Senin, 13 Januari 2020

KISAH LUKMAN DAN ANAKNYA .


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

PELAJARAN HIDUP
Kisah Lukman dan anaknya syarat dengan hikmah yang bisa kita petik pelajarannya.

Banyak nasehat yang perlu kita ketahui dari Lukmanul Hakim yang bisa kita baca dalam Al Qur'an surat Lukman.

Berikut kisah Lukman dan anaknya yang saya ambil dari beberapa atsar.

Abu Luqman hendak mengajari anaknya tentang kehidupan ini, maka suatu hari ia mengajak anaknya untuk pergi ke pasar. Untuk itu ia menyuruh anaknya menyiapkan seekor keledaibagi mereka. Kemudian mereka berangkat.

Abu Luqman menaiki keledainya dan menyuruh anaknya berjalan kaki mengikuti disampingnya.

Selang beberapa waktu kemudian mereka berpapasan dengan rombongan musafir dan orang-orang itu berkata,

“Dasar orangtua yang mau enaknya sendiri, anaknya disuruh berjalan kaki sedangkan ia naik di atas keledai”.

Mendengar itu kemudian Abu Luqmanpun turun dan menyuruh anaknya naik ke atas keledai. Anaknya naik keledai dan Abu Luqmanpun berjalan kaki mengikuti disampingnya.

Tak lama kemudian mereka berpapasan dengan kafilah yang lain lagi dan mendengar orang-orang di kafilah itu bergumam,

“Dasar anak tidak tahu diri, orangtuanya disuruh berjalan kaki sedang ia enak-enak saja di atas keledai.”

Mendengar itu, Abu Luqmanpun kemudian menghentikan keledainya dan kemudian ikut naik bersama anaknya di atas keledai.

Dan mereka kemudian berpapasan dengan rombongan musafir yang lain lagi. Abu Luqman dan anaknya mendengar orang-orang dalam kafilah itu berkata,

“Dasar ayah dan anak yang tidak punya rasa kasihan, keledai kurus kering begitu dinaiki berdua.”

Kemudian Abu Luqman turun dari keledai dan menyuruh anaknya juga turun. Mrk akhirnya berjalan kaki & mengendong keledainya. Mrk mentertawakan sambil berkata,

“Lihat, lihat, dasar orang-orang bodoh, membawa seekor keledai yang kuat tetapi tidak dinaiki bahkan mrk mengendongnya”

Kemudian Abu Luqman berkata kepada anaknya:

”Sesungguhnya tidaklah terlepas seseorang itu dari perbincangan manusia. Maka orang yang berakal tidaklah dia mengambil pertimbangan melainkan kepada Allah"

R E N U N G A N  :

1. Selama kita selalu mengikuti pendapat orang lain maka selama itu pula kita dibuat lelah .

2. Sifat manusia itu benar saja diomongin apalagi salah lebih dari itu .

3. Bila kita ingin hidup tenang maka mari kita perhatikan ucapan Allah [ Al Qur'an ] dan ucapan Rasulullah saw [ Haits ] maka hanya itulah ucapan yang paling benar .

4. Bila ucapan Allah dan RasulNya maka sudah tidak ada lagi kata bijaksana , tidak ada lagi p.ertimbangan
 .
5. Ucapan Allah dan RasulNya hanya ada dua pilihan dan kita harus memilih salah satunya , kita tidak bisa memilih dua duanya. yaitu benar atau salah, haq atau bathil, untung atau rugi, pahala atau azab/siksa. dst . 

Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar