Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh,
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Ibnu Mas'ud r.a berkata ,
"Nabi Muhammad saw bersabda kepadaku, 'Bacakan Al Qur'an kepadaku'. Aku
bertanya, ' Ya Rasulullah, apakah aku harus membacakannya kepadamu, padahal Al
Qur'an itu diturunkan kepadamu ?
Beliau bersabda, "
Sesungguhnya aku ingin mendengarkannya dari selain aku'. Lalu aku membacakan
kepadanya surah An Nisaa' hingga ketika aku sampai pada QS An Nisaa [ 4 ] : 41 yang berbunyi sebagai
berikut :
" Fakaifa idzaa ji'naa
min kulli ummatin bisyahiidin waji'naa bika 'alaa haaa ulaaa i syahiida "
yang artinya sebagai
berikut, " Maka bagaimanakah ( halnya orang kafir nanti ), apabila Kami
mendatangkan seseorang saksi ( rasul ) dari tiap-tiap umat
dan Kami mendatangkan kamu
( Muhammad ) sebagai saksi atas mereka itu ( sebagai umatmu ) ". Cukuplah
sekarang'.
Kemudian, aku berpaling
kepadanya, tiba-tiba kedua matanya mencucurkan air mata ".
( H.R Bukhari, Muslim,
Trmidzi dan Abu Dawud ).
Biasanya Rasulullah saw
sendiri yang menyampaikan ayat ayat Allah kepada umat beliau dimanapun beliau
berada .
Namun beliau ingin sekali
mendengarkan ayat ayat Al Qur'an itu dibacakan oleh orang lain, apa yang bisa
dirasakan oleh beliau.
Dan ternyata sungguh
amatlah berat tanggung jawab beliau di dalam menyampaikan amanat Allah untuk
umatnya.
Karena beliau tahu
andaikan umatnya tidak mau melaksanakan apa yang beliau sampaikan, maka akibat
apa yang akan diterima oleh umatnya .
Seteah mendengarkan QS An
NIsaa [ 4 ] : 41dan beliau langsung menagis karena beliau sendiri yang akan
menjadi saksinya.
Ibaratnya di sekolah seorang
walikelas ( orang tua para siswa di kelas tersebut ) dengan segala cara telah
menyampaikan hal-hal yang baik agar para siswanya bisa naik kelas ke tingkat
berikutnya.
Dia sudah tahu akibat yang
akan diterima para siswanya apabila banyak melanggar dari apa yang dia
sampaikan.
Sungguh banyak cara untuk
mengatur waktu di dalam sehari semalam itu untuk membaca Al Qur'an. Cobalah
kita renungkan dan teliti setiap harinya itu lebih dominan mana yang kita baca
atau kikta dengar ?
Pernahkah hati kita
tersentuh ketika ada ayat ayat Al Qur'an terdengar oleh kedua telinga kita,
atau saat kita membaca Al Qur'an ?
Kalau kita tidak mau
mendengar atau tidak mau membaca ayat ayat Al Qur'an, maka ada apakah yang
sedang terjadi, yang sedang dialami oleh diri kita itu ?
Kalau kita sudah menyadari
bahwa hal itu akan merugikan kita, akan membuat kita celaka, maka langkah
apakah yang harrus kita perbuat, apakah kita akan melaksanakannya nanti aja
kalau sudah usia lanjut, atau nanti saja membacanya kalau ada kesempatan (
setelah urusan dunianya selesai ).
Ingat kematian itu selalu
menyertai kita kemanapun kita pergi dan dimanapun kita berada, dan masalah
kematian setiap orang hanya Allah yang tahu, mengapa manusia tidak ada yang
tahu masalah kematian ?
Maksudnya adalah agar
manusia jauh-jauh telah mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk hal
tersebut. Dan kematian akan datang
secara tiba-tiba kepada kita .
Semoga bisa bermanfaat
bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya .
Wallaahua’lam .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar