Sabtu, 11 Januari 2020

ALLAH SWT SELALU MEMBERIKAN KELEBIHAN KEPADA ORANG2 YANG SENANTIASA DEKAT DENGAN-NYA.


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

JASAD YANG BAUNYA HARUM SEMERBAK WANGI .

Dikisahkan di daerah Madura ada seorang wanita tua yang tinggalnya di dekat sebuah Masjid .


Anggap saja namanya adalah nenek Nuryakin . Ia tidak punya sanak saudara , hidupnya sendirian .


Kegiatan sehari harinya adalah membersihkan masjid baik di bagian dalam ruang masjid atapun di halaman masjid. Semua itu ia lakukan sendirian.

Bila selesai bersih bersih masjid , kemudian ia pulang ke rumahnya untuk beristirahat.

Masjid itu awalnya sangat sederhana , namun seiring berjalannya waktu lama kelamaan masjid itu direnovasi menjadi besar dan luas, karena di setiap Jum’at itu jama’ahnya Alhamdulillah selalu banyak .

Banyak orang yang berkata bahwa setelah beribadah di masjid itu beberapa kali , terasa segala sesuatu masalah dimudahkan oleh Allah, segala kesempitan dilapangkan oleh Allah swt .

Dan hal itu cerita dari seseorang lalu menyebar kepada yang lainnya . Karena penasaran maka mereka pada melaksanakan ibadah di masjid itu.


Dan benar saja apa yang dikatakan oleh orang lain itu benar bukti nyata untuk dirinya .

Karena masjid itu bertambah besar , maka dalam mengurus masjid juga memerlukan tenaga yang extra.

Akhirnya orang yang dianggap sesepuh masjid dan sesepuh di kampung itu mengadakan rapat di masjid tersebut .


Setelah yang diundang pada datang , maka disampaikanlah keinginannya mengundang hadirin itu adalah untuk membentuk badan pengurus masjid, khususnya untuk bersih – bersih. Karena selama ini yang melakukan pembersihan masjid itu adalah seorang wanita tua yang tinggalnya di samping masjid itu .


Pendapat sesepuh kampung sekaligus sesepuh masjid itu disetujui oleh para hadirin.

Maka terbentuklah badan pegurus masjid. Setelah pengurus terbentuk maka keesokan harinya mulailah mereka pelaksanaan kerja.


Sang nenek setiap ke masjid membawa sapu , masuk ke ruangan masjid sudah bersih , mau nyapu halaman masjid juga sudah bersih, lalu ia pulang dengan wajah yang lesu.


Keesokan harinya sang nenek itu berbuat seperti itu lagi, dan kejadiannya sama seperti hari kemarin .


Setelah beberapa hari kejadiannya selalu sama. Maka nenek itu duduk di pinggir masjid sambil menangis . Hal itu diketahui leh sesepuh masjid itu.

Anggap saja namanya Haji Bimbang . Kemudian ia bertanya kepada nenek Nuryakin kenapa menangis disitu , apa yang ditangisi nek . Lalu Nuryakin menjelaskan permasalahannya mengapa ia sedih sampai menangis .

Si Bimbang menjawab dengan halus yaitu begini nek, nenek sudah sepuh , kasihan melihat nenek menyapu ruang masjid dan halaman masjid yang besar itu sendirian saja , maka kami telah menugaskan beberapa orang untuk menggantikan kerjaan nenek .


Tangisan nenek mendengar itu bertambah keras. Walaupun nenek di rumah , kami tetap menyantuni nenek, jadi jangan khawatir nenek tidak dijamin makannya.

Tangisan nenek itu menjadi semakin keras dan sambil berkata saya tidak mau dibayar , biarkan saja tetap membersihkan masjid ini . saya tidak butuh belas kasihan siapapun. Yang saya butuhkan hanya kasih sayang Allah.


Kalau saya diberhentikan kerja, lalu bagaimana saya harus mencurahkan kasih sayang saya kepada Allah, mumpung saya masih hidup.

Kalau Allah sudah tidak sayang lagi sama saya lalu di akhirat siapa lagi yang memberikan kasih sayang itu kepada saya .
Si Bimbang bingung mendapat jawaban seperti itu , akhirnya ia memutuskan mengizinkan nenek nuryakin membersihkan masjid tapi cukup di halaman masjid saja .


Mendengar jawaban itu langsung si nenek berhenti menangis dan bersujud disitu, berterima kasih kepada Allah ternyata Allah masih memperhatikan dirinya.


Setelah berjalan beberapa lama pada suatu hari Si Bimbang melihat halaman masjid masih kotor, artinya nenek tidak membersihkannya. Ya sudahlah biar saja mungkin nenek masih tidur .


Keesokan harinya halaman bertambah kotor , Si Bimbang mulai timbul tanda tanya , kalau akan dibersihkan takutnya nenek akan marah, tapi kalau didiamkan maka halaman akan semakin kotor maka is pergi ke rumah nenek dengan beberapa orang pengurus masjid .


Setelah mengetuk beberapa kali tidak ada jawaban maka terpaksa membuka pintu rumah nenek yang kebetulan tidak terkunci .


Lalu dicarinya si nenek dan ternyata ada di kamarnya sedang sujud di atas sajadah.


Karena nenek itu sedang shalat maka tidak mau diganggunya , jadi mereka menunggu di ruang depan.
Setelah ditunggu beberapa waktu nenek belum juga keluar, maka mereka terpaksa menengok lagi ternyata masih saja sujud.


Lalu didekatinya nenek itu dan ternyata si nenek telah meninggal dunia tanpa ada yang tahu kapan meninggalnya. Ia meninggal dalam keadaan sujud .
INNA LILLAAHI WA INNAILAIHI ROOJI'UUN .

Akhirnya nenek Nuryakin diurus sebagaimana mestinya oleh para pengurus masjid dan juga oleh warga sekitar masjid yang tahu .

Kemudian diutuslah beberapa orang untuk menggali liang lahat buat si nenek. Disinilah terjadi keanehan mereka yang meggali merasa mencium bau wangi .

Setelah megambil segenggam tanah galian , lalu diciumnya , maka tahulah bahwa tanah inilah yang berbau wangi . Tapi bagi yang tidak menggali tidak bau wangi. Bila ikutan menggali kubur lagi bau wangi itu tercium lagi .

Dan tetap mereka bekerja sampai selesai . Kemudian seorang diantara mereka memberitahukan ke rumah si nenek lalu menceritakan apa yang terjadi .

Ternyata di rumah itupun terjadi hal yang sama yaitu tubuh si nenek Nuryakin itu baunya sangat wangi sekali .

Setelah selesai semuanya maka dikuburlah si nenek itu. Dan
pada malamnya ada dua orang Syekh yaitu Syekh taubat dan Syekh IKhlas yang kebetulah tinggal di kampung itu untuk menjadi imam masjid secara bergantian .

Keduanya didatangi oleh Rasulullah saw bersama si nenek Nuryakin dan memberitahukan kepada Syekh Taubat bahwa nenek itu adalah kekasih beliau karena ia selalu bersolawat kepadaku siang malam tanpa henti.

Syekh Taubatpun pun bangun dari tidurnya dan menceritakan kepada temannya Syekh Ikhlas tentang kejadian mimpinya . Ternyata temannya atau Syekh Ikhlas juga bermimpi seperti itu .

Jadi si nenek itu baik di alam kuburnya mapun di alam akhirat hidupnya berbahagia karena telah menjadi kekasih Rasulullah saw .

Oleh karena itu jadikanlah cerita d atas itu sebagai pembelajaran untuk kita bahwa apapun yang kita kerjakan , yang kita ucapkan atas dasar rasa cinta kepada Allah dan RasulNya , maka Insya Allah , Allah akan memberikan balasan yang setimpal sesuatu dengan apa yang telah diamalkannya .


Sedangkan kebanyakan di antara kita melakukan ibadah itu hanya sekedar memenuhi kewajiban saja .


Coba sekarang dirubah pola pikirnya . Jadikan ibadah yang dikerjakan itu sebagai suatu kebutuhan.


Sebab selama kita masih butuh kehidupan maka kita butuh juga ibadah yang harus kita kerjakan .

Bila setiap ibadah dilakukan sesuatu kebutuhan , sekarang tingkatkan lagi atas dasar cinta keada Allah dan RasulNya . Insya Allah , Allah tidak pernah ingkar janji kepada kita semua.

Kita tidak perlu mengharapkan pujian dari siapapun yang terpenting adalah kita mendaptkan pujian dan rido Allah . Wallahua’lam

Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar