Assalamu’alaikum warahmatullaahi
wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim. Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu
minadz dzoolimiin.
Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha ,
haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;
Wahai saudaraku pada
suatu ketika Rasulullah saw sedang duduk sendirian sambil menangis . Dan akibat tangisan tersebut keadaan ARSY
sampai terguncang sangat hebat .
Allah Yang Maha Tahu,
sesungguhnya sudah mengetahui mengapa beliau menangis . Maka segera memanggil
malaikat Jibril as.
Setelah malaikat
Jibril as dating menghadap Allah maka Allah swt berkata ,
“ Wahai Jibril turunlah kamu ke dunia dan temui
Muhammad . Sampaikan salamku kepadanya dan tanyakan mengapa ia sampai menangis
? “
Jibril berfikir kenapa
tidak Allah saja langsung bertanya kepada kekasihNya ? Kenapa mesti melalui aku ? Ada
hikmah apa dibalik perintah itu ?
Ternyata Allah swt
berbuat seperti itu adalah agar seluruh malaikat , Jin , manusia dan bahkan
seluruh makhluknya baik yang di dalam bumi, yang berada di permukaan bumi, yang
berada di langit dan yang berada antara langit dan bumi bahwa “ Muhammad adalah
KEKASIHKU “
Kemudian malaikat
Jibrilpun turun menemui beliau. Setelah bertemu beliau kemudian Malaikat Jibril
berkata ,
“ Ya Habiballah.
Sesungguhnya Allah , Tuhanmu , mengirim salam kepadamu dan bertanya kenapa kamu
sampai menangis seperti itu sampai ARSY terguncang ? “
Jawab Nabi Muhammad
saw ,
“ Wahai Jibril yang
menyebabkan aku menangis karena aku teringat ucapan terakhir saudaraku ‘Isa
ibnu Maryam [ Nabi Isa as ] sebelum diangkat oleh Allah yaitu
“ In tu’adz
dzibhum fa innahum ‘ibaaduka , wa in
taghfir lahum fa innaka antal ‘aziizul hakim “
Yang artinya adalah
Jika Engkau menyiksa mereka , maka sesungguhnya mereka adalah hamba – hamba-Mu
dan jika Engkau mengampuni mereka , sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Perkasa lagi Maha Bijaksana “ .
QS Al Maidah [ 5 ] : 118 .
Wahai Jibril dengan
ucapan Isa ini , menandakan Isa lepas tangan [ tidak mau bertanggung jawab ]
terhadap urusan umat Allah.
Ia tidak mau
bertanggung jawab lagi , semua urusan diserahkan kepada sepenuhnya Allah , lalu
apakah Allah swt akan menyiksa mereka atau mengampuninya ?.
Tapi saya , wahai
Jibril , tidak mau berpisah dengan umatku di dunia ini kalau tidak ada jaminan
keselamatan buat umatku dari Allah .
Akhirnya Jibril
kembali melapor kepada Allah swt tentang pertemuannya dengan Hbibullah Muhammad
saw , padahal Allah lebih mengetahuinya .
Kemudian Jibril
diperinthkan turun kembali dan membawa satu surah yang sudah tercantum di dalam
Al Qur’an yaitu QS Ad Dhuhaa .
Setelah Jibril
selesai membaca surat ini , kemudian Jibril mengulang kembali ayat 5 yang berbunyi sebagai berikut ,
“ Wa la sau fa
yu’thiika rabbuka fatardhaa “
Yang artinya adalah ,
“ Dan sungguh , kelak
Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , sampai engkau menjadi puas “.
Mendengar Jibril
mengulang – ulang ayat tersebut. Nabi Muhammad saw menangis kembali dan
tersungkur sujud syukur .
Sujudnya lama banget
. Dan dalam keadaan bersujud sambil menangis , kemudian beliau bangun dari sujud
dan berhadapan dengan jIbril , lalu beliau berkata
“ Wallaahi Yaa Jibril
. Wal ladzii nafsu Muhammadin bi yah dihi , laa ardha wa waahidun min ummati
yudz hibu fin naar “
Yang artinya adalah ,
“ Demi Allah , Wahai
Jibril , dan demi jiwa Muhammad yang berada dalam genggaman tangan Allah [
Kekuasaan-Nya ] , saya tidak akan pernah ridha , saya tidak akan pernah senang
, saya tidak akan pernah gembira , apapun yang Allah akan berikan kepadaku
kalau nanti di akhirat masih ada umatku yang disiksa di neraka jahanan walau
Cuma satu orang “ .
Subhanallah inilah
salah satu bentuk kecintaan dan kasih sayang Nabi Muhammad saw kepada umatnya,
dan itu termasuk kita semua. Ucapan beliau ini dibuktikan dengan firman Allah
yaitu
“ Wa maa ar sal naa
ka illaa rahmatan lil’aalamiin “
Yang artinya adalah ,
“ Tidaklah Kami
mengutus Engkau [ Muhmmad ] melainkan sebagai rahmat bagi
seluruh alam “
Ya Allah berilah kami
kekuatan agar kami bisa mencintaiMu dan kekasihMU , mencintai orang – orang
yang mencintaiMU dan mencintai segala amalan yang bisa mendekatkan kamu agar
bisa mencintaiMU.
Allahumma shalli ‘alaa
sayyidina Muhammadin abdika wa rasuulikan nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii wa
shahbihii wasalliman tasliiman .
RENUNGAN .
1 Cinta Rasulullah
saw terhadap umatnya melebihi cinta terhadap dirinya sendiri.
2. Bila Rasulullah
saw hanya mencintai dirinya sendiri, maka tugas beliau dari Allah sudah
dilaksanakan maka urusan selanjutnya terserah Allah. Seperti apa yang dilakukan
oleh Nabi Isa as.
3. Dengan kenyataan
seperti itu lalu apa timbal balik [ rasa
terima kasih ] dari kita untuk beliau ?
4. Apakah kita cukup
hanya dengan memuji muji beliau dengan hanya membacakan solawat kepada beliau,
lalu, marhabanan, solawatan, baca berjanji , atau berpuasa sunnah Senin dan
kamis serta berpuasa tiga hari dipertengahan buan ….itu saja ? .
5. Ada yang lebih
pening dari itu semua yaitu kita harus berusaha meniru akhlak Nabi Muhammad
saw.
6. Akhlak nabi
Muhammad saw adalah Al Qur’an . Jadi Al Quran itu bukan hanya untuk dibaca atau
diwirid, dijadikan dzikiran semata .
7. Al Qur’an harus
diamalkan ke dalam kehidupan sehari hari, itu kalau kita benar benar mencintai
Allah dan RasulNya.
8 Mari kita
berbicara, bersikap dan berprilaku Al Qur’an sesuai dengan kesanggupan kita
masing masing.
9. BIla poin ke 8 ini
dikerjakan maka itulah bahwa kita telah mencintai Allah dan Rasul-Nya .
Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika
asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar