Rabu, 08 Januari 2020

TANGISAN NABI MUHAMMAD SAW


Assalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Alhamdulillaahirrahmaanirrahiim.  Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad .

Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin  .
Laa ilaaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzoolimiin.

Ya ayyuhal adziina aamanut taqullooha , haqqo tuqootihi wa antum muslimuun
Amma ba’du ;

Wahai saudaraku pada suatu ketika Rasulullah saw sedang duduk sendirian sambil menangis .  Dan akibat tangisan tersebut keadaan ARSY sampai terguncang sangat hebat .

Allah Yang Maha Tahu, sesungguhnya sudah mengetahui mengapa beliau menangis . Maka segera memanggil malaikat Jibril as.

Setelah malaikat Jibril as dating menghadap Allah maka Allah swt berkata ,

“  Wahai Jibril turunlah kamu ke dunia dan temui Muhammad . Sampaikan salamku kepadanya dan tanyakan mengapa ia sampai menangis ? “

Jibril berfikir kenapa tidak Allah saja langsung bertanya kepada kekasihNya ?  Kenapa mesti melalui aku   ?  Ada hikmah apa dibalik perintah itu  ?

Ternyata Allah swt berbuat seperti itu adalah agar seluruh malaikat , Jin , manusia dan bahkan seluruh makhluknya baik yang di dalam bumi, yang berada di permukaan bumi, yang berada di langit dan yang berada antara langit dan bumi bahwa “ Muhammad adalah KEKASIHKU “

Kemudian malaikat Jibrilpun turun menemui beliau. Setelah bertemu beliau kemudian Malaikat Jibril berkata ,

“ Ya Habiballah. Sesungguhnya Allah , Tuhanmu , mengirim salam kepadamu dan bertanya kenapa kamu sampai menangis seperti itu sampai ARSY terguncang ? “

Jawab Nabi Muhammad saw ,
“ Wahai Jibril yang menyebabkan aku menangis karena aku teringat ucapan terakhir saudaraku ‘Isa ibnu Maryam [ Nabi Isa as ] sebelum diangkat oleh Allah yaitu

“ In tu’adz dzibhum  fa innahum ‘ibaaduka , wa in taghfir lahum fa innaka antal ‘aziizul hakim “

Yang artinya adalah Jika Engkau menyiksa mereka , maka sesungguhnya mereka adalah hamba – hamba-Mu dan jika Engkau mengampuni mereka , sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa  lagi  Maha Bijaksana “ .
QS  Al Maidah [ 5 ] : 118 .

Wahai Jibril dengan ucapan Isa ini , menandakan Isa lepas tangan [ tidak mau bertanggung jawab ] terhadap urusan umat Allah.

Ia tidak mau bertanggung jawab lagi , semua urusan diserahkan kepada sepenuhnya Allah , lalu apakah Allah swt akan menyiksa mereka atau mengampuninya ?.

Tapi saya , wahai Jibril , tidak mau berpisah dengan umatku di dunia ini kalau tidak ada jaminan keselamatan buat umatku dari Allah .

Akhirnya Jibril kembali melapor kepada Allah swt tentang pertemuannya dengan Hbibullah Muhammad saw , padahal Allah lebih mengetahuinya .

Kemudian Jibril diperinthkan turun kembali dan membawa satu surah yang sudah tercantum di dalam Al Qur’an yaitu QS Ad Dhuhaa .

Setelah Jibril selesai membaca surat ini , kemudian Jibril mengulang kembali  ayat 5 yang berbunyi sebagai berikut ,

“ Wa la sau fa yu’thiika rabbuka fatardhaa “

Yang artinya adalah ,
“ Dan sungguh , kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu , sampai engkau menjadi puas “.

Mendengar Jibril mengulang – ulang ayat tersebut. Nabi Muhammad saw menangis kembali dan tersungkur sujud syukur .

Sujudnya lama banget . Dan dalam keadaan bersujud sambil menangis , kemudian beliau bangun dari sujud dan berhadapan dengan jIbril , lalu beliau berkata

“ Wallaahi Yaa Jibril . Wal ladzii nafsu Muhammadin bi yah dihi , laa ardha wa waahidun min ummati yudz hibu fin naar “
Yang artinya adalah ,
“ Demi Allah , Wahai Jibril , dan demi jiwa Muhammad yang berada dalam genggaman tangan Allah [ Kekuasaan-Nya ] , saya tidak akan pernah ridha , saya tidak akan pernah senang , saya tidak akan pernah gembira , apapun yang Allah akan berikan kepadaku kalau nanti di akhirat masih ada umatku yang disiksa di neraka jahanan walau Cuma satu orang “ .

Subhanallah inilah salah satu bentuk kecintaan dan kasih sayang Nabi Muhammad saw kepada umatnya, dan itu termasuk kita semua. Ucapan beliau ini dibuktikan dengan firman Allah yaitu

“ Wa maa ar sal naa ka illaa rahmatan lil’aalamiin “

Yang artinya adalah ,
“ Tidaklah Kami mengutus Engkau  [  Muhmmad ] melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam “

Ya Allah berilah kami kekuatan agar kami bisa mencintaiMu dan kekasihMU , mencintai orang – orang yang mencintaiMU dan mencintai segala amalan yang bisa mendekatkan kamu agar bisa mencintaiMU.

Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammadin abdika wa rasuulikan nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii wa shahbihii wasalliman tasliiman .

RENUNGAN  .

1 Cinta Rasulullah saw terhadap umatnya melebihi cinta terhadap dirinya sendiri.

2. Bila Rasulullah saw hanya mencintai dirinya sendiri, maka tugas beliau dari Allah sudah dilaksanakan maka urusan selanjutnya terserah Allah. Seperti apa yang dilakukan oleh Nabi Isa as.

3. Dengan kenyataan seperti itu lalu apa timbal balik [  rasa terima kasih ] dari kita untuk beliau ?

4. Apakah kita cukup hanya dengan memuji muji beliau dengan hanya membacakan solawat kepada beliau, lalu, marhabanan, solawatan, baca berjanji , atau berpuasa sunnah Senin dan kamis serta berpuasa tiga hari dipertengahan buan ….itu saja ? .

5. Ada yang lebih pening dari itu semua yaitu kita harus berusaha meniru akhlak Nabi Muhammad saw.

6. Akhlak nabi Muhammad saw adalah Al Qur’an . Jadi Al Quran itu bukan hanya untuk dibaca atau diwirid, dijadikan dzikiran semata .

7. Al Qur’an harus diamalkan ke dalam kehidupan sehari hari, itu kalau kita benar benar mencintai Allah dan RasulNya.

8 Mari kita berbicara, bersikap dan berprilaku Al Qur’an sesuai dengan kesanggupan kita masing masing.

9. BIla poin ke 8 ini dikerjakan maka itulah bahwa kita telah mencintai Allah dan Rasul-Nya .

Wallaahu a’lam
Subhanakallaahumma wabihamdika asyhadu anlaa ilaaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaika .

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi waarakaatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar