Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku setiap manusia pasti punya
keinginan , pasti punya cita – cita dan pasti punya harapan untuk kehidupannya
agar bisa menjadi lebih baik , lebih bahagia, lebih sejahtera .
Semua
itu bergantung atas apa yang telah diusahakannya dan izin serta ridho-Nya .
Wahai
saudaraku suatu hal yang manuwiasi jika
kita memiliki keinginan. Akan tetapi, keinginan kita tidak selalu sesuai dengan
kenyataan, tidak selamanya terwujud sesuai harapan kita.
Kita
ingin mudah ternyata susah, kita ingin cepat ternyata lambat, kita ingin ringan
ternyata berat, kita ingin banyak ternyata sedikit.
Begitu
banyak sekali keinginan manusia yang tidak sesuai dengan kenyataan.Nah, kita
perlu memiliki kesiapan menghadapi kenyataan baik yang cocok maupun yang tidak
cocok dengan keinginan kita.
Cara
supaya kita siap adalah dengan yakin bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik
untuk kita.
Karena
apa yang kita inginkan selalu didasari dengan pengetahuan kita yang sangat dangkal
tentang keinginan kita tersebut.
Kita
ingin punya banyak uang karena merasa dengan uang itu bisa melakukan banyak
hal, padahal boleh jadi ternyata kita belum siap menghadapi godaan yang
datang manakala kita punya banyak uang.
Kita
ingin punya jabatan tinggi karena merasa dengan jabatan itu kita akan
terhormat, padahal boleh jadi kita tidak siap dengan ujian jabatan itu yang
bisa
menjerumuskan
kita berbuat zholim.
Allah Swt. Berfirman
yaitu ,
“
…….. Wa ‘asaa an takrohuu syaian wa huwa khorun lakum , wa ‘asaa an tuhibbuu
saian wa huwa syarrul lakum , walloohu ya’lamu wa antum laa ya’lamuuna “
Yang artinya
adalah ,
“..
….Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan
boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah
mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
(QS. Al
Baqarah [2] : 216)
Jangan
terburu-buru putus asa saat menghadapi kenyataan yang tidak kita sukai, karena
boleh jadi itulah yang menjadi titik balik kita menjadi pribadi yang lebih tangguh,
lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih dekat dengan Allah Swt.
Sebaliknya
jangan gugup merasa senang saat kita banyak mendapatkan apa yang kita sukai
karena siapa tahu itu adalah ISTJRAD .
Artinya Allah swt sedang menyesatkan
kita, karena menjadikan kita semakin jauh dengan Allah swt, semakin
menyepelekan syari’at agama , semakin lalai terhadap Allah swt .
Mengapa terjadi demikian ? Karena bukan berarti Allah itu zalim terhadap kita, akan tetapi kitalah yang telah menzamili diri sendiri .
Boleh
kita memiliki keinginan. Namun, yang lebih penting adalah kita mengerti cara
menyikapi keinginan yang tercapai dan yang tidak tercapai.
Kita
perlu senantiasa sadar bahwa mustahil setiap keinginan kita akan terkabul
semuanya.
Dan,
kita perlu senantiasa yakin bahwa apa yang Alloh takdirkan terjadi pasti yang
terbaik dan pasti mengandung hikmah.
Semoga
Alloh Swt. memberikan kita kekuatan sehingga kita menjadi orang-orang yang
senantiasa siap menghadapi apapun kenyataan hidup yang terjadi.
Semoga
uraian ini bermanfaat untuk kita semua.
Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar