Sabtu, 13 Juli 2019

KEIMANAN DAN KEISLAMAN

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Para sahabat sekalian marilah kita meneruskan Meneguhkan iman yang berikutnya.
Keimanan dan Keislaman itu hanya milik Allah swt, termasuk taufik , hidayah, inayah, maunah, dan maghfirah semuanya itu milik Allah swt .

Karena Allah adalah Pencipta , Cahaya, Penguasa, Pemelihara, Pengatur alam semesta seisinya. Apapun permasalahannya semuanya berujung pada ketetapan Allah.

Allah menentapkan segala sesuatu untuk makhluknya itu sudah dipertimbangkan dengan beberapa kebesarannya  .

Sehingga turunlah ketetapan kepada semuanya berdasarkan kesimpulan dari beberapa kebesarannya, diputuskan berdasarkan Maha Bijaksananya Allah. Apapun yang telah diputuskan itu sudah yang terbaik menurut Allah .

Oleh karena itu jangan kaget kalau kita meminta A yang menurut kita A itu baik, tetapi Allah memberinya C yang menurut Allah itu baik .

Sedangkan C itu  sungguuh tidak sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang kita alami sekarang ini, yang akhirnya yang ada mengeluh saja, bahkan protes sehingga keluar ucapan yang sebenarnya tidak layak diucapkan oleh seorang hamba terhadap Khaliqnya.

Contoh sederhana Misalnya Si SAmat Bimbang berkata kurang apa saya, shalat wajib sudah aku jalani, pusa ramadhan sudah aku laksanakan ditambah puasa sunnah Senin dan Kamis yang katanya puasa sunnah Nabi juga sudah dijalani, shalat malam juga aku kerjakan, dan yang sekarang yang sedang aku jalani  pusanya nabi Dawud yaitu sehari puasa, dan sehari tidak sudah berjalan 5 bulan, tapi apa nyatanya, keadaaanku bukan semakin senang , malah sebaliknya semakin susah .

Sedangkan tetangga  aku yang tidak pernah shalat, judi, minum minuman keras sering dilakukan, malah semakin kaya, terus tetangga yang sebelah sono lagi menjalani riba, hartanya makin menumpuk, kekayaannya semakin berlimpah, jadi sebenarnya yang baik itu yang bagaimana sish ????!!!"  

Semoga kita semua tidak seperti itu, kalaupun ternyata pernah keluar ucapan yang mendekati itu, segeralah dicabut kembali.

Allah sendiri di dalam Q.S Yunus 10 : 44  berfirman yang artinya

"Sungguh Aku tidak pernah menzalimi  manusia sedikitpun, tetapi kebanyakan manusia itulah yang telah menzalimi dirinya sendiri"

Kalau kita menelaah ayat di atas Allah yang telah menciptakan kita dengan Maha Sempurna tanpa cacat, tidaklah mungkin ciptaannya itu dihancurkan oleh Penciptanya.


Contoh sederhana tidaklah mungkin rumah yang sudah kita bangun kemudian dirusak oleh kita sendiri, kalaupun dirusak, bukannya dirusak akan tetapi diperbaiki agar lebih baik lagi dari yang sebelumnya, lebih indah, lebih nyaman dst.

Begitu pula diri kita jangan sampai Allah telah mencipta kita dengan sebaik mungkin jangan sampai dirusak oleh kita sendiri.

Misalnya : Allah memberi kita kedua buah tangan untuk berbuat, maka gunakan kedua tangan itu untuk berbuat yang disukai, yang disenangi oleh Allah.

Allah memberi kita dua buah mata untuk memandang, juga gunakan kedua mata kita untuk  memandang apa saja yang disukai ,yang disenangi Allah  .

Allah memberi kita dua buah bibir atau mulut untuk bicara, maka gunakanlah mulut kita ini untuk bicara yang disukai dan disenangi Allah dst.

Kalau semuanya itu digunakan sebagaimana keinginan yang menciptakannya yaitu Allah swt, maka Allah pun semakin rido kepada kita .

Jangan sampai Allah mengucap: 
Manusia itu dasar tidak tahu diri, apakah semudah itu menciptakan dirinya, setelah mereka tercipta kok bukan berterima kasih kepada Aku, malah sebaliknya. menentang Aku, memper olok-olok Aku, mendustakan Aku, apa yang Aku perintahkan dilanggarnya, dan apa yang Aku larang dijalaninya, diberinya mereka KitabKu ( Al Qur'an ) untuk dibaca,dikaji, dipahami, dihayati, lalu diamalkan. tidak dilaksanakan. Di rumah punya  Al Qur'an tetapi terjemahannya tidak adxa ,jadi tidak tahu makna nya. Terkadang kalau pun dibaca cuma satu surat saja , kalau malam Jum'at saja, kalau ada yang sakit saja yaitu surat Yasin. 
Ada lagi yang dihafalkan hanya surat Al Ikhlas, Al Falaq, An Naas , Al baqarah ayat 1 - 6 dan Al Baqarah ayat 284 - 286, karena diperlukan saat akan tahlilan. 
Pada hal semua yang Aku berikan itu demi rasa Kasih SayangKu kepada mereka semua agar mereka bisa menjalani hidup di dunia ini dengan selamat dan akan mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik mereka ketika berada di dunia dan juga kelak ketika mereka kembali ke akhirat. 
Bahkan lebih jauh lagi tersesatnya mereka bermohon kepadaku itu bukan menyerahkan kepadaku terserah apa yang akan Aku berikan akan tetapi Aku harus mengikuti dan menuruti kemauannya. 
Pada hal walaupun menurut mereka yang diminta itu baik, tapi tidak baik menurut Aku sehingga aku beri yang lainnya, malah protes lagi. Ya itulah manusia, Aku sudah tidak salah , semuanya sudah lengkap untuk mereka, tinggal sekarang mereka mau menjalaninya atau tidak. 
Andaikan seluruh dunia ini menuruti kemauanKu tidak akan menambah kekayaan untuk diriKu dan andaikan sebaliknya mereka seluruh dunia ini menentangku, tidak akan merepotkan Aku. 
Kalau mereka berbuat baik, berarti baik untuk dirinya, dan kalau pun berbuat buruk, berarti buruk untuk dirinya." Ini hanya contuoh ilustrasi saja, akan tetapi semoga bisa menggugah nurani kita semua yang selama ini terlena karena kesenangan dunia.

Oleh karena itu kita sebagai  muslim, wajib memegang teguh akidah Islamiah dan berjalan pada prinsip-prinsip ajaran Rasulullah saw.

Menurut pendapat salah seorang Al Anbiya Hasan Al Basri adalah sebagai berikut: Seseorang yang murtad dari Islam, pada dasarnya akan menjelek-jelekan Islam, dan bergabung dengan golongan yang sikapnya memusuhi Islam.  

Cara yang seperti ini adalah cara yang dilakukan oleh golongan Yahudi diawal-awal munculnya Dakwah Islam.   Dengan cara licik, mereka memasang tipu daya.

Awalnya mereka berduyun-duyun masuk agama Islam, setelah mendapat banyak ilmu tentang Islam, lalu keluar dan mengadakan provokasi agar orang-orang yang belum masuk Islam tidak jadi masuk Islam.  

Karena terbukti orang yang sudah beragama Islam justru keluar untuk mengikuti ajaran agama lain, terutama bagi mereka yang belum masuk Islam, diberi kesan negatip oleh mereka.

Sebagaimana Firman Allah di dalam Q.S Ali Imran 3 : 72 yang artinya ,

“ Dan segolngan Ahli Kitab berkata kepada sesamanya  “ Berimanlah kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman pada awal siang dan ingkarilah di akhirnya ,agar mereka kembali kepada kekafiran “

Alangkah bodohnya manusia bila hanya percaya kepada orang apalagi mereka itu ahli kitab yang dianggapnya daam ilmunya, padahal sesungguhnya akan menyesatkan dirinya.

Marilah kita kembali kepada dua sumbernya yang benar dan asli yakni AlQuran dan Hadits Nabi saw agar kita semua tiak disesatkan oleh siapapun dengan cara kita mempelajarinya kemudian melaksanakannya sesuai dengan kemampuan kita masing masing .

Semoga uraian ini bermanfaat . Insya Allah .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar