Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wahai saudaraku
diutusnya Rasulullah saw ke dunia ini adalah untuk menyempurnakan akhlak
manusia .
Mengapa Allah swt
melakukan itu ? Karena Allah swt sudah
tahu bahwa sebagian besar manusia itu akhlaknya rusak .
Wahai
saudaraku, tujuan besar dari risalah kenabian adalah memperbaiki dan menyempurnakan
akhlak yang berdasarkan agama yang sudah dintentukan oleh Allah yakni A Qur’an,
dan mengikuti tuntunan akhlak Rasulullah saw yakni Hadist .
Karena
akhlak Rasululah saw itu adalah Al Qur’an . Apakah kita sering membuka Al
Qur’an, membaca ayatnya , lalu mengkajinya, memahami ayat ayatnya, dan mengamalkannya sesuai dengan
kemampuan diri sendiri ?
Cntoh
satu ayat saja yang sering kita baca dalam berdoa, biasanya di doa penutup,
akhir sebelum menutupan doa yaitu
Robbanaa
aatina fid dunya hasanah , wa fil aakhiroti hasanah waqina adzaa bannaar . Yang artinya Ya Allah
berilah aku kebaikan di dunia dan berilah aku kebaikan di akhirat serta
lindungilah aku dari panasnya api neraka.
Kita
meminta kebaikan di dunia, tapi bagaimanakah dengan perbuatan kita ?
Ternyata lebih banyak
berbuat keburukan daripada kebaikan , apakah itu sudah sesuai dengan apa yang
kita pinta kepada Allah ?
Perbuatan
yang seperti itu benar atau salah ? kalau salah lalu mengapa kita masih senang
mengerjakannya .
Kemudian
meminta kebaikan di akhirat , apakah Allah akan memberi kebaikan di akhirat
kalau perbuatan kita di dunia banyak keburukannya ? Jelas
nggak mungkin.
Lalu
apakah kita bisa kembli lagi ke dunia untuk baya berbuat kebaikan ? Jelas nggak
bisa hidup di dunia ini hanya sekali , tidak bisa diulang kembali.
Tapi
bila kita saat di dunia telah banyak berbuat kebaikan, maka saat minta kebaikan
di akhirat jelas Allah akan memberikan semua itu. Tidak dikuranginya sedikitpun
, bahkan oleh Allah dilipat gandakan .
Karena
banyak kebaikan yang ditanamkan saat di dunia maka otomatis di akhirat banyak
pahala yang didapat dari Allah . Akhirnya kita akan terlindungi dari panasnya
api neraka .
Tapi
bagaimana bila di dunia ini kita banyak berbuat keburukan ? Jelas di akhirat
tidak akan mendapatkan kebaikan. Justru
keburukan itulah yang seharusnya bisa melindungi , malah sebaliknya akan
menjerumuskan kita ke dalam panasnya api neraka .
Rasulullah
Saw. bersabda,
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan
akhlak yang mulia.”
(HR.
Bukhori, Ahmad, Hakim)
Boleh
jadi pada masa jahiliyyah sebelum Islam datang, di sana sudah ada beberapa
perbuatan baik yang berlaku di tengah masyarakat.
Kemudian,
Islam datang menyempurnakan supaya perbuatan-perbuatan baik itu menjadi akhlak
mulia dan bernilai ibadah di hadapan Allah Swt.
Apa
yang membuat suatu perbuatan baik menjadi akhlak mulia dan bernilai ibadah?
Tiada lain adalah niatnya.
Banyak
orang yang berbuat baik, tapi karena ingin dipandang sebagai orang baik,
Banyak
orang yang berbuat baik supaya disukai atasan dan bisa naik jabatan .
Masih
banyak orang yang berbuat baik supaya dikagumi oleh orang yang diharapkan menjadi
mertua .
Ada
juga orang yang berbuat baik supaya orang lain hutang budi kepadanya.
Dan,
masih banyak perbuatan baik disebabkan motivasi duniawi lainnya.
Islam
mengajarkan bahwa berbuat baik adalah sebagai ibadah, karena berbuat baik
adalah amal yang Allah sukai.
Kita
tidak perlu mengharapkan penilaian, pujian, penghargaan dari makhluk atas
perbuatan baik kita.
Yang
kita perlukan hanyalah penilaian Allah Swt.
Berbuat
baik bukan supaya orang lain suka kepada kita, tapi supaya Allah
suka
pada kita.
Jika
Allah suka pada kita, maka Allah Maha Kuasa untuk membuat makhluk-Nya menyukai
kita.
Berbuat
baik adalah contoh dari Rasulullah Saw dan perbuatan yang disukai Allah Swt.
Semoga
kita termasuk hamba-hamba Alloh, yang berbuat baik hanya
karena mengharap ridho-Nya semata.
Wassalau’aikum
warahmaullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar