Senin, 15 Juli 2019

PELAJARILAH AL QURAN .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Ibnu Mas'ud r.a berkata , 
"Nabi Muhammad saw bersabda kepadaku, 'Bacakan Al Qur'an kepadaku'. Aku bertanya, ' Ya Rasulullah, apakah aku harus membacakannya kepadamu, padahal Al Qur'an itu diturunkan kepadamu ?

Beliau bersabda, " Sesungguhnya aku ingin mendengarkannya dari selain aku'. Lalu aku membacakan kepadanya surah An Nisaa' hingga ketika aku sampai pada QS  An Nisaa [ 4 ] : 41 yang berbunyi sebagai berikut :

" Fakaifa idzaa ji'naa min kulli ummatin bisyahiidin waji'naa bika 'alaa haaa ulaaa i syahiida "
yang artinya sebagai berikut, " Maka bagaimanakah ( halnya orang kafir nanti ), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi ( rasul ) dari tiap-tiap umat
dan Kami mendatangkan kamu ( Muhammad ) sebagai saksi atas mereka itu ( sebagai umatmu ) ". Cukuplah sekarang'.

Kemudian, aku berpaling kepadanya, tiba-tiba kedua matanya mencucurkan air mata ".
( H.R Bukhari, Muslim, Trmidzi dan Abu Dawud ).

Biasanya Rasulullah saw sendiri yang menyampaikan ayat ayat Allah kepada umat beliau dimanapun beliau berada .

Namun beliau ingin sekali mendengarkan ayat ayat Al Qur'an itu dibacakan oleh orang lain, apa yang bisa dirasakan oleh beliau.

Dan ternyata sungguh amatlah berat tanggung jawab beliau di dalam menyampaikan amanat Allah untuk umatnya.

Karena beliau tahu andaikan umatnya tidak mau melaksanakan apa yang beliau sampaikan, maka akibat apa yang akan diterima oleh umatnya  .

Seteah mendengarkan QS An NIsaa [ 4 ] : 41dan beliau langsung menagis karena beliau sendiri yang akan menjadi saksinya.

Ibaratnya di sekolah seorang walikelas ( orang tua para siswa di kelas tersebut ) dengan segala cara telah menyampaikan hal-hal yang baik agar para siswanya bisa naik kelas ke tingkat berikutnya.

Dia sudah tahu akibat yang akan diterima para siswanya apabila banyak melanggar dari apa yang dia sampaikan.

Sungguh banyak cara untuk mengatur waktu di dalam sehari semalam itu untuk membaca Al Qur'an. Cobalah kita renungkan dan teliti setiap harinya itu lebih dominan mana yang kita baca atau kikta dengar ?

Pernahkah hati kita tersentuh ketika ada ayat ayat Al Qur'an terdengar oleh kedua telinga kita, atau saat kita membaca Al Qur'an  ?  

Kalau kita tidak mau mendengar atau tidak mau membaca ayat ayat Al Qur'an, maka ada apakah yang sedang terjadi, yang sedang dialami oleh diri kita itu ?

Kalau kita sudah menyadari bahwa hal itu akan merugikan kita, akan membuat kita celaka, maka langkah apakah yang harrus kita perbuat, apakah kita akan melaksanakannya nanti aja kalau sudah usia lanjut, atau nanti saja membacanya kalau ada kesempatan ( setelah urusan dunianya selesai ). 

Ingat kematian itu selalu menyertai kita kemanapun kita pergi dan dimanapun kita berada, dan masalah kematian setiap orang hanya Allah yang tahu, mengapa manusia tidak ada yang tahu masalah kematian ?

Maksudnya adalah agar manusia jauh-jauh telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk hal tersebut. Dan kematian akan datang secara tiba-tiba kepada kita .

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya .

Wallaahua’lam .
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar