi tapi belum terpenuhi keinginannya .  

Mereka yangawalnya ernada keras berbiacara , tapi setelah duduk malam menjadim alim tak ada suaranya . Naudzubillaahi min dzaalik .

Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya . Insya Allah .

Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar