Kamis, 27 Desember 2018

SURAT AL IKHLAS DAN 70.000 MALAIKAT


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

JENAZAH DISHOLAWATI 70 RIBU MALAIKAT -

Kisah ini diriwayatkan oleh Anas bin Malik r.a.

Pada suatu pagi Rasulullah SAW bersama dengan sahabatnya Anas bin Malik r.a. melihat suatu keanehan. Bagaimana tidak, matahari terlihat begitu redup dan kurang bercahayaseperti biasanya.

Tak lama kemudian Rasulullah SAW dihampiri oleh Malaikat Jibril. Lalu Rasulullah SAW bertanya kepada Malaikat jibril :"Wahai Jibril, kenapa Matahari pagi initerbit dalam keadaan redup  ? Padahal tidak mendung?"

"Ya Rasulullah, Matahari ini nampak redup karena terlalu banyak sayap para malaikat yang menghalanginya. " jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Wahai Jibril, berapa jumlah Malaikat yang menghalangi matahari saat ini?"

"Ya Rasulullah, 70 ribu Malaikat." Jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa gerangan yang menjadikan Malaikat menutupi Matahari?"

Kemudian Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah SWT telah mengutus 70 ribu Malaikat agar membacakan shalawat kepada salah satu umatmu."

"Siapakah dia, wahai Jibril?" tanya Rasulullah SAW.

"Dialah Muawiyah...!!!" jawab Malaikat Jibril.

Rasulullah SAW bertanya lagi : "Apa yang telah dilakukan oleh Muawiyah sehingga saat ia meninggal mendapatkan kemuliaan yang sangat luar biasa ini?"

Malaikat Jibril menjawab : "Ketahuilah wahai Rasulullah, sesungguhnya Muawiyah itu semasa hidupnya banyak membaca Surat Al- Ikhlas di waktu malam, siang, pagi, waktu duduk, waktu berjalan, waktu berdiri, bahkan dalam setiap keadaan selalu membaca Surat Al-Ikhlas."

Malaikat Jibril melanjutkan penuturannya : "Dari itulah Allah SWT mengutus sebanyak 70 ribu malaikat untuk membacakan shalawat kepada umatmu yang bernama Muawiyah tersebut."

SubhanAllah.. Walhamdulillah. .Wala ilaha illallah..Wallahu akbar.

Rasulullah SAW bersabda : ''Apakah seorang di antara kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur'an dalam semalam?"
Mereka menjawab, "Bagaimana mungkin kami bisa membaca sepertigai Al-Qur'an?"
Lalu Nabi SAW bersabda, "Qul huwallahu ahad itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur'an.''
(H.R. Muslim no. 1922)

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.
Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

R E Z E K I .


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai saudaraku masih banyak diantara kita yang masih kurang memahami tentang masalah REZEKI .  

REZEKI itu adalah sesuatu yang telah kita terima dan bisa kita nikmati . REZEKI itu bukan hanya uang saja , tapi juga kesehatan, keimanan, keislaman , keselamatan dan sebagainya yang ada dalam tubuh kita juga itu merupakan rezeki.

Untuk itu janganlah mengartikan REZEKI dalam arti sempit . Sungguh makna rezeki itu amat luas .

Dan masalah REZEKI itu bukan urusan kita , tapi urusan Allah swt . Kenapa  ?

Karena yang memberi rezeki, yang memperluas rezeki, yang mempersempit rezeki, yang mencabut rezeki, itu semua adalah kerjaan Allah swt .

Tidak ada seorang makhlukpun yang tidak diberikan rezeki oleh Allah swt.  Untuk itu janganlah kita berkecil hati tidak diberikan rezeki oleh Allah swt.

Sehingga banyak mengeluh, kenapa hidup ini susah banget ? Hari ini kok rezeki sempit banget ? Bahkan di setiap berdo’a kita sering meminta agar rezekinya diperbanyak .

Andaikan Allah memperbanyak rezeki yang kita minta , lalu apakah kita sanggup mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah ?  Pertanyaan ini tidak pernah muncul dari dalam diri. Tahunya rezeki itu harus banyak.

Allah memberikan rezeki kepada kita itu sesuai dengan kadar kesanggupan kita untuk mempertanggung jawabkannya di hadapan Allah swt.

Diberi rezeki yang sesuai dengan kesanggupan saja belum mampu memanfaatkannya dengan baik sesuai dengan kehendak Allah , apalagi bila dikasih lebih banyak lagi ? 

Bisa jadi menjadi manusia yang lupa daratan, lupa lautan artinya menjadi lupa diri .

Wahai saudaraku secara umum rezeki itu terbagi menjadi tiga macam yaitu rezeki yang dijamin  ,  rezeki yang digantungkan  dan rezeki yang dijanjikan .

1.Rizki yang dijamin

Allah swt berfirman yang artinya ,
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata [Lauh Mahfuzh].”
QS. Huud ayat 6.

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa DIA tidak lupa kepada seorang makhlukpun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya , itulah makanya sampai ke binatan melata saja Allah memberikan rezeki. Apalagi kita sebagai manusia, sebagai hamba-Nya .

2.Rizki yang digantungkan

Allah swt berfirman yang artinya ,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka,”   
QS. Ar-Raad : 11.

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa tugas kita beribadah [ bekerja dan berusaha dan berdo’a , lalu berserah diri ] kepada Allah swt.

Untuk itu lakukanlah atau laksanakanlah amanat Allah swt yang telah datang kepada kita sesuai dengan syari’at agama agar mendapatkan rezeki dunia dan akhirat. Jadi bukun rezeki untuk dunianya saja .

3.Rizki yang dijanjikan

Allah swt berfirman yang artinya ,
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah [ni’mat]
kepadamu, dan jika kamu mengingkari [ni’mat-Ku], maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”.
QS. Ibrahim ayat 7

Melalui ayat ini Allah memberikan cara yang terbaik untuk mempermudah mendapatkan rezeki yaitu dengan memperbanyak bersyukur kepada Allah .

Namun sayangnya manusia masih banyak yang lupa mengaplikasikannya kedalam kehidupan sehari hari .

Jadi tidak cukup mengucapkan ALHAMDULILLAH saja dalam bersyukur , tapi kita manfaatkan rezeki yang datang kepada kita itu dengan baik dan benar menurt Allah swt.

Artinya manfaatkan setiap rezeki yang datang kepada kita itu untuk hal – hal yang disukai oleh Allah swt .

Sekali lagi cara yang termudah untuk mendatangkan rizki adalah syukuri rizki yang ada. 

Jangan pernah takut oleh rizki yang belum ada, tapi takutlah belum mensyukuri rizki yang sudah ada dengan syukur yang baik dan benar .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

K E I N G I N A N .


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Wahai  saudaraku setiap manusia pasti punya keinginan , pasti punya cita – cita dan pasti punya harapan untuk kehidupannya agar bisa menjadi lebih baik , lebih bahagia, lebih sejahtera .

Semua itu bergantung atas apa yang telah diusahakannya dan izin serta ridho-Nya .

Wahai saudaraku  suatu hal yang manuwiasi jika kita memiliki keinginan. Akan tetapi, keinginan kita tidak selalu sesuai dengan kenyataan, tidak selamanya terwujud sesuai harapan kita.

Kita ingin mudah ternyata susah, kita ingin cepat ternyata lambat, kita ingin ringan ternyata berat, kita ingin banyak ternyata sedikit.

Begitu banyak sekali keinginan manusia yang tidak sesuai dengan kenyataan.Nah, kita perlu memiliki kesiapan menghadapi kenyataan baik yang cocok maupun yang tidak cocok dengan keinginan kita.

Cara supaya kita siap adalah dengan yakin bahwa Allah lebih tahu apa yang terbaik untuk kita.

Karena apa yang kita inginkan selalu didasari dengan pengetahuan kita yang sangat dangkal tentang keinginan kita tersebut.

Kita ingin punya banyak uang karena merasa dengan uang itu bisa melakukan banyak hal, padahal boleh jadi ternyata kita belum siap menghadapi godaan yang datang manakala kita punya banyak uang. 
 
Kita ingin punya jabatan tinggi karena merasa dengan jabatan itu kita akan terhormat, padahal boleh jadi kita tidak siap dengan ujian jabatan itu yang bisa
menjerumuskan kita berbuat zholim.

Allah Swt. Berfirman yaitu ,

“ …….. Wa ‘asaa an takrohuu syaian wa huwa khorun lakum , wa ‘asaa an tuhibbuu saian wa huwa syarrul lakum , walloohu ya’lamu wa antum laa ya’lamuuna “

Yang artinya adalah  ,

“.. ….Boleh Jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu,
dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”  

(QS. Al Baqarah [2] : 216)

Jangan terburu-buru putus asa saat menghadapi kenyataan yang tidak kita sukai, karena boleh jadi itulah yang menjadi titik balik kita menjadi pribadi yang lebih tangguh, lebih kuat, lebih mandiri, dan lebih dekat dengan Allah Swt.

Sebaliknya jangan gugup merasa senang saat kita banyak mendapatkan apa yang kita sukai karena siapa tahu itu adalah ISTJRAD . 

Artinya Allah swt sedang menyesatkan kita, karena menjadikan kita semakin jauh dengan Allah swt, semakin menyepelekan syari’at agama , semakin lalai terhadap Allah swt .

Mengapa terjadi demikian  ?  Karena bukan berarti Allah itu zalim terhadap kita, akan tetapi kitalah yang telah menzamili diri sendiri .

Boleh kita memiliki keinginan. Namun, yang lebih penting adalah kita mengerti cara menyikapi keinginan yang tercapai dan yang tidak tercapai. 

Kita perlu senantiasa sadar bahwa mustahil setiap keinginan kita akan terkabul semuanya. 

Dan, kita perlu senantiasa yakin bahwa apa yang Alloh takdirkan terjadi pasti yang terbaik dan pasti mengandung hikmah.

Semoga Alloh Swt. memberikan kita kekuatan sehingga kita menjadi orang-orang yang senantiasa siap menghadapi apapun kenyataan hidup yang terjadi. 

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

Rabu, 26 Desember 2018

I’TIKAF


Assalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Dari Ibnu Abbas r.a. bahwa suatu ketika ia beri'tikaf dimasjid Rasululloh saw,lalu seorang datang dan memberi salam kepadanya,kemudian duduk, Ibnu Abbas r.a. berkata kepadanya, 

Hai fulan, aku melihatmu dlam keadaan gelisah dan sedih, Dia berkata “ Benar “ 

Wahai putra paman Rasululloh  .  Aku mempunyai tanggungan hutang kepada seseorang  . Demi kemulian kubur ini  ( maksudnya kubur Rasululloh saw ) aku tdk sanggup melunasinya “

Ibnu Abbas r.a berkata , “ Boleh kan aku berbicara kepadanya mengenaimu ??? “
Dia menjawab, “ Silakan,jika menurutmu itu adalah hal yg pantas “ .

Maka Ibnu Abbas r.a. memakai sandal kemudian keluar dari masjid .
Orang itu berkata , “ Apakah engkau lupa apa yang sedang engkau lakukan ( beri'tikaf ) ???  

Ibnu Abbas r.a menjawab, “ Tidak  ,   tetapi sesungguhnya aku telah mendengar penghuni kubur ini dalam waktu yang belum lama . Maka keluarlah Air mata dri kedua matanya---telah bersabda,

Barang siapa berjalan menunaikan hajat saudaranya dan berusaha bersungguh - sungguh didalamnya,maka hal ini lebih utama baginya daripada 10 thn i'tikaf dan barangsiapa yg beri'tikaf satu hari karena mengharap Ridha Allah, maka Alloh swt,akan menjauhkan antara dia dengan neraka sejauh tiga parit yg jarak antara satu paritnya lebih jauh daripada langit dan bumi. 

( Hr Thabrani,Baihaqi dan Hakim )

Dari hadits ini dpat diketauhi Dua keterangan

Pertama,mengenai pahala i'tikaf satu hari,Allah swt akan menjauhkan antara orang itu dgn neraka jahanam sejauh Tiga parit,dan begitu jauhnya jarak antara satu parit dgn parit brikutnya sehingga melebihi jauhnya antara langit dan bumi  .
Semakin sering dia bri'tikaf maka sebnyak itu pula dia akan mendapatkan kelebihan pahala .

Kedua,,yang merupakan ssuatu yg lebih penting drpda yg pertama adalah
menunaikan hajat" (keperluan) orang iIlam,yg disabdakan Rasululloh saw
lebih utama drpda beri'tikaf slama 10 thn .

Oleh karena itulah Ibnu Abbas r.a  tdk memperdulikan i'tikafnya,karena dapat ganti dan mungkin dapat dikerjakan pada kesempatan lain  .

Oleh karena itulah para sufi berkata, bahwa Allah swt sangat menghargai hati yg hancur, tidak seprti penghargaan-Nya kepada hal lain .

Inilah alasan mengapa dlm beberapa hadits diperingatkan agar berhati- hati  terhadap doa orang yg dizholimi .

Apabila Rasululloh saw mengirim kesuatu derah sbagai hakim,beliau senantiasa berpesan kepdanya, takutlah doa orang yang di zholimi. Wallohu'alam

Mudah"an manfaat utk kita semua sehingga kita bisa mengambil pelajaran darinya dn dapat kita amalkan dan sampaikan dalam kehidupan sehari .

Semoga uraian ini  bermanfaat untuk kita semua. Insya Allah . Aaaaamiin.

Wassalamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh