Minggu, 23 Desember 2018

ANTARA HAQ DAN BATHIL


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku di dalam menjalankan aturan hidup itu Allah telah memberikan batasan – batasan yang terang dan jelas melalui Al Qur’an dan juga sabda – sabda Rasulullah saw melalui Hadist – hadistnya.

Tugas kita tinggal memilih mana yang seharusnya dikerjakan oleh kita sesuai dengan keinginan dan harapan kehidupan kita di masa mendatang .

Apoa yang kita kerjakan saat ini selagi berada di dunia, maka itulah hasilnya yang kelak bisa kita nikmati.

Keberadaan kita di dunia ini hanya sekali. Tidak bisa terulang kembali bila kita telah meninggalkan dunia .

Maka manfaatkanlah kesempatan yang telah berikan kepada kita itu untuk melakukan pilihamn yang tepat, baik dan benar menurut Allah, bukan menurut kita sendiri.

Mengapa harus berbuat seperti itu ?  Karena hanya di dunia inilah kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri selagi masih diberi kehidupan dan dihidupkan oleh Allah swt .

Wahai saudaraku antara yang haq dan yang bathil itu ibarat antara air dan minyak.
Sampai kapanpun antara yang haq dan yang bathil itu tidak bisa dipersatukan .

Janganlah kita mencampurkan antara yang haq dan yang bathil . 

Bila kita melakukannya [ mencampur adukkan antara yang haq dengan yang bathil ] artinya kita sudah menentang kodrat Allah . Insya Allah tidak akan ada berkahnya. 

Yang ada bahkan bila dicampurkan yag haq akan menjadi bathil semuanya  sehingga menjadi rusak semuanya .

Jadi jika ada yang beranggapan, budaya jahiliyah dapat disatu padukan dengan budaya Islami, sungguh hal itu adalah sebuah anggapan yang sangat keliru dan tak berdasar.

Karena telah kita paparkan sebelumnya, budaya jahiliyah hanyalah sebuah system yang merusak tatanan masyarakat .

Sementara itu budaya Islam datang untuk memelihara dan memberikan kedamaian bagi seluruh umat manusia. 

Maka bagaimana mungkin dua kebudayaan yang saling bertolak belakang, saling tolak menolak satu sama lain bisa disatukan  .

Hal ini sama saja ingin menyatukan air dengan minyak , Maka sampai kapanpun takkan pernah bisa menyatu, hingga langit runtuh sekalipun.

Disinilah peran kita sebagai umat Islam, yaitu menegakkan budaya  Islami yang langkah awalnya adalah membersihkan pondasi sosial kita dari segala bentuk kejahiliyahan  .

Barulah setelah itu, kita mulai membangun tonggak budaya Islam kita, mengembangkan payung syari’at Islam .

Jadi syari’at Islam itu merupakan payung hukum kehidupan didalam menjalani kehidupan ini .

Oleh karena itu bernaunglah kepada syari’at agama Islam di dalam menjalani kehidupan kita di negeri ini yang memiliki keaneka ragaman budaya dan istiadat serta ras dan suku yang beraneka ragam .

Sehingga dengan demikian setiap interaksi yang terjadi dari beragam budaya tersebut takkan keluar dari batas penaungnya, yaitu payung syari’at Islam .

Pada akhirnya kepada Allah SWT kita serahkan segalanya, dan semoga kita termasuk dalam golongan umat yang terbaik, umat yang mendapat keberuntungan di sisi Allah swt .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua.  Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar