Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa
anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina
aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
JASAD YANG BAUNYA HARUM SEMERBAK
WANGI .
Dikisahkan di daerah Madura ada
seorang wanita tua yang tinggalnya di dekat sebuah Masjid .
Anggap saja namanya adalah nenek
Nuryakin . Ia tidak punya sanak saudara , hidupnya sendirian .
Kegiatan sehari harinya adalah
membersihkan masjid baik di bagian dalam ruang masjid atapun di halaman masjid.
Semua itu ia lakukan sendirian.
Bila selesai bersih bersih masjid ,
kemudian ia pulang ke rumahnya untuk beristirahat.
Masjid itu awalnya sangat sederhana
, namun seiring berjalannya waktu lama kelamaan masjid itu direnovasi menjadi
besar dan luas, karena di setiap Jum’at itu jama’ahnya Alhamdulillah selalu
banyak .
Banyak orang yang berkata bahwa
setelah beribadah di masjid itu beberapa kali , terasa segala sesuatu masalah
dimudahkan oleh Allah, segala kesempitan dilapangkan oleh Allah swt .
Dan hal itu cerita dari seseorang
lalu menyebar kepada yang lainnya . Karena penasaran maka mereka pada
melaksanakan ibadah di masjid itu.
Dan benar saja apa yang dikatakan
oleh orang lain itu benar bukti nyata untuk dirinya .
Karena masjid itu bertambah besar ,
maka dalam mengurus masjid juga memerlukan tenaga yang extra.
Akhirnya orang yang dianggap sesepuh
masjid dan sesepuh di kampung itu mengadakan rapat di masjid tersebut .
Setelah yang diundang pada datang ,
maka disampaikanlah keinginannya mengundang hadirin itu adalah untuk membentuk
badan pengurus masjid, khususnya untuk bersih – bersih. Karena selama ini yang
melakukan pembersihan masjid itu adalah seorang wanita tua yang tinggalnya di
samping masjid itu .
Pendapat sesepuh kampung sekaligus
sesepuh masjid itu disetujui oleh para hadirin.
Maka terbentuklah badan pegurus masjid. Setelah pengurus terbentuk maka
keesokan harinya mulailah mereka pelaksanaan kerja.
Sang nenek setiap ke masjid membawa
sapu , masuk ke ruangan masjid sudah bersih , mau nyapu halaman masjid juga
sudah bersih, lalu ia pulang dengan wajah yang lesu.
Keesokan harinya sang nenek itu
berbuat seperti itu lagi, dan kejadiannya sama seperti hari kemarin .
Setelah beberapa hari kejadiannya
selalu sama. Maka nenek itu duduk di pinggir masjid sambil menangis . Hal itu
diketahui leh sesepuh masjid itu.
Anggap saja namanya Haji Bimbang .
Kemudian ia bertanya kepada nenek Nuryakin kenapa menangis disitu , apa yang
ditangisi nek . Lalu Nuryakin menjelaskan permasalahannya mengapa ia sedih
sampai menangis .
Si Bimbang menjawab dengan halus
yaitu begini nek, nenek sudah sepuh , kasihan melihat nenek menyapu ruang
masjid dan halaman masjid yang besar itu sendirian saja , maka kami telah
menugaskan beberapa orang untuk menggantikan kerjaan nenek .
Tangisan nenek mendengar itu
bertambah keras. Walaupun nenek di rumah , kami tetap menyantuni nenek, jadi
jangan khawatir nenek tidak dijamin makannya.
Tangisan nenek itu menjadi semakin
keras dan sambil berkata saya tidak mau dibayar , biarkan saja tetap
membersihkan masjid ini . saya tidak butuh belas kasihan siapapun. Yang saya
butuhkan hanya kasih sayang Allah.
Kalau saya diberhentikan kerja, lalu
bagaimana saya harus mencurahkan kasih sayang saya kepada Allah, mumpung saya
masih hidup.
Kalau Allah sudah tidak sayang lagi
sama saya lalu di akhirat siapa lagi yang memberikan kasih sayang itu kepada
saya .
Si Bimbang bingung mendapat jawaban
seperti itu , akhirnya ia memutuskan mengizinkan nenek nuryakin membersihkan masjid
tapi cukup di halaman masjid saja .
Mendengar jawaban itu langsung si
nenek berhenti menangis dan bersujud disitu, berterima kasih kepada Allah
ternyata Allah masih memperhatikan dirinya.
Setelah berjalan beberapa lama pada
suatu hari Si Bimbang melihat halaman masjid masih kotor, artinya nenek tidak
membersihkannya. Ya sudahlah biar saja mungkin nenek masih tidur .
Keesokan harinya halaman bertambah
kotor , Si Bimbang mulai timbul tanda tanya , kalau akan dibersihkan takutnya
nenek akan marah, tapi kalau didiamkan maka halaman akan semakin kotor maka is
pergi ke rumah nenek dengan beberapa orang pengurus masjid .
Setelah mengetuk beberapa kali tidak
ada jawaban maka terpaksa membuka pintu rumah nenek yang kebetulan tidak
terkunci .
Lalu dicarinya si nenek dan ternyata
ada di kamarnya sedang sujud di atas sajadah.
Karena nenek itu sedang shalat maka
tidak mau diganggunya , jadi mereka menunggu di ruang depan.
Setelah ditunggu beberapa waktu
nenek belum juga keluar, maka mereka terpaksa menengok lagi ternyata masih saja
sujud.
Lalu didekatinya nenek itu dan
ternyata si nenek telah meninggal dunia tanpa ada yang tahu kapan meninggalnya.
Ia meninggal dalam keadaan sujud .
INNA LILLAAHI WA INNAILAIHI
ROOJI'UUN .
Akhirnya nenek Nuryakin diurus
sebagaimana mestinya oleh para pengurus masjid dan juga oleh warga sekitar
masjid yang tahu .
Kemudian diutuslah beberapa orang
untuk menggali liang lahat buat si nenek. Disinilah terjadi keanehan mereka
yang meggali merasa mencium bau wangi .
Setelah megambil segenggam tanah
galian , lalu diciumnya , maka tahulah bahwa tanah inilah yang berbau wangi .
Tapi bagi yang tidak menggali tidak bau wangi. Bila ikutan menggali kubur lagi
bau wangi itu tercium lagi .
Dan tetap mereka bekerja sampai
selesai . Kemudian seorang diantara mereka memberitahukan ke rumah si nenek
lalu menceritakan apa yang terjadi .
Ternyata di rumah itupun terjadi hal
yang sama yaitu tubuh si nenek Nuryakin itu baunya sangat wangi sekali .
Setelah selesai semuanya maka
dikuburlah si nenek itu. Dan
pada malamnya ada dua orang Syekh
yaitu Syekh taubat dan Syekh IKhlas yang kebetulah tinggal di kampung itu untuk
menjadi imam masjid secara bergantian .
Keduanya didatangi oleh Rasulullah
saw bersama si nenek Nuryakin dan memberitahukan kepada Syekh Taubat bahwa
nenek itu adalah kekasih beliau karena ia selalu bersolawat kepadaku siang
malam tanpa henti.
Syekh Taubatpun pun bangun dari
tidurnya dan menceritakan kepada temannya Syekh Ikhlas tentang kejadian
mimpinya . Ternyata temannya atau Syekh Ikhlas juga bermimpi seperti itu .
Jadi si nenek itu baik di alam
kuburnya mapun di alam akhirat hidupnya berbahagia karena telah menjadi kekasih
Rasulullah saw .
Oleh karena itu jadikanlah cerita d
atas itu sebagai pembelajaran untuk kita bahwa apapun yang kita kerjakan , yang
kita ucapkan atas dasar rasa cinta kepada Allah dan RasulNya , maka Insya Allah
, Allah akan memberikan balasan yang setimpal sesuatu dengan apa yang telah
diamalkannya .
Sedangkan kebanyakan di antara kita
melakukan ibadah itu hanya sekedar memenuhi kewajiban saja .
Coba sekarang dirubah pola pikirnya
. Jadikan ibadah yang dikerjakan itu sebagai suatu kebutuhan.
Sebab selama kita masih butuh
kehidupan maka kita butuh juga ibadah yang harus kita kerjakan .
Bila setiap ibadah dilakukan sesuatu
kebutuhan , sekarang tingkatkan lagi atas dasar cinta keada Allah dan RasulNya
. Insya Allah , Allah tidak pernah ingkar janji kepada kita semua.
Kita tidak perlu mengharapkan pujian
dari siapapun yang terpenting adalah kita mendaptkan pujian dan rido Allah .
Wallahua’lam
Wallaahu
a’lam
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi waarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar