Selasa, 13 Agustus 2019

MENGAPA UMAT ISLAM MUNDUR ?


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  . 
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Secara umum mengapa umat Islam terjadi kemunduran dalam bidang usaha

1.Kurang  gairah dalam bidang usaha .

Sikap mental umat Islam khususnya di dunia usaha dan wira usaha  itu kurang bergairah ; bila sudah berhasil maka sudah dianggapnya cukup . Tidak ada lagi minat untuk mengembangkan apa yang telah diperolehnya .

2. Kurang tekun dalam menjalankan usaha .

Di dalam menghadapi dunia usaha kurang tekun ( tidak ulet ) begitu beberapa kali jatuh langsung berhenti.

Kemudian kurang kesabaran ( inginnya begitu mulai langsung mendapatkan hasil yang memuaskan bagi dirinya ). Dan kurangnya ketabahan.

Dia tidak menyadari yang namanya usaha itu pasti jatuh bangun.Kalau bangunnya mau tetapi jatuhnya tidak mau, akhirnya apa  ?

Supaya usahanya tetap meningkat terus dan lestari, mulailah mencari kesana kemari ke orang pintar. Akibatnya apa ?

Yaaa, seperti yang telah diterangkan tadi, rezki yang didapat tidak akan mendatangkan barokah  .

3. Tidak gear menabung .

Kurangnya kesadaran menabung dan berprilaku terlalu boros. Hukum alam berlaku tidak mungkin selamanya sukses, pasti suatu saat akan mengalami kegagalan.

Tidak selamanya hidup dalam berlebihan, suatu saat akan mengalami kekurangan. Oleh karena itu sisihkanlah sebagian harta kita disaat kita dalam keadaan berlebih karena suatu saat kita akan mengalami kekurangan.

Kemudian yang disukai Allah itu cukup-cukup saja. Cukup itu tidak lebih dan tidak kurang. Tidak boleh terlalu boros, juga tidak boleh terlalu kikir;

4. Tidak berusaha untuk meningatkan kualitas diri .

Kurangnya kesadaran meningkatkan pengetahuan dan tenaga professional. 

Hal ini kita akui kebanyakan apabila sudah menemukan jalan kehidupan seperti itu dan sudah cukup untuk memenuhi segala kebutuhannya, 

maka yaaa sudah, tidak mau untuk menambah hal lainnya, apakah itu pengetahuan, atau yang lainnya, tidak mau meningkatkan profesinya.

Akhirnya apa ? Begiitu dia jatuh dari apa yang dihadapinya, bingung apa yang harus dilakukan layaknya seperti layang-layang yang putus. 

Karena dirinya merasa kaya orang sakit dan berusaha ingin sembuh, dan umum setiap kita sakit bagaimana caranya agar cepat sembuh.

Bagi yang imannya kuat ya pasti tidak akan tersesat, akan tetapi bagi mereka yang tidak kuat imannya mulailah dia tanya kesana, kesitu, kesono kepada orang yang dianggapnya pitar dan bisa membantunya. Akibatnya apa ? Sudah dia  jatuh, tertimpa tangga pula.

5. Kurangnya modal .

Kalau modal materi memang benar, dan banyak yang terhambat kerena unsur materi, akan tetapi apakah kita akan diam saja karena materi tidak ada.

Nah ini yang disebut orang itu mati sebelum mati. Paling tidak sebagai modal dasarnya adalah modal semangat kerja keras, modal keberanian,modal keuletan, modal kemauan.

Semoga bisa bermanfaat bagi kita semua dan dapat diambil hikmahnya untuk kita semua .

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar