Selasa, 22 Oktober 2019

MARAH dan HATI .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Wahai saudaraku alangkah ruginya hidup bila sedikit sedikit marah , hanya masalah sepele saja gampang marah .

Marah itu adalah sifat setan maka jangan dipelihara, apalagi ditumbuh kembangkan.

Lebih baik gantikan marah kita dengan sifat sabar dan tawakal akan jauh lebih bermanfaat.

Orang kalau lagi marah pasti deh emosinya tidak terkontrol, nafas sesak, tersengal – sengal .

Orang kalau lagi maah pasti akan lupa diri , dan itu semakin disukai oleh setan .

Nanti kalau marahnya sudah selesai , emosinya sudah rendah , baru deh muncul rasa sesal dan badan akan terasa lemas dan lunglai .

Akhirnya minta maaf. Bagi dirinya setelah minta maaf itu bisa selesai.

Tapi bagi yang dimarahi , karena hatinya sakit , tidak semudah itu melupakannya.

Yang berbahaya itu bila bertemunya dengan orang yang pendendam , maka suatu saat dia akan membalas.

Ia belum puas kalau belum membalaskan sakit hatinya. Biar dia tahu bagaimana rasanya kalau dirinya disakiti.

Setan bertemu dengan setan, maka pasti akan semakin ramai , semakin sengit , pertarungannya semakin hebat.

Oleh karena itu salah satu cara untuk meredam kemarahan adalah dengan kita kendalikan hati kita, kita turunkan emosi kita .

Akal dan fikiran kita bermain apakah kalau kita marah akan menguntungkan ataukah merugikan.

Kalau akan membahayakan atau merugikan maka segeralah STOP marahnya.

Bila masih juga mau marah, maka segeralah ke kamar mandi dan berwudhu . Mudah2an setelah terkena air wudhu marahnya mereda.

Bila masih juga begtu, maka segeralah duduk, jangan berdiri saja agar kemarahannya turun.

Kalau saat duduk masih juga akan marah, maka segeralah berbaring dan jangan pedulikan apa yang ada di sekelilingnya, bacalah istighfar terus, jangan berhenti.
Insya Allah kemarahan akan berhenti.

Itulah makanya karena kemarahan itu sumbernya dari hati, maka hati kitalah yang harus dikendalikan.

Semoga saja kita semua bisa kendalikan emosi kita, kita buang kemarahan kita dan mari kita gantikan dengan sifat sabar. Insya Allah bermanfaat.

Wallaahua’lam .
Subhanakalloohuma wa bihamdika asyhadu an laa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atuubu ilaihi .

        Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar