Senin, 28 Oktober 2019

KELAHIRAN NABI MUHAMMAD ke 3



Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Setelah ke empat wanita yang dating ke rumah Sayydah Aminah rha secara aneh luar biasa yang tiada lain mereka adalah 
Hawwa istri Nabi Adam as ibunda dari seluruh manusia . Kemudian Sarrah istri nabiyullah Ibrahim as yang mendapat tugas dari untuk menemani Syidah Aminah rha .  
Kemudian Asiyah binti Muzāim yang diperintahkan Allah untuk menemani syyidah Aminah rha  . 
Dan wanita ke empat adalah  Maryam Ibunda Nabiyyullāh ‘Īsā a.s.
Kami semua ditugaskan Allah untuk menemani Sayyidah Aminah rha demi menyambut kehadiran Baginda Nabi s.a.w.

Keajaiban berikutnya adalah Sayyidah Āminah rha. melihat sekelompok manusia bercahaya saling berdatangan silih berganti memasuki ruangan beliau dan mereka memanjatkan puja-puji dan tasbih kepada Allah s.w.t. dengan berbagai macam bahasa yang berbeda-beda.

Detik berikutnya adalah Sayyidah Āminah rha. melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh beliau berbagai macam bintang-bintang di angkasa raya yang sangat indah berkilauan yang saling beterbangan di langit, ke segenap penjuru angkasa yang sangat cerah dipenuhi cahaya.

Maka, detik berikutnya adalah Allah s.w.t. perintahkan kepada Malaikat , maaikat Ridwan penjaga surga agar mengomando semua bidadari surga supaya berdandan rapi cantik jelita dan memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkotakan emas, intan permata yang gemerlapan dan menebarkan wewangian surga yang harum semerbak ke segala arah demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muammad s.a.w.

Selanjutnya, Allah s.w.t. limpahkan mandat khusus kepada Malaikat Jibrīa.s. untuk mengemban tugas agung dalam momen yang paling agung dan bersejarah bagi seluruh makhluk

Allah s.w.t., firman-Nya kepada Jibrīl:

يَا جِيْرَائِيْلُ صَفِّ رَاحَ الْأَرْوَاحِ فِيْ أَقْدَاحِ الشَّرَابِ، يَا رِضْوَانُ زَيِّنِ الْكَوَاعِبَ الْأَتْرَابَ وَ افْتَحْ نَوَافِحَ الْمِسْكِ الزَّكِيَّةِ لِظُهُوْرِ مُحَمَّدٍ سَيَّدُ الْبَرِيَّةِ، يَا جِبْرَائِيْلُ انْشُرْ سَجَادَاتِ الْقُرْبِ وَ الْوِصَالِ لِصَاحِبِ النُّوْرِ وَ الرِّفْعَةِ وَ الْاِتِّصَالِ، يَا جِيْرَائِيْلُ مُرْ مَالِكًا أَنْ يُغَلِّقَ أَبْوَابَ النِّيْرَانِ يَا جِيْرَائِيْلُ قُلْ لِرِضْوَانَ أَنْ يَفْتَحَ أَبْوَابَ الْجِنَانِ، يَا جِيْرَائِيْلُ الْبُسْ حُلَّةَ الرِّضْوَانِ، يَا جِيْرَائِيْلُ اهْبُطْ إِلَى الْأَرْضِ بالْمَلَائِكَةِ الصَّافِيْنَ وَ الْمُقَرَّبِيْنَ وَ الْكَرُوْبِيِّيْنَ وَ الْحَافِّيْنَ، يَا جِيْرَائِيْلُ نَادِ فِي السَّموَاتِ وَ الْأَرْضِ فِيْ طُوْلِهَا وَ الْعَرْضِ قَدْ آنَ أَوَانُ اجْتِمَاعِ الْمُحِبِّ بِالْمَحْبُوْبِ وَ الطَّالِبِ بِالْمَطْلُوْبِ.

Wahai Jibrīl, serukanlah kepada seluruh arwah suci para nabi, para rasūl dan para walī agar berkumpul berbaris rapi menyambut kedatangan Nabi Agung Muammad s.a.w.

Wahai Ridhwān, hiasilah para Bidadari yang muda belia nan cantik dan tebarkan wewangian misik yang amat harum demi menyambut kedatangan sebaik-baiknya makhluk.

Wahai Jibrīl, bentangkan hamparan kemuliaan dan keagungan derajat al-Qurb dan al-Wishāl kepada Nabi Agung Muammad s.a.w. yang memiliki nur dan maqam di sisi-Ku.

Wahai Jibrīl, perintahkanlah kepada Mālik agar menutup semua pintu neraka.

Wahai Jibrīl, perintahkanlah kepada Ridhwān agar membuka seluruh pintu surga.

Wahai Jibrīl, pakailah olehmu ullah ar-Ridhwān (pakaian khusus yang diliputi keridhaan) demi menyambut kekasih-Ku Nabi Agung Muammad s.a.w.
                                                                      
Wahai Jibrīl, turunlah ke bumi dengan membawa seluruh pasukan Malaikat Muqarrabīn, para Malaikat Karūbiyyīn, para Malaikat yang selalu mengelilingi ‘Arsy, perintahkan mereka semua untuk turun ke bumi dan berbaris rapi demi memuliakan dan mengagungkan kedatangan kekasih-Ku Nabi Agung Muammad s.a.w.

Wahai Jibrīl, kumandangkanlah seruan di seluruh penjuru langit hingga lapis ke tujuh dan di segenap penjuru bumi hingga lapisan paling dalam, dan beritakan kepada seluruh makhluk-Ku bahwa sesungguhnya….

Sekarang telah tiba saatnya kedatangan Nabi Agung Kekasih Allah s.w.t., Baginda Nabi Muammad s.a.w.

Kemudian seketika itu pula Malaikat Jibrīa.s. secepat kilat langsung melaksanakan seluruh mandat khusus dan agung dari Allah s.w.t. tersebut.

Serentak beliau bawa seluruh pasukan malaikat turun ke bumi hingga memenuhi seluruh gunung-gunung Makkah dan berbaris rapi meliputi seluruh tanah suci Makkah.

Sayap-sayap mereka terlihat laksana mega-mega putih berkilauan memenuhi angkasa.

Dan saat itu pula seluruh hewan-hewan yang ada di segenap penjuru bumi, lautan, dan di angkasa bersuka cita demi menyambut kedatangan Baginda Nabi Muammad s.a.w.
    
Ibunda Rasūl, Sayyidah Āminah rha. berkata:  
“ Saat itu pula, dengan idzin Allah bisa terlihat
“Dan aku lihat pula para malaikat datang bergerombongan silih berganti sambil membawa mabkharah (tempat dupa) berupa emas merah dan emas putih yang berisikan dupa-dupa wewangian dari surga yang semerbak harumnya memenuhi seluruh jagad raya, sambil bergemuruh suara mereka mengucapkan shalawat dan salam kepada Nabi Agung Muammad s.a.w.”

Sayyidah Āminah rha. jelas olehku menara-menara yang ada di Syria dan Palestina.

Aku juga melihat tiga pilar bendera yang dibawa oleh para malaikat. Yang satu ditancapkan di jagad timur, yang satu ditancapkan di jagad barat dan yang satunya lagi di atas Ka‘bah Baitullāh.  Subhanallah .  Allahu Abar.

Sayyidah Aminah rha sangat senang dan gembira dengan kedatangan mereka, namun juga diliputi beribu pertanyaan yang tidak bisa diungkap dengan kata – kata  .

Karena semuanya itu terjadi dengan secara aneh tapi nyata .  Aneh karena diluar daya nalar manusia biasa. Nyata karena betul – betul dialaiminya oleh diri beliau yakni Sayyidah Aminah rha.  Lalu bagaimanakah kisah jelang kelahiran Nabi Muhammad saw ini ? 

Ikuti ceritanya di Kelahiran Nabi Muhammad saw ke 4

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaika

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar