Assalamu’alaikum
warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa
iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa
anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina
aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
PELAJARAN
HIDUP
Kisah
Lukman dan anaknya syarat dengan hikmah yang bisa kita petik pelajarannya.
Banyak
nasehat yang perlu kita ketahui dari Lukmanul Hakim yang bisa kita baca dalam
Al Qur'an surat Lukman.
Berikut
kisah Lukman dan anaknya yang saya ambil dari beberapa atsar.
Abu
Luqman hendak mengajari anaknya tentang kehidupan ini, maka suatu hari ia
mengajak anaknya untuk pergi ke pasar. Untuk itu ia menyuruh anaknya menyiapkan
seekor keledaibagi mereka. Kemudian mereka berangkat.
Abu
Luqman menaiki keledainya dan menyuruh anaknya berjalan kaki mengikuti
disampingnya.
Selang
beberapa waktu kemudian mereka berpapasan dengan rombongan musafir dan
orang-orang itu berkata,
“Dasar
orangtua yang mau enaknya sendiri, anaknya disuruh berjalan kaki sedangkan ia
naik di atas keledai”.
Mendengar
itu kemudian Abu Luqmanpun turun dan menyuruh anaknya naik ke atas keledai.
Anaknya naik keledai dan Abu Luqmanpun berjalan kaki mengikuti disampingnya.
Tak
lama kemudian mereka berpapasan dengan kafilah yang lain lagi dan mendengar
orang-orang di kafilah itu bergumam,
“Dasar
anak tidak tahu diri, orangtuanya disuruh berjalan kaki sedang ia enak-enak
saja di atas keledai.”
Mendengar
itu, Abu Luqmanpun kemudian menghentikan keledainya dan kemudian ikut naik
bersama anaknya di atas keledai.
Dan
mereka kemudian berpapasan dengan rombongan musafir yang lain lagi. Abu Luqman
dan anaknya mendengar orang-orang dalam kafilah itu berkata,
“Dasar
ayah dan anak yang tidak punya rasa kasihan, keledai kurus kering begitu
dinaiki berdua.”
Kemudian
Abu Luqman turun dari keledai dan menyuruh anaknya juga turun. Mrk akhirnya
berjalan kaki & mengendong keledainya. Mrk mentertawakan sambil berkata,
“Lihat,
lihat, dasar orang-orang bodoh, membawa seekor keledai yang kuat tetapi tidak
dinaiki bahkan mrk mengendongnya”
Kemudian
Abu Luqman berkata kepada anaknya:
”Sesungguhnya
tidaklah terlepas seseorang itu dari perbincangan manusia. Maka orang yang
berakal tidaklah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah"
R E N U N G A N :
1. Selama kita selalu mengikuti pendapat orang lain maka selama itu pula kita dibuat lelah .
2. Sifat manusia itu benar saja diomongin apalagi salah lebih dari itu .
3. Bila kita ingin hidup tenang maka mari kita perhatikan ucapan Allah [ Al Qur'an ] dan ucapan Rasulullah saw [ Haits ] maka hanya itulah ucapan yang paling benar .
4. Bila ucapan Allah dan RasulNya maka sudah tidak ada lagi kata bijaksana , tidak ada lagi p.ertimbangan
Wallaahu
a’lam
Subhanakallaahumma
wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Wassalamu’alaikum
warahmatullaahi waarakaatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar