Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.
Allahumma sholli ‘ala
Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin
.
Laa ilaaha illa anta
subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha
, haqqo tuqootihi wala tamutuuna illa wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
“Apa arti ikhlas sesungguhnya sehingga iblis
pun tidak berani menyesatkan (menggoda) hamba-hamba Allah yang ikhlas?”.
Berkaitan dengan
kata ikhlas, orang-orang terkadang seringkali mencari definisi atau pengertian
tentang ikhlas dengan logika yang terbatas .
Dan memaksakan agar dirinya
seakan-akan telah paham tentang ikhlas tersebut.
Padahal kita tahu
dengan logika, akal, akal dan rasio, adalah sama seperti mata kita terbentur
kepada keterbatasan .
Sebagai contoh
kita memandang laut dan langit, sejauh mata memandang seolah- olah keduanya
bersatu, akan tetapi kenyataannya tidak begitu, inilah dikarenakan oleh
keterbatasan panca indera kita.
Dari berbagai
macam fenomena yang ada terlihat, bahwa masyarakat kita selalu mencari
persamaan-persamaan tentang arti ikhlas secara sembarangan tanpa bersandar pada
dalil-dalil yang telah ada .
Padahal kita
percaya bahwa Al Qur’an merupakan suatu standar baku buat pedoman orang-orang
yang beriman.
Oleh karenanya,
kita seringkali terjebak pada norma- norma umum yang menjadi tradisi, atau
kebiasaan walaupun terkadang sangat jauh dari kebenaran yang hakiki.
Dalam Al Qur’an
Allah SWT telah menetapkan definisi atau pengertian yang nyata tentang apa arti
ikhlas, sebagaimana dalam Surat Al Ikhlas
(QS, 112 :1 s.d
4) sebagai berikut:
Ayat 1: ﻗﻞ ﻫﻮ ﺍﻟﻠﻪ ﺃﺣﺪ Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Ayat 2: ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺼﻤﺪ Allah
adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Ayat 3: ﻟﻢ ﻳﻠﺪ ﻭﻟﻢ ﻳﻮﻟﺪ Allah adalah Tuhan yang bergantung
kepada-Nya segala sesuatu.
Ayat 4: ﻭﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻟﻪ ﻛﻔﻮﺍ ﺃﺣﺪ dan tidak
ada seorang pun yang setara dengan Dia”.
Pengertian kata ikhlas yang terkandung
dalam ayat-ayat Surat Al Ikhlas (QS, 112)
tersebut di atas, secara definitif dan konprehensif serta spektrumnya sangat
luas .
Yaitu dimana ikhlas disitu secara esensial mengandung pengertian bebas
dari syirik .
Yang artinya
seseorang yang hendak melakukan sesuatu perbuatan atau ibadah tidak ada
rekayasa, tendensi, intrik-intrik, motivasi, atau niat yang lain kecuali
semata-mata hanya mengharapkan keridhaan Allah SWT.
Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa
bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaik .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar