Jumat, 31 Juli 2015

ABU LAHAB DAN ARWA BINTI HARB ( ISTRINYA ABU LAHAB ) -- ( QS 111 : 4 - 5 )

ABU  LAHAB  DAN ARWA BINTI HARB ( ISTRINYA ABU LAHAB )

Allah swt berfirman di dalam QS Al LAHAB ayat 4 - 5 yang artinya berbunyi sebagai berikut

Dan ( begitu pula ) istrinya, pembawa kayu bakar ( penyebar fitnah ) ( QS 111 : 4 ) Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal . ( QS 111 : 5 )

Melalui ayat ini Allah swt menegaskan bahwa istri Abu Lahab yang bernama Arwa binti Harb saudara perempuan Abu Sufyan bin Harb juga akan diazab olehNya. Mengapa terjadi seperti ini ? 

Karena ia telah menyebarkan fitnah terhadap Nabi Muhammad bahwa beliau itu bukan Rasul Allah, beliau adalah pendusta. Allah sudah berfirman bahwa fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan .

Beliau bicara itu bukan karena perintah Allah, tapi atas kemauan sendiri. Setiap beliau akan berdakwah, maka Arwa selalu menghalanginya dengan menebarkan benda tajam seperti pohon2 yg berduri ke tempat2 yang akan dilalui oleh beliau. 

Harta benda yang telah dimilikinya digunakan semuanya hanya untuk menghalangi perbuatan beliau. Itulah keburukan2 yang dilakukan oleh istri Abu Lahab.

Sekarang mari kita belajar dari kedua ayat ini, kita lihat situasi di sekitar kita, yang terjadi di kalangan masyarakat kita , juga di kalangan pemerintah. Apakah tidak sama seperti uraian ayat tersebut ? 

Sungguh amat menyedihkan sekali saat para pemimpin mengajukan sebagai calon pemimpin banyak menebarkan janji2 dan tebar pesona. Namun setelah usaha mereka berhasil, maka banyak sekali yang mengingkari janjinya. 

Mereka banyak yang bertengkar dikalangan mereka sendiri, sampai lupa pada tugasnya , Ada amanat apa mereka berada di tempat tersebut dan tugasnya apa yang harus dikerjakan. 

Kebanyakan mereka banyak yang bermuka manis kepada mereka yang beruntung, agar mendapatkan bagian dari keuntungan tersebut. 

Masalah kebenaran banyak dilalaikan, apalagi masalah agama. Sehingga banyak timbul berbagai macam konflik, kekacauan dimana-mana, hukum bisa dipermainkan. Keamanan , ketentraman, kedamaian masih belum bisa dirasakan, narkoba sudah mulai merebak sampai ke anak yang masih berusia sekolah dasar, korupsi dan manipulasi sudah dianggap hal biasa. 

Lapangan kerja semakin sempit sedangkan jumlah pertambahan penduduk meningkat amat pesat. Lahan pertanian untuk persiapan kebutuhan masyarakat luas, sudah mulai menyempit digantikan dengan berbagai macam pabrik-pabrik, industri-industri. 

Yang kaya semakin bertambah kaya sedangkan yang miskin semakin sengsara dan menderita. Apa yang terjadi itu semuanya berujung pada sifat-sifat Abu Lahab dan istrinya Arwa binti Harb yaitu sifat-sifat kebencian, dusta, sombong, hasad, kezaliman, fitnah . 

Semua sifat-sifat tersebut bila sudah merasuk ke dalam jiwa manusia maka dalam sekejap perangainya, karakternya akan berubah bukan seperti manusia biasanya, akan tetapi berubah menjadi binatang. 

Rasa kemanusiaannya sudah hilang apalagi untuk berbuat social . Kalau binatang memakan mangsanya itu hanya untuk mengisi perutnya karena lapar, bila sudah kenyang lantas, diam. 

Tapi ini manusia beda lagi, aji mumpungnya dipakai, selagi memegang posisi yang penting, maka dimanfaatkannya posisi itu dengan sebaik-baiknya demi kemakmuran dirinya, keluarganya, kroni-kroninya dan golongannya.


Semoga saja negeri ini segera sembuh dari keterpurukan, bangkit kembali, sehat dan kuat kembali, dan bisa sejajar dengan Negara-negara lainnya di dunia ini. Dan semoga warga Negara di negeri ini segera sadar diri, bisa mecintai tanah airnya sendiri. 

Suatu hal yang amat lucu penjajah asing yang bercokol di negeri ini selama 350 th lamanya bisa diusir, masa para penjajah dari orang kita sendiri tidak bisa ? 

Kuncinya adalah dari hati nurani masing-masing yang merasa masih menjadi warga Negara yang baik. Dan semoga saja watak dan karakter yang dimiliki oleh Abu Lahab dan istrinya itu tidak sampai menular kepada kita semua. Dan tentunya atas seizin dan ridha-Nya. 

Semoga kita semua dijauhkan dari berbagai macam prilaku buruk yang akan merusak amal kebaikan kita, merusak keimanan dan ke Islaman kita dan kita selalu berada dalam naungan rahmatNya dan ridhaNya . 

Aaaaamiin Yaa Rabbal’aalamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar