Rabu, 30 April 2014

SURAT AL MULK AYAT 18



Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk ayat 18  yaitu :

وَلَقَدْ كَذَّبَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ [٦٧:١٨]
Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasul-Nya). Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku.

Melalui ayat ini Allah swt memnjelaskan kepada kita semua bagaimanakah Dia memberitahu oang-orang musyrik, kafir dan munafik tentang kemarahaNya kepada mereka dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Dan Dia pun memberitahukan beberapa kejadian azab yang diturunkan kepada orang-orang yang sebelum mereka, karena sebagian besar mereka itu mendustakan rasulNya. Apabila kalian masih saja berbuat yang sama, maka tidak menutup kemungkinan peristiwa itu akan berulang . Lalu Allah swt jelaskan beberapa kejadian yang dialami oleh Kumnya Nabi Nuh as, semuanya habis ditenggelamkan dengan banjir yang maha dahsyat. Lalu kaumnya Nabi Syuaib Allah azab kamumnya dengan petir. Lalu Fir’aun dengan para pembesarnya, Allah tenggelamkan mereka di laur Merah.

Seharusnya kejadian demi kejadian itu dijadikan pelajaran buat kita semua, mengapa Aceh dikenalnya dengan Kota Serambi Mekah suatu nama yang amat baik, tapi justru bencana Stunami terjadi di sana, mengapa Allah keluarkan lumpur lapindo di daerah Sidoarjo, ada apakah sebenarnya para penduduk Sidoarjo itu. Lalu meletusnya Gunung Merapi, ada apakah para penduduk di sekitar gunung Merapi itu, gunung-gunung merapi di Indinesia itu kan banyak, tapi kenapa itu yang diizinkan Allah, terus gak lama kemudian gunung Sinabung.

Mengapa banyak kejadian banjir di kota-kota besar ? Karena manusianya gak mau bersahabat dengan alam. Setiap jalan sampai ke gang gang semuanya di aspal atau ditutup dengan semen, Lalu bagaimana air bisa diserap bumi kalau semuanya dututup, gak boleh masuk ke bumi. Akhirnya air akan mengalir ke tempat yang paling rendah. Serapan tidak ada, pepohonan banyak ditebang untuk dijadikan gedung-gedung. Lahan sawah ladang sudah semakin sempit, disulap menjadi lahan Industri, bagaimana pangan akan tercukupi ? Lalu buruh tani disuruh kerja apa ? Kepandaian kurang, pendidikan minim . Yang bisa menikmati itu semua siapa ? Tidak lain adalah orang-orang yang berduit.

Dari kejadian demi kejadian yang datang silih berganti, saling susul menyusul tiada henti oleh Allah mulai dibukakan, para oknum petinggi negara korupsi dibongkar, penyalah gunaan wewenang diungkap, keburukan ditujukkan, kejahatan meraja lela, hukum sepertinya bisa dimainkan, praktisi hukum bermain dengan hukum yang dijalaninya, semuanya serba instant, semuanya ingin memaksakan diri, semuanya merasa mengaku benar, semuanya banyak yang merasa dizalimi. Untuk meyakinkan bahwa dirinya benar, langsung memberikan pengumuman, kalau aku ternyata salah, silahkan gantung di tugu Monas. Astaghfirullah al’adziim. Negara ini mau dijadikan apa, mau dihancurkan atau mau diangkat derajatnya di kancah dunia.

Oleh karena itu jadikahlan kajian ayat ini sebagai pembelajaran buat kita semua kenapa.... kenapa..... kenapa dan ..... kenapa seperti ini  ?  Tidaklah mungkin ada akibat kalau tanpa sebab.  Tidaklah mungkin kalau kita menanam pohon mangga akan berbuah durian. Marilah kita semuanya bebenah diri untuk masing-masing memperbaiki diri, kita jaga negeri ini, kita junjung negeri ini, kita lestarikan negeri ini, agar bisa sederajat dengan negeri-negeri lain, dengan bangsa-bangsa lain. Terrutama yang harus kita tanamkan adalah pada generasi remaja dan muda saat ini sebagai calon generasi penerus bangsa republik tercinta ini.


Apakah kita semua rela kalau negeri ini dijajah oleh bangsa lain ? Apakah kita rela kalau negeri ini dikendalikan oleh bangsa lain ? Dan yang paling berbahaya itu adalah kalau negeri ini dijajah oleh bangsanya sendiri , waow, sungguh mengerikan, apa jadinya kalau negeri ini dijajah oleh para konglomerat, para pengusaha besar negeri ini ? Bagaimanakah nasib kaum miskin, masyrakat kalangan ekonomi bawah, gak bisa dibayangkan, dan susah untuk diucapkan.

SURAT AL MULK AYAT 17 - 18




Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk ayat 17 -  18  yaitu :

أَمْ أَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ [٦٧:١٧]
atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat mendustakan) peringatan-Ku?

Melalui ayat ini Allah swt meneruskan peringatanNya sebagaimana peringatan yang sebelumnya yaitu apakah kalian semua merasa aman dengan keberadaan kalian di uka bumi yang serb dimudahkan itu, mendapatkan makanan, harta, jabatan dapat diraihnya dengan mudah, kemana pergi dimanapun berada selalu aman . Siapakah yang berbuat itu semua ? Siapakah yang mengatur itu semua ? Siapakah yang menentukan itu semua ?

Lalu Allah swt menambahkan pertanyaan sebagai peringatan kepada manusia ; siksa dan azab bisa saja Allah datangkan, seandainya benar-benar datang kepada kita lalu akan berlindung kepada siapa ? Angin yang nampaknya bertiup halus bisa saja Allah datangkan bertiup kencang seperti puting beliung , angin topan hingga memporak prandakan tanaman dan perumahan, siapakah yang mampu mengatasinya ? Apakah kalian tidak tahu peristiwa di zaman nabi Luth as, karena banyak yang mendustakan rasulNya, lalu Allah turunkan hujan bukan air akan tetapi hujan batu, yang akhirnya mereka binasa semuanya.

Sungguh Allah Maha Berkehendak, setiap kehendakNya tidak ada yang mampu menolak ataupun yang mampu menghalangi. Mari kita kaji peringatan Allah di dalam QS Al An ‘am ayat 65 yaitu Nabi Muhammad saw diperintahkan Allah untuk memberitahukan kepada manusia yaitu  "Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)".

Dan Allah melanjutkan pertanyaanNya kepada mereka yang masih menentangnya, tidak mau tunduk, patuh dan taat kepadaNya, sedangkan segala sesuatu yang dibutuhkannya adalah dariNya. Adapun peringatannya yaitu di dalam QS Al Isra ayat 68 yang artinya berbunyi sebagai berikut , “Maka apakah kamu merasa aman (dari hukuman Tuhan) yang menjungkir balikkan sebagian daratan bersama kamu atau Dia meniupkan (angin keras yang membawa) batu-batu kecil? dan kamu tidak akan mendapat seorang pelindungpun bagi kamu, “

Semoga kita semuanya manjadi sadar diri. Contoh sederhana saja andaikata kita banyak menolong seseorang baik dengan nasihat, juga materinya sejak dia kecil sampai benar-benar bisa mandiri, anggap saja dia sukses. Setelah dia sukses dimana kondisi kita sudah melemah, lalu dia memusuhi kita , mencemarkan nama baik kita menghancurkan kehormatan kita. Coba sikap kita bagaimana apakah kita akan tertawa merasa senang, atau sebaliknya kita akan marah besar ?????? 

Yang pasti kita akan marah besar kepadanya, dan pasti akan meluncur ucapan dari mulut kita, “ Dasar anak tak tahu diri, tak tahu diuntung, sudah banyak ditolong, boro-boro berterima kasih, sebagai balasan, malah manjadi musuh, emangnya lagi kerasukan setan apaan sih “
.
Itulah contoh sederhana, baru antar sesama manusia, sekarang kalau dengan Allah sikap kita selalu menentang, memperolok-olok, melalaikan, mendustakan bahkan mengajak orang lain agar  jangan mengikuti perintah Allah, kira-kira gimana ?


Ya Allah Ya Rabb, bukakanlah mata hati kami , jiwa kami , nurani kami yang selama ini telah tertutup, agar kami bisa dengan mudah kembali ke jalanMu, jalan yang lurus yang Engkau ridoi.

Selasa, 29 April 2014

SURAT AL MULK AYAT 16




Sebagaimana yang telah kita ketahui bersama alam semesta beserta isinya adalah ciptaan Allah. Dengan bumi , maka manusia bisa berjalan kesono kemari dan dapat mengambil yang bermanfaat bagi dirinya, yang semuanya itu dimudahkan Allah. Dan itu semua merupakan rahmat Allah, maka sudah sepatutnya manusia harus banyak mengucap rasa syukur kepadaNya. Dan perlu diketahui bahwa semuanya akan kembali kepadaNya.

Namun sungguh amat disayangkan, kebanyakan manusia itu kufur terhadap nikat-nikmat Allah. Maka Allah pun mengancam kepada mereka yang tidak tahu berterima kasih yaitu orang-orang musyrik, kafir dan munafik dengan firmanNya di dalam QS Al Mulk ayat 16 yaitu :

أَأَمِنْتُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ أَنْ يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ فَإِذَا هِيَ تَمُورُ [٦٧:١٦]
Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang (berkuasa) di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?,

Melalui ayat ini Allah menambahkan peringatannya kepada mereka yang menentangNya, tidak mau mengakui keberadaanNya dengan mengajukan beberapa  pertanyaan kepada mereka yaitu :
1.    Apakah kalian semua sudah merasa aman dari azabKU ? Karena azab tersebut akan menimpamu
2.    Apakah dengan kesenangan dan kekuasaan yang telah kalian dapatkan itu akan bertahan selamanya ? Karena apa yang didapatkan itu adalah merupakan rahmatKu !
3.    Apakah yang kalian hadapi itu dianggapnya biasa-biasa saja ? Pada hal semua itu adalah ujian dan cobaan yang Aku berikan kepada kalian semuanya !
4.    Apakah kalian tidak melihat sejarah umat-umat terdahulu yang menentang Aku, yang mendustakan Aku, yang mengingkariku ? Mereka telah Aku azab dengan dahsyat.

Allahu Akbar,  Subhanallah . Tidakkah kita melihat berbagai macam kejadian bencana alam di negeri Indonesia ini, Badai Stunami, beberapa gunung berapi meletus, angin puting beliung, lumpur lapindo , banjir hampir terjadi dimana-mana terutama di kota-kota besar, tanah longsor. Kekacauan di mana-mana, korupsi subur makmur, justru dimulainya itu dari pejabat tinggi, yang seharusnya menjadi suri tauladan terhadap seluruh jajaran karyawan bawahan . Para pelajarpun turut andil bagian, tidak mau keinggalan, termasuk para calon elit yaitu para mahasiswapun ikut berpartisipasi mengadakan tawuran, bikin geng gengan . Sehingga para warga kemanapun pergi, dimanapun berada kurang merasa aman ,tenang, tenteram, damai . Apakah semua itu dianggap kejadian bencana alam, semuanya atas kehendak alam, lalu siapakah yang mengatur alam semesta ini ?

Kapankah para penduduk anak negeri ini akan sadar diri, mau koreksi diri, bersedia mawas diri, dan tahu diri akan keberadaan negeri ini ?  Mau memilih para calon pemimpin saja sudah diawali dengan membagi-bagi uang, seharusnya bukan uang yang dibagi-bagikan akan tetapi amal kebajikan yang bisa bermanfaat bagi keperluan hajat hidup orang banyak.

Yang lebih mengerikan lagi justru yang berbuat itu orang yang pendidikannya dianggap sangat tinggi, dan adalagi yang benar-benar faham masalah hukum. Lalu peran para ulama bagaimana ?????? Tugas ulama itu meneruskan menyampaikan ajaran dan membereskan hati manusia. Karena semuanya itu kuncinya ada pada hati setiap manusia Indonesia.


Apabila bangsa ini belum mau bersatu padu meningkatkan persatuan dan kesatuan, maka jangan harap negeri ini akan tercipta suatu pemerintahan yang adil makmur berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

KESIMPULAN SURAT AL MULK AYAT 12 - 15


KESIMPULAN DARI SURAT AL AMULK AYAT 12  -  15  yaitu :

1.    Barangsiapa yang benar-benar merasa takut akan azab dan siksa Allah, walaupun tidak diketahui kapan datangnya serta tidak terlihat, maka akan mendapatkan pahala yang amat besar dari Allah dan mendapatkan ampunan dariNya.

2.    Allah itu Maha Mengetahui segala apa yang di rahasiakan di dalam isi hati manusia ;

3.    Allah adalah pencipta setiap makhluk, maka pasti dia tahu sampai yang sekecil-kecilnya ;

4.    Allah ciptakan bumi buat kemaslahatan hidup dan kehidupan manusia ;


5.    Allah memerintahkan manusia agar berusaha mencari rezeki, tapi dengan jalan yang halal.
Y
YYa Allah Ya Rabb kami ucapkan rasa syukur kami kepadaMu atas berbagai macam nikmatMu yang telah Engkau limpahkan kepada kami, semoga salawat dan salam Engkau sampaikan kepada junjunga kami Nabi Muhammad saw, kepada para pekuarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya yang masih setia kepada beliau.

YYa Allah Ya Rabb kami menyadari sepenuhnya sebagai hambaMu bahwa keberadaan kami di dunia ini hanya untuk mengabdi dan menyembahMu, tunduk dan patuh kepadaMu, melaksanakan segala perintahMu dan menjauhi apa yang dilarang olehMu, namun kami akui di dalam pelaksanaannya masih banyak yang di langgar, masih belum ikhlas. Yang ada hanyalah keluhan, keresahan, kegelisahan, kesulitan, dan justru kami salah menyampaikannya, bukannya kepadaMu akan tetapi kepada saudara seagama kami, padahal mereka itu tidak dapat membantu apa-apa.

YYa Alah Ya Rabb semoga kami mampu mengatasi persoalan hidup dan kehidupan ini dengan ikhlas dan rido, karena kesemua yang datang itu adalah suatu bentuk ujian dan cobaan darimu dan jadikan semua itu sebagai tabungan amal kebajikan yang Engkau ridoi untuk bekal kami kelak di akhirat dan modal hidup kami selama kami masih berada di dunia.

YYa Allah Ya Rabb, perkenankanlah doa kami. Aaaamiin.

BAGAIMANAKAH CARA MENCARI REZEKI


BAGAIMANAKAH CARA MENCARI REZEKI ?

Di dalam mencari rezeki bagi umat Islam agama mengajarkan atau memberikan beberapa pedoman yaitu :

1.    Hendaknya setiap Muslim selalu berusaha bekerja keras untuk memenuhi keperluan atau kebutuhan hidupnya dan keluarganya. Bagi mereka yang berangkat di pagi hari keluar dari rumah untuk mencari rezeki, termasuk orang yang didoakan oleh Rasulullah saw yaitu “ Allahumma baarik li ummatii fii bukuu rihaa “   yang artinya Ya Allah, berkatilah umatku yang berangkat berusaha pagi-pagi “

2.    Di dalam mencari rezeki apakah itu berdagang, bertani, bekerja, mengajar atau apapun hendaklah mencari yang halal tidak dengan mencuri, menipu, korupsi, judi dan sejenisnya. Janganlah mencari rezeki dengan cara yang haram seperti yang telah disebutkan tadi.  Dari Ali bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Sesungguhnya Allah amat senang kepada para hambaNya yang mencari rezeki dengan cara yang halal “ ( HR Tabrani ) ;  Dan satu Hadits lagi dari Annas bin Malik bahwa Rasulullah saw bersabda, “ Mencari rezeki yang halal itu wajib bagi setiap orang yang merasa dirinya Muslim “ ( HR Tabrani )


Pada akhir ayat 15 surat Al Mulk yaitu , “. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan “ maksudnya adalah Allah swt memperingatkan kapada semua manusia bahwa semuanya itu akan kembali kepadaNya yaitu di hari Kiamat. Dan saat itu semua amal perbuatan setiap manusia akan ditimbang. Berusahalah agar Allah  selalu membimbingnya, menuntunnya. Apabila yang kita lakukan ini ternyata banyak kelalaian, kekeliruan, maka segeralah memohon maafNya, sungguh Dia itu Maha Pemaaf. Apabila yang telah dikerjakan oleh kita itu ternyata banyak salahnya, maka bermohonlah kepadaNya agar semua kesalahan itu dihapuskanNya. Dan apabila selama ini kita telah banyak berbuat menumpuk dosa-dosa, maka segeralah memohon ampunanNya dan bertobat kepadaNya, janganlah ditunda-tunda, atau nanti aja deh , aku ini kan masih muda, masih butuh senang-senang. Waow ini salah besar. Ingat kematian itu selalu datangnya tiba-tiba. Sesungguhnya Allah itu Maha mengetahui segala sesuatu lagi Maha Kuasa menentukan segala sesuatunya.

SURAT AL MULK AYAT 15 LANJUTAN






Lanjutan .............yang lalu

QS Al Mulk ayat 15 yang artinya , “Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan “

Jadi Allah menciptakan alam semesta seiisinya ini untuk kebutuhan manusia dan dapat diperoleh dengan mudah. Diharapkan sambil berjalan mencari rezki itu Allah meminta kita untuk banyak-banyak memperhatikan keindahan alam, memperhatikan tanda-tanda kebesaran dan kekuasaanNya, lalu mengolah alam tersebut sesuai dengan keahlian di bidangnya masing-masing, apakah dengan cara bertani, berdagang, beternak, bekerja di kantor, jadi pegawai negeri atau sipil, yang kesemuanya itu harus dilakukan dengan cara yang halal, bukan dengan cara yang haram, demi keperluan hidupnya.

Dengan memahami dan menghayati ayat ini maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1.    Allah memerintahkan kita semua agar mau berusaha dan mengolah alam ini untuk kepentingannya kita sendiri. Adapun alat2nya sudah disiapkan oleh Allah yaitu seluruh anggota tubuh kita. Jadi bagi yang pemalas bukan salah Allah akan tetapi salah kita sendiri kenapa malas ;
2.    Orang yang mau berusaha mencari rezeki adalah termasuk ibadah, termasuk salah satu perintah Allah, Hal ini bisa untuk menambah atau memperbanyak lahan ibadah itu sendiri.

Salah satu Hadits yang diriwayatkan oleh imam Ahmad dari sayyidina Umar bin Khattab ra, dia pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, “ Jika kalian benar-benar bertawakala kepada Allah, niscaya kalian akan diberi rezeki sebagaimana Allah memberikan rezekiNya kepada burung. Pergi mencari rezeki dengan perut yang kosong, dan petang hari ia kembali ke sarangnya dengan perut yang berisi penuh “ ( HR Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi dan Abu Dawud )

Dari Hadits ini dapatlah kita fahami Allah tidak akan memberikan rezeki kepada siapapun tanpa melalui usaha terlebih dahulu.


Pada riwayat lain Umar bin Kattab ra lewat di salam satu perkampungan, dan menghampiri orang-orang yang sedang berkerumun, berbincang-bincang sambil bercanda ria, tertawa-tawa. Lalu Umar bertanya siapakah kalian ini semuanya ? Di siang hari begini masih bergerombol, di tempat ini seperti tidak merasa punya beban kewajiban . Merekapun menjawab bahwa mereka adalah penduduk kampung ini dan kesemuanya itu sedang bertawakal kepada Allah. Mendengar ucapan itu muka Umar bin Kahttab ra merah padam, lalu sambil menghunus pedangnya dia berkata “Kalian semua ini bukan sedang bertawakal kepada Allah, akan tetapi kalian adalah orang-orang yang telah dimakan karat kemalasan. Apakah kalian tahu apakah yang dimaksud dengan tawakal itu ? . Mereka terdiam sejenak penuh ketakutan, karena melihat pedang sayyidina Umar telah terhunus, cahayanya berkilat-kilat, bisa dibayangkan tajamnya pedang itu seperti apa ? Ternyata kalian belum tahu apakah tawakal itu ?. Sekarang aku terangkan yang dimaksud dengan tawakal kepada Allah itu orang yang menanam benih atau biji ke dalam tanah, lalu dia bertawakal kepada Allah dengan cara menyiraminya dengan air, memberinya pupuk, lalu berdoa agar apa yang ditanam itu bisa berbuah untuk dinikmati sebagai rezeki dariNya dan setelah itu sambil menunggu dengan sabar , berserah diri kepadaNya keputusan apa yang akan diberikan ki kepadanya yang menanam benih atau biji itu . Itulah yang dinamakan tawakal. Apabila kalian sekarang tidak membubarkan diri dari sini untuk mencari karunia Allah, maka kalian akan kupenggal batang leher kalian semua, tidak akan ada yang disisakan satu orangpun. Akhirnya mereka meminta maaf keda Umar ra dan menyadari akan kesalahannya, lalu mereka membubarkan diri untuk bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing.

Senin, 28 April 2014

SURAT AL MULK AYAT 15



Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk  ayat  15  yaitu  :
هُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ ذَلُولًا فَامْشُوا فِي مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا مِنْ رِزْقِهِ ۖ وَإِلَيْهِ النُّشُورُ [٦٧:١٥]
Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan

Melalui ayat ini Allah swt menerangkan sebagian nikmat-nikmatNya kepada kita semua , secara tidak langsung Dia mengutarakan nikmat nikmat tersebut yaitu dengan diciptakannya bumi ,amaka kita bisa tinggal di atasnya, kalau gak ada bumi, coba fikirkan kita akan tinggal di mana ? Dengan keberadaannya kita di muka bumi ini kita bisa pergi kemana suka untuk mencari karunia Allah. Lalu ada apakah di dalam bumi ?

Allah ciptakan berbagai macam kandungan mineral termasuk air dan di atas bumi Dia tumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan, berbagai macam tanaman yang kesemuanya itu untuk kebutuhan kita semua. Allah tumbuhkan rerumputan untuk makanan ternak, ternaknyapun Dia yang menciptakan, lalu untuk siapakah itu ? Kembali juga untuk kita dagingnya bisa dimakan, air susunya bisa diminum untuk kesehatan, tenaga ternaknya bisa dijadikan angkutan baik untuk angkutan manusia atau barang.

Agar bumi tidak mati lalu Allah turunkan air hujan, dan sifat air itu mengalir dari dataran yang tinggi ke dataran yang rendah, sepanjang aliran itu airnya bisa digunakan untuk mengairi sawah-sawah dan tanaman yang lainnya. Sehingga semuanya tumbuh subur , apabila dilihat dari jauh layaknya permadani yang berwarna hijau dihamparkan di muka bumi ini. Apa yang kita lakukan seandainya air hujan itu berupa darah ? Atau air hujannya menjadi asin rasanya ? Selain dari itu airnya sebagian disimpan di dalam bumi sebagai persediaan untuk kita semua dengan mengelompokkan berupa mata air – mata air di sumur-sumur, untuk kebutuhan ibadah, mencuci pakaian, minum dan sebagainya. Kita mau marah dn protes kepada siapa kalau salah satu kenikmatan itu dicabut, misalnya air. Di bumi tidak ada air sama sekali, apakah akan mencari seorang ahli atau ilmuwan untuk membuat sumberan air ? Coba pikirkn mampukan mereka melakukannya, kalau Allah tidak berkehendak ?

Di antara langit dan bumi Allah sediakan udara untuk kebutuhan manusia termasuk kita semua. Banyak orang bilang merasa mencari rezeki kaki buat kepala, kepala buat kaki hanya untuk cari sesuap nasi , pergi kesono kemari, rezki itu seret sekali, susah sekali. Ucuapan ini saja sudah menunjukkan kufur nikmat. Cobalah anda tahan nafas, jangan menyedot udara yang ada di permukaan bumi ini dalam waktu lima menit aja. Mampukah itu ?  Apakah itu bukan rezeki ? Apakah kedua mata anda bisa melihat itu bukan rezeki ? Apakah kedua telinga anda bisa mendengar itu bukan rezeki ? Apakah kedua bibir anda sebagai mulut untuk bisa bicara bukan rezeki ? Apakah tubuh anda yang tinggi semampai cantik molek bukan rezeki ? Apakah anda yang tubuhnya ideal ganteng itu bukan rezeki ?

Lalu dengan berbagai macam kenikmatan yang telah di dapat oleh kita semua, apakah rasa terima kasih kita kepada Allah ? Apakah cukup hanya beriman saja ? Tanpa dibuktikan dengan taqwa kepadaNya ? Sudah setebal apakah keimanan kita kepadaNya ? Sudah sebanyak apakah rasa terima kasih kita yang telah ditunjukkan kita kepada Nya ? Sudah setulus dan ikhlas apakah budi bakti kita kepadaNya ?

Semoga dengan beberapa pertanyaan ini kita berani mengakui dengan jujur, bahwa selama ini hati kita telah ditutup rapat-rapat oleh kita sendiri, nurani kita telah dimatikan oleh diri kita sendiri. Untuk hal itu marilah kita niatkan untuk membuka mata hati kita jiwa kita yang selama ini telah tertutup rapat dan terkunci kuat, agar rahmat Allah dapat merasuk ke jiwa kita.

Berlanjut...............

SURAT AL MULK AYAT 14



Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk  ayat  14  yaitu  :
أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ اللَّطِيفُ الْخَبِيرُ [٦٧:١٤]
Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?

Melalui ayat ini Allah memberitahukan kepada kita semua bahwa tujuannya adalah menantang orang-orang kafir musyrik dan munafik dengan mengajukan sebuah pertanyaan. Jangankan rahasia yang ada di dalam hati manusia, bahkan segala isi langit dan bumi sekecil apapun, sampai yang dalam perut bumi yang paling bawah atau isi langit yang paling atas pun Dia mengetahuinya.

Namun dasar orang-orang kafir, musyrik dan munafik itu orang yang benar-benar tolol, akal dan fikirannya sudah tidak digunakan lagi, dianggapnya semua yang ada di alam semesta ini sejak zaman dari sono nya sudah ada dengan sendirinya, hatinya juga sudah mati. Jadi kalau ingin dapat duit banyak ya harus kerja keras, kalau sakit ya berobat ke dokter atau rumah sakit, kalau merasa lemah ya minum jamu, kalau merasa haus ya harus minum, kalalu merasa lapar ya harus makan dan kalau mati ya dikubur dimasukkan ke dalam bumi, sudah selesai. Jadi apabila manusia mati maka sudahlah selesai urusannya, asanya dari tanah maka kembali ke tanah, dianggapnya kehidupan  sesudah kematian, kehidupan di alam kubur, siksa dan nikmat kubur itu dianggapnya tidak ada sama sekali.

Makanya kebanyakan orang-orang kafir,musyrik dan munafik selagi masih hidup selalu berusaha untuk menyenangkan dirinya sendiri, memuaskan hawa nafsunya sendiri, memuaskan syahwatnya sendiri, segala cara dilakukan untuk mencapi tujuannya, tidak perduli apakah itu halal atau haram, tidak mau tahu apakah akan menzalimi orang lain atau tidak, yang penting tujuannya tercapai. Yang bekerja di bangunan makan semen, yang kerja di jalan pengaspalan, makan aspal, yang kerjanya bagian pengecatan makan cat, yang dagang mengurangi timbangan, yang jual kain mengurangi ukuran dan sebagainya. Yang bekerja di kantor memanipulasi data. Banyak bermain kwitansi siluman angka enam disulap menjadi sembilan, angka empat dirobah menjadi tujuh, angka tiga dilipatkan menjadi delapan, semuanya itu tidak sesuai dengan keadaan aslinya. Karena kalau sudah mati maka sudahlah selesai urusan kehidupan.


Semoga kita semuanya tidak termasuk golongan orang-orang kafir,musyrik dan munafik seperti yang tersebut di atas tadi. Di dunia mereka masih bisa selamat, akan tetapi di akhirat sekecil apapun tercatat semuanya. Di dunia mereka bisa tertawa, di alam kubur pasti akan menangis. Di dunia rumahnya besar dan luas, di alam kubur rumahnya amat sempit typenya RS 8 ( Ruman Sangat Sederhana Sangat Sempit untuk Selonjor Saja Sangat Sulit ). Astaghfirlullah al’adziim. Subhanallah. Allahu Akbar.

SURAT AL MULK AYAT 13



Ibnu Abbas ra meriwayatkan, dia berkata bahwa dia melihat sekelompok orang musyrik dan kafir sedang membicarakan, menggunjing Nabi Muhammad saw, beliau dijelek-jelekkan. Lalu Allah sampaikan apa yang dibcarakan oleh mereka kepada beliau, tidak ada yang terlewatkan sedikitpun. Mereka pun kaget, kok Nabi Muhammad bisa tahu semuanya apa yang tadi dibicarakan, makanya sebagian dari mereka bicara kepada yang lain agar kalau membicarakan Nabi Muhammad jangan seperti yang lalu, kita harus lakukan dengan cara berbisik-bisik, agar tidak didengar oleh siapapun dan tidak diketahui oleh siapapun, cukup hanya kita-kitaan yang di sini aja yang tahu . Akhirnya Allah menurunkan sebuah ayat di dalam QS Al Mulk ayat 13 ini yaitu :
وَأَسِرُّوا قَوْلَكُمْ أَوِ اجْهَرُوا بِهِ ۖ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ [٦٧:١٣]
Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati.

Melalui ayat ini Allah menjelaskan kepada kita semua bahwa Dia itu Maha Mengetahui. Dia tahu segala apapun baik yang dirahasiakan maupun yang ditampakkan oleh manusia, apakah berupa ucapan, perbuatan, ataupun yang baru dirasakan oleh hati termasuk panca indera kita. Semuanya itu tidak terlepas dari pengawasan dan pengetahuan Allah. Dia itu Maha Tinggi ilmuNya. Tidak ada seorang manusiapun yang mampu menandingi ilmunya Allah.

Selain dari itu termasuk juga doa kita di saat kita berdoa kepadaNya, apakah berdoa dengan suara berbisik, lemah lembut, keras ataupun dengan gerakan hati saja semuanya diketahui olehNya.

Oleh karena itu marilah mulai saat ini kita lakukan ibadah kepadaNya dengan tulus dan ikhlas hanya untukNya dan karena Nya, jangan dicampuri apapun tentang urusan duniawi, walau sedikitpun saat kita menghadap kepadaNya, Dia tahu segala kebutuhan kita dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari yang nampak sampai kepada yang tidak nampak. Dia itu Maha Adil, Adil dalam pengertian tidak akan menzalimi hambaNya sedikitpun, tidak akan merugikan hambaNya sedikitpun, asalkan syariat atau aturan mainNya yang telah disampaikan oleh RasulNya kita jalani. Insya Allah kita semuanya akan diberikan kecukupan.


Yang paling penting sekarang kita harus kerja keras sesuai dengan keahlian kita masing-masing, dibarengi dengan berdoa memohon kepadanya agar apa yang dikerjakannya itu selalu dalam bimbingan, tuntunan dan petunjukNya yang sesuai dengan kehendakNya. Setelah itu masalah rezeki besar dan kecilnya kita serahkan kepadaNya. Dan marilah kita yakini bahwa apapun yang datang kepada kita itu adalah dariNya, dan itu sudah yang terbaik menurut Nya, bukan menurut manusia.

SURAT AL MULK AYAT 12


Sebagaimana telah diterangkan apakah akibat dari orang-orang yang mendustakan agama, mendustakan Allah dan RasulNya, maka akan berakibat fatal bagi dirinya. Sekarang apakah yang akan diterima oleh kita apabila kita dapat melaksanakan agama dengan benar, sesuai dengan aturan main Allah dan RasulNya ?
Allah swt berfirman di dalam QS Al Mulk ayat  12  yaitu :
إِنَّ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ [٦٧:١٢]
Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar.

Melalui ayat ini Allah  menerangkan kepada kita semua bahwa orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah akan diberikan pahala yang amat besar dan juga ampunan atas dosa-dosa yang pernah dilakukannya.

Orang yang bertaqwa kepada Allah itu selalu tunduk, taat dan patuh kepadaNya. Mereka yakin bahwa segala perbuatannya itu baik yang nampk maupun yang tidak nampak itu diketahui Allah. Adapun tanda-tanda bahwa orang bertaqwa itu adalah :

1.    Selalu takut akan terkena azab Allah, walaupun azab itu sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh kasad mata, dan datangnya juga tidak tahu kapan, tapi yakin bahwa itu akan datang .

2.    Selalu takut akan datangnya Hari Kiamat . Hari Kiamat itu bisa umum bisa pribadi. Kalau pribadi berarti kematian, kalau umum berarti seluruh alam semesta ini akan hancur lebur, tidak ada yang tersisakan . Takut akan malapetaka pada saat Kiamat kalau-kalau dirinya itu ingkar kepada Allah, lalu adanya hari hisab ( pertanggung jawaban tentang amal perbuatan ), lalu mizan ( ditimbangnya seluruh amal perbuatan kita, apabila banyak kebaikannya kitab2 akan diterima dengan tangan kanan, apabila amal kebaikannya sedikit, akan diterima dengan tangan kiri ), lalu meniti jembatan sirathal mustaqim, dan terakhir barulah ke tempat yang kekal, apakah surga yang penuh dengan berbagai kenikmatan, ataukah neraka yang penuh dengan siksa dan azab yang mengerikan.


3.    Tanda taqwa yang lainnya adalah percaya bhwa Allah selalu mengawasinya, memperhatikannya, Dia selalu tahu kemana kita pergi dan dimana kita berada serta apa yang sedang kita perbuat.

Minggu, 27 April 2014

KESIMPULAN URAIAN AYAT 6 - 11 SURAT AL MLUK


Kesimpulan dari uraian ayat 6 sampai 11 surat Al Mulk adalah :

1.    Siapapun orang yang melanggar perintah Allah dan menjalani apa yang diharamkan Allah, maka balasannya adalah neraka yaitu suatu tempat yang paling buruk yang disediakan Allah. Tidak perduli apakah dia itu pejabat atau rakyat, berilmu atau bodoh, kaya atau miskin, karena Allah tidak melihat bentuk rupa atau penampilan, akan tetapi yang dilihat adalah hati nurani setiap manusia masing-masing ;

2.    Penjaga neraka menghujat kepada para calon penghuni neraka, karena dianggapnya manusia yang tidak tahu berterima kasih kepada Sang Penciptanya yang telah memberikan segalanya kepada mereka layaknya air susu dibalas dengan air tuba, kebaikan Allah itu selalu dibalasnya dengan kejahatan, keburukan, kebusukan oleh manusia ;

3.    Allah swt hanya menerima tobat dan ampunan manusia selagi masih berada di dunia, apabila sudah diakhirat, segalanya ditolaknya, kecuali amal kebajikan yang telah diridoi olehNya ;

4.    Sebagai manusia termasuk kita semua seharusnya sadar diri, koreksi diri, mawas diri dan tahu diri untuk bisa menerima, memahami, menghayati segala apa yang disampaikan RasulNya, karena apa yang disampaikan itu adalah dari Allah ;


5.    Seharusnya akal fikiran dan hati nurani itu harus ditumbuh kembangkan, disuburkan, jangan dimatikan. Karena kalau dimatikan maka akan mencelakai diri kita sendiri.

LAKSANAKAN AGAMA ALLAH DENGAN BAIK DAN BENAR



Jika kita semua ingin selamat dan berbahagia di dunia maupun di akhirat, maka laksanakanlah agama Allah itu dengan baik dan benar. Perhatikan apa yang disampaikan oleh RasulNya, lalu terimalah, yakini, bahwa apa yang disampaikannya itu demi untuk kepentingan kita sendiri, untuk kebaikan kita sendiri, bukan untuk orang lain.

Padahal agama yang diberikan Allah kepada kita itu sungguh amat mudah dipahami, mudah diterima oleh akal yang sehat, karena sifatnya mudah dimengerti dan sesuai dengan akal budi manusia. Allah pun memerintahkan kepada manusia itu agar beribadahlah kepadaNya sesuai dengan kadar kesanggupan masing-masing, asalkan dengan tulus dan ikhlas. Dia tidak ingin mempersulit hambaNya di dalam beribadah.

Namun sayangnya kebanyakan manusia hatinya sudah dipenuhi hawa syaitan, tertutup hatinya oleh noda dan dosa, yang dipelihara manusia itu hanyalah menyuburkan hawa nafsunya, selalu haus akan kedudukan, pangkat, harta, ingin mendapatkan simpati,dihormati oleh orang lain, selalu kesenangan dan kepuasan yang dicari-cari setiap hari, akhirnya terjerumus ke jurang neraka jahanam.


Telah banyak manusia yang awalnya amal ibadahnya baik, karena pengaruh ujian dan godaan hawa nafsu syaitan, mereka tidak ragu-ragu lagi meninggalkan kepercayaan dan keyakinan yang awalnya tumbuh dengan subur di hatinya, lalu dimatikan sendiri oleh pribadinya, nuraninya entang dibuang di mana. Yang ada hanya berbuat zalim terhadap sesamanya.

SURAT AL MULK AYAT 11



àAllah swt berfirman di dalam QS Al Mulk ayat 11  yaitu :
فَاعْتَرَفُوا بِذَنْبِهِمْ فَسُحْقًا لِأَصْحَابِ السَّعِيرِ [٦٧:١١]
Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala.

Melalui ayat ini Allah swt menerangkan kepada kita semua bahwa walaupun orang-orang kafir,musyrik,munafik dan fasik yang saat itu berada di neraka telah mengakui segala dosa-dosanya dan menyatakan diri telah bertobat dengan sungguh-sungguh, maka oleh Allah tidak dianggap sama sekali. Mengapa tobat itu tidak dilakukan ketika berada di dunia ? Jadi kesalahan ini bukan terletak pada Allah akan tetapi pada mereka sendiri. Ketika di dunia Allah sudah memberitahukan kepada siapa saja yang disampaikan melalui RasulNya, kalau manusia itu merasa banyak dosa , banyak berbuat kesalahan, maka saat di dunia inilah segera memohon ampunan kepada Allah dan bertobat kepadaNya, karena pintu ampunan dan pintu tobat itu terbukan lebar-lebar siang dan malam.


Sayangnya kebanyakan manusia himbauan ini tidak digubrisnya, bahkan semakin matang berbuat maksiatnya, semakin menjadi-jadi memperturutkan hawa nafsunya, semakin menumbuh kembangkan jiwa amarahnya, sifatnya semakin kikir, bakhil, dan rakus. Melakukan perbuatan zalim itu dianggapnya sudah hal biasa, akan tetapi kalau ada orang yang prilakunya jujur itu dianggapnya orang gila, tidak umum dengan yang lain, bahkan ditertawakan, dikucilkan, dijauhi. Seolah-olah seperti orang yang sedang mengindap penyakit kusta yang mudah menular.