Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Semua manusia ingin mendapatkan kebahagiaan namun sayang jalan yang dtempunyajustru banyak menanamkan keburukan dan maksiat .
Semua manusia ingin diudahkan segalanya, namun sayang sudah dikasih mudah lalu dibuat sedemikian rupa agar mendapatkan hasil yang banyak sehingga menempuh jalan yang salah, seperti manipulasi dan sejenisnya.
Semua manusia inginnya selamat dan aman , tapi halal dan haram dicampur aduk, dusta dilakukan , mana mungin itu didapat.
Bila kita masih juga senang
bermaksiat artinya kita sudah siap untuk menghadapi berbagai macam
kesulitan .
Bila kita ingin dimudahkan
dalam segala hal, dilapangkan dari kesempitan maka banyak – banyaklah
berbuat kebaikan .
Apakah akibat yang terjadi pada diri kita bila kita
bermaksiat ? Akibat nya
adalah membuat sulit semua urusan kita
( تَعْسِيْرُ أُمُوْرِهِ )
Jika ketakwaan dapat
memudahkan segala urusan, maka kemaksiatan akan mempesulit segala urusan
pelakunya.
Sekarang kita tinggal
pilih apakah kita dalam menjalani hidup ini ingin dipermudah atau sebalaiknya
ingi dipersulit oleh siapapun ? Yang
pasti ingin dipermudah. Betul apa betul.
Apakah kita ingin
dilapangkan jalan kehidupan kita ataukah jalan hidup kita ingin semakin bertambah
sempit ?
Yang pasti ingin bertambah lapang . Betul apa betul ?
Bila keinginan kita
seperti itu STOP untuk berbuat maksiat, dan GANTI kan dengan memperbanyak
berbuat kebaikan dimanapun kita berada dan bergaul dengan siapa saja .
Berbicara itu memang
mudah, yang sulit itu adalah berbuatnya , karena membutuhkan perjuangan yang
gigih , pengorbanan yang luar biasa dari kita.
Pengorbanan itu bisa
berupa materi, bisa juga fisik serta mental . Untuk itu dibutuhkan keyakinan
yang kuat, jiwa yang kokoh, pendirian yang teguh.
Bila hal tersebut telah
dimiliki oleh kita, maka sebesar apapun badai gelombang ujian dan cobaan
kehidupan tidak ada apa – apanya agi
kita semua .
Bahkan semua ujian dan
cobaan itu bisa dinikmatinya dengan rasa nyaman yang bisa mnyehatkan fisik dan
mental kita serta menguatkan jiwa kita .
Diri itu ibarat batu
karang yang ada di piggir laut , lalu dihantam oleh ombak besar setiap
detik tetap tidak bergeming, tidak
bergeser sedikitpun.
Semoga uraian ini bermanfaat untuk kita semuanya . Insya Allah .
Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar