Assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirahim
.
Banyak banyaklah belajar
di dalam kehidupan ini . Jangan menjadi orang bodoh yang akhirnya banyak
dibodohi oleh orang lain.
Yang paing berbahaya itu
adalah sudah dirinya bodoh tapi tidak mau usaha untuk belajar .
Belajar itu bukan harus di
sekolah saja , dimanapun kita berada dan kemanapun kita pergi maka disitulah
kita bisa banyak belajar .
Termasuk apa yang kita
lihat, apa yang kita dengan, apa yang kita ucapkan serta apa yang kita rasakan
adalah merupakan pengalaman hidup.
Dari pengalaman hidup
itulah kita bisa banyak belajar , singga untuk ke depannya akan bisa menjadi
lebih baik lagi .
Orang
yang meninggalkan apa yang sudah menjadi miliknya, karena ingin mencari sesuatu
pada saat itu, termasuk orang yang bodoh.
Hanya orang bodoh yang
akan meninggalkan pekerjaan lamanya (karena ingin ada perubahan) dengan mencari
pekerjaan yang baru. pada hal untuk pekerjaan barunya itu Allah belum berkehendak.
Allah
menegaskan bahwa tata cara dan adab yang baik untuk kita semua tergantung dari
ikhtiarnya kita masing-masing.
Perubahan-perubahan dari suatu keadaan ke
keadaan lain yang telah ditetapkan Allah itu sudah sesuai dengan sunatullaah
dan peraturan alamiyah serta kebiasaan manusianya itu sendiri.
Merubah sesuatu
yang telah ditetapkan oleh Allah sungguh tidaklah mungkin, kecuali Allah telah
menghendakinya..
Sunggguh
salah besar apabila kita sedang sakit, kemudian meminta pada Allah agar disembuhkan
pada waktu itu juga.. Orang miskin minta menjadi kaya tanpa adab dan cara
pada waktu tertentu.
Ketetapan
Allah bagi manusia adalah dengan kodrat dan iradatNya tidak melebihi
kondisi manusia itu sendiri Iradat Allah bagi manusia disesuaikan dengan
ikhtiar manusia itu sendiri.
Pemberian rohmat Allah kepada manusia sesuai
dengan iradat Allah sesuai dengan kadar kemampuan manusia itu sendiri.
Akan
tetapi kehendak Allah (taqdir) adalah hukum yang tdak dapat dirubah, sedangklan
ikhtiar manusia adalah atas izin Allah.
Hasil dari ikhtiar itulah
yang dinamakan takdir. Untuk itu menerima taqdir Allah itu hendaknya
dengan rido, sabar dan tawakal.
Semoga
uraian ini bermanfaat bagi semuanya Insya Allah .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar