Assalamu'alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Para sahabat sekalian marilah kita meneruskan Meneguhkan iman yang
berikutnya.
Keimanan dan
Keislaman itu hanya milik Allah swt, termasuk taufik , hidayah, inayah, maunah,
dan maghfirah semuanya itu milik Allah swt .
Karena Allah
adalah Pencipta , Cahaya, Penguasa, Pemelihara, Pengatur alam semesta seisinya.
Apapun permasalahannya semuanya berujung pada ketetapan Allah.
Allah
menentapkan segala sesuatu untuk makhluknya itu sudah dipertimbangkan dengan
beberapa kebesarannya .
Sehingga
turunlah ketetapan kepada semuanya berdasarkan kesimpulan dari beberapa
kebesarannya, diputuskan berdasarkan Maha Bijaksananya Allah. Apapun yang telah
diputuskan itu sudah yang terbaik menurut Allah .
Oleh karena
itu jangan kaget kalau kita meminta A yang menurut kita A itu baik, tetapi
Allah memberinya C yang menurut Allah itu baik .
Sedangkan C
itu sungguuh tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang kita
alami sekarang ini, yang akhirnya yang ada mengeluh saja, bahkan protes
sehingga keluar ucapan yang sebenarnya tidak layak diucapkan oleh seorang hamba
terhadap Khaliqnya.
Contoh
sederhana Misalnya Si SAmat Bimbang berkata kurang apa saya, shalat wajib sudah
aku jalani, pusa ramadhan sudah aku laksanakan ditambah puasa sunnah Senin dan
Kamis yang katanya puasa sunnah Nabi juga sudah dijalani, shalat malam juga aku
kerjakan, dan yang sekarang yang sedang aku jalani pusanya nabi Dawud
yaitu sehari puasa, dan sehari tidak sudah berjalan 5 bulan, tapi apa nyatanya,
keadaaanku bukan semakin senang , malah sebaliknya semakin susah .
Sedangkan
tetangga aku yang tidak pernah shalat, judi, minum minuman keras sering
dilakukan, malah semakin kaya, terus tetangga yang sebelah sono lagi menjalani
riba, hartanya makin menumpuk, kekayaannya semakin berlimpah, jadi sebenarnya
yang baik itu yang bagaimana sish ????!!!"
Semoga kita
semua tidak seperti itu, kalaupun ternyata pernah keluar ucapan yang mendekati
itu, segeralah dicabut kembali.
Allah sendiri di dalam Q.S Yunus 10 : 44 berfirman yang
artinya
"Sungguh
Aku tidak pernah menzalimi manusia sedikitpun, tetapi kebanyakan manusia
itulah yang telah menzalimi dirinya sendiri"
Kalau kita menelaah
ayat di atas Allah yang telah menciptakan kita dengan Maha Sempurna tanpa
cacat, tidaklah mungkin ciptaannya itu dihancurkan oleh Penciptanya.
Contoh
sederhana tidaklah mungkin rumah yang sudah kita bangun kemudian dirusak oleh
kita sendiri, kalaupun dirusak, bukannya dirusak akan tetapi diperbaiki agar
lebih baik lagi dari yang sebelumnya, lebih indah, lebih nyaman dst.
Begitu pula
diri kita jangan sampai Allah telah mencipta kita dengan sebaik mungkin jangan
sampai dirusak oleh kita sendiri.
Misalnya :
Allah memberi kita kedua buah tangan untuk berbuat, maka gunakan kedua tangan
itu untuk berbuat yang disukai, yang disenangi oleh Allah.
Allah memberi
kita dua buah mata untuk memandang, juga gunakan kedua mata kita untuk
memandang apa saja yang disukai ,yang disenangi Allah .
Allah memberi
kita dua buah bibir atau mulut untuk bicara, maka gunakanlah mulut kita ini
untuk bicara yang disukai dan disenangi Allah dst.
Kalau semuanya
itu digunakan sebagaimana keinginan yang menciptakannya yaitu Allah swt, maka
Allah pun semakin rido kepada kita .
Jangan sampai
Allah mengucap:
Manusia itu dasar tidak tahu diri, apakah semudah itu
menciptakan dirinya, setelah mereka tercipta kok bukan berterima kasih kepada
Aku, malah sebaliknya. menentang Aku, memper olok-olok Aku, mendustakan Aku,
apa yang Aku perintahkan dilanggarnya, dan apa yang Aku larang dijalaninya,
diberinya mereka KitabKu ( Al Qur'an ) untuk dibaca,dikaji, dipahami, dihayati,
lalu diamalkan. tidak dilaksanakan. Di rumah punya Al Qur'an tetapi
terjemahannya tidak adxa ,jadi tidak tahu makna nya. Terkadang kalau pun dibaca
cuma satu surat saja , kalau malam Jum'at saja, kalau ada yang sakit saja yaitu
surat Yasin.
Ada lagi yang dihafalkan hanya surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas
, Al baqarah ayat 1 - 6 dan Al Baqarah ayat 284 - 286, karena diperlukan saat
akan tahlilan.
Pada hal semua yang Aku berikan itu demi rasa Kasih SayangKu
kepada mereka semua agar mereka bisa menjalani hidup di dunia ini dengan
selamat dan akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik mereka
ketika berada di dunia dan juga kelak ketika mereka kembali ke akhirat.
Bahkan
lebih jauh lagi tersesatnya mereka bermohon kepadaku itu bukan menyerahkan
kepadaku terserah apa yang akan Aku berikan akan tetapi Aku harus mengikuti dan
menuruti kemauannya.
Pada hal walaupun menurut mereka yang diminta itu baik,
tapi tidak baik menurut Aku sehingga aku beri yang lainnya, malah protes lagi.
Ya itulah manusia, Aku sudah tidak salah , semuanya sudah lengkap untuk mereka,
tinggal sekarang mereka mau menjalaninya atau tidak.
Andaikan seluruh dunia ini
menuruti kemauanKu tidak akan menambah kekayaan untuk diriKu dan andaikan
sebaliknya mereka seluruh dunia ini menentangku, tidak akan merepotkan Aku.
Kalau mereka berbuat baik, berarti baik untuk dirinya, dan kalau pun berbuat
buruk, berarti buruk untuk dirinya." Ini hanya contuoh ilustrasi saja,
akan tetapi semoga bisa menggugah nurani kita semua yang selama ini terlena
karena kesenangan dunia.
Oleh karena
itu kita sebagai muslim, wajib memegang teguh akidah Islamiah dan
berjalan pada prinsip-prinsip ajaran Rasulullah saw.
Menurut
pendapat salah seorang Al Anbiya Hasan Al Basri adalah sebagai berikut:
Seseorang yang murtad dari Islam, pada dasarnya akan menjelek-jelekan Islam,
dan bergabung dengan golongan yang sikapnya memusuhi Islam.
Cara yang
seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh golongan Yahudi diawal-awal
munculnya Dakwah Islam. Dengan cara licik, mereka memasang tipu daya.
Awalnya mereka
berduyun-duyun masuk agama Islam, setelah mendapat banyak ilmu tentang Islam,
lalu keluar dan mengadakan provokasi agar orang-orang yang belum masuk Islam
tidak jadi masuk Islam.
Karena
terbukti orang yang sudah beragama Islam justru keluar untuk mengikuti ajaran
agama lain, terutama bagi mereka yang belum masuk Islam, diberi kesan negatip
oleh mereka.
Sebagaimana Firman Allah di dalam Q.S Ali Imran 3 : 72 yang artinya
,
“ Dan
segolngan Ahli Kitab berkata kepada sesamanya
“ Berimanlah kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman pada
awal siang dan ingkarilah di akhirnya ,agar mereka kembali kepada kekafiran “
Alangkah
bodohnya manusia bila hanya percaya kepada orang apalagi mereka itu ahli kitab
yang dianggapnya daam ilmunya, padahal sesungguhnya akan menyesatkan dirinya.
Marilah kita
kembali kepada dua sumbernya yang benar dan asli yakni AlQuran dan Hadits Nabi
saw agar kita semua tiak disesatkan oleh siapapun dengan cara kita
mempelajarinya kemudian melaksanakannya sesuai dengan kemampuan kita masing
masing .
Semoga uraian
ini bermanfaat . Insya Allah .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar