Assalamu’alaikum
Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku apa yang disebut dengan kecintaan
Allah kepada hamba-Nya haruslah ditafsirkan dan
dikembalikan kepada beberapa pengertian:
Pertama, tersingkapnya
tabir dari hati hamba tersebut sehingga ia dapat melihat-Nya.
Kedua, Allah SWT
menguatkan hamba tersebut untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Ketiga, kehendak Allah
untuk menjadikan hamba tersebut seperti itu pada zaman Azali.
Kecintaan Allah kepada
hamba dikatakan bersifat azali apabila itu
dikaitkan dengan kehendak azali Allah yang telah membuat hamba tersebut mampu
menempuh jalan menuju kedekatan pada-Nya.
Jika
dikaitkan dengan perbuatan Allah menyingkap tirai hati hamba tersebut, maka kecintaan
Allah yang demikian itu bersifat baru (hadits) yang terjadi melalui sebab-sebab tertentu.
Karena itu Allah berfirman dalam hadis Qudsi,
"Tak
henti-hentinya hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku melalui amalan-amalan sunah
hingga Aku mencintai-Nya."
Maka, mendekatkan diri
kepada Allah melalui amalan-amalan sunah dianggap sebagai sebab bagi
kesucian hati dan terangkatnya tirai dari hati serta tercapainya kedekatan diri
kepada Allah SWT.
Semua itu merupakan
perbuatan Allah dan kelembutan-Nya terhadap hamba tersebut. Inilah arti
kecintaan Allah kepada hamba tersebut.
Jadi cirri seorang hamba
mencintai Khaliqnya Allah ] adalah
1.Yakin bahwa dirinya
suatusaat akan menghadap kepada Allah swt .
2. Selalu memperhatikan
apa yang diingnkan oleh Allah swt .
3. Selalu menghindari
apapun yang tidak disukai oleh Allah swt .
4. Selalu melaksanakan
apapun yang disukai oleh Allah swt .
5. Selalu memenuhi apayang
diinginkan oleh Allah swt .
6. Selalu melaksanakan
amanat Allah swt dengan baik dan
benar .
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah .
Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar